Wisanggeni Dan Antasena Pembela Pandawa

BERBEDA TAPISATU TUJUAN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Sosok Wayang yang membela Pandawa dan masih sedulur dengan Pandawa yaitu Sosok yang bernama Raden Ontoseno anak dari Werkudoro atau Bima, Nama lain Bima adalah Werkodara, Bimasena, Bayusuta, Bratasena, Blawa. Sedangkan Antasena merupakan putra Raden Werkudara (salah satu anggota Pandawa lima) dengan Dewi Urangayu. Jadi dengan Antareja, Antasena adalah adiknya tunggal bapak lain ibu. Sedangkan Anantasena sering disingkat Antasena adalah nama salah satu tokoh pewayangan yang tidak terceriterakan dalam naskah Mahabharata, karena merupakan asli ciptaan para pujangga Jawa. Tokoh ini dikenal sebagai putra bungsu Bimasena, serta saudara lain ibu dari Antareja dan Gatotkaca, yang mempunyai Ilmu gabungan dari keduanya yaitu Gatot Kaca dan Antareja dan Ludahnya adalah racun mematikan yang sangat berbahaya.
Kalau ditanya siapakah ksatria di pewayangan yang menjadi jagoan Anda? maka jawabannya ada dua, pertama(1). #Antasena dan kedua (2). #Wisanggeni. Dikatakan tanpa tanding karena memang tidak ada yang mampu menandingi keduanya. Namun keduanya memiliki sifat yang berbeda.
*Wisanggeni - Wayang Golek"

Antasena dikenal suka urakan, agak ngawur, grusa-grusu, kesusu, tidak pernah memikirkan matang-matang, kalau marah langsung nglabrak musuh tanpa tedeng aling-aling, tapi pemberani dan selalu menang, sedangkan.
wisanggeni walaupun agak urakan seperti Antasena, tapi lebih bisa membawa diri, dewasa, bijaksana, tegas, tapi kalau sudah perang juga tanpa tedeng aling-aling. Senjata apapun yang digunakan musuh langsung ditamengi dengan badan.
*Antasena - Wayang Golek"

Inilah yang menyebabkan keduanya ditakuti oleh lawan maupun kawan. Bahkan keluarga Pandawa yang berjumlah lima orang sangat segan dengan keduanya, walaupun keduanya itu adalah anak Arjuna dan Werkudara dan keponakan Yudistira, Nakula dan Sadewa.

Punya Tujuan yang sama tapi beda perbuatan dan beda jalan dengan yang sesungguhnya, Tujuan yang salah akan bermuara pada suatu titik harapan yang tak kunjung usai sifatnya menunggu dan menunggu serta menjadi buntu dan saling tipu.

Apabila yang sesungguhnya bermuara pada tanggungjawab dan perjanjian yang berbuah Realita Fakta dan Nyata.

Citacita bentukan akan menampilkan cashing terlebih dahulu sebagai niatan awal tapi tidak ada pengaruh dan maknanya.

Tutusan adalah bentukan yang mendahulukan keamanan, ketentraman dan manfaat dari itu semua yang akan menjadikan nilai yang sedikit yang akan menjadi hikmah yang Rahmatan Lilaalaamin.

Pengakuan adalah bentuk yang sangat sempurna dari yang ingin mengaku-@ku, untuk pemberian  bukti dan fakta sangat sulit dibuktikan garis dan titik historicalnya.

Firman Alah dalam Al'Quran yang mengaku-aku dan yang menjanjikan menjadi sebuah fatamorgana adalah.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِندَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ ۗ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

(An-Nur - 39)
Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.

Yang Sesungguhnya sangat sulit untuk dipercaya dan malah lebih banyaknya semua menyepelekan, menghiraukannya dan sangat dikesampingkan, inilah nilai fakta kebenaran yang sudah menjadi Fatamorgana dari kehidupan dan sudah terbolak-balik dari benar jadi salah dan salah dibenarkan.

Sepertinya bukti mutiara yang tertutup lumpur tanah, insya ALLAH walaupun di perlakukan  bagaimanpun akan terbukti kilauannya untuk menyinari Bumi Pertiwi.

PerjalanAkan dibenturkan dengan jalan yang berbeda dengan kadar yang benar ataupun salahnya adalah yang mempunyai hak timbangannya adalah Allah subhanau wata'ala dan dibawah ini jalan 'Allah berfirman dalam Al'Quran memberikan jalan yang dilalui dengan petunjuk'Nya :

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
(Az-Zukhruf - 10)
Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk.

Dalam SubJudul Perbedaan diatas kami gali dengan karomah Firman Allah SWT dalam Al'Quran Surat Ar-Rahman dibawah ini, dengan kadar Air yang berbeda akan tetapi menjadi satu dan menunjuk kebenaran itu sendiri walaupun dengan bantuan dari makhluk-nya agar supaya berbeda2 menjadi tetap satu tujuan diantaranya adalah dari kebenaran itu sendiri.

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
(Ar-Rahman - 19)
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
(Ar-Rahman - 20)
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.

Semoga dengan perbedaan judul diatas kita tetap selalu menumbuhkan rasa kerukunan serta kesatuan dan persatuan bersama bagi seluruh Rakyat dan Bangsa, Aamiin ya Rabb.

Semoga dari sekelumit cerita menjadi menambah wawasan serta inspirasi buat kemajuan serta keadilan bisa dirasakan di tengah-tengah Rakyat dan seluruh Bangsa dan Negara Indonesia.


Jaja Juharja
Selasa, 04 Agustus 2020
Salam Siliwangi Terakhir
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].