Bisikan Kepada Orang Buta Mungkin Akan Berbeda Apabila Bisikan Itu Ditujukan Kepada Orang Yang Masih Bisa Melihat.
Alam Nusantara senantiasa akan menjadi barometer atas ketidak adilan serta keserakahan yang akan terjadi di dalam Alam Bumi Pertiwi, dimana disitu akan membuat kecurangan setidaknya kecurangan akan hancur di libas sama Alam itu sendiri, oleh Para Ikhsan yang tidak suka kesewenang-wenangan, itu sudah menjadi hukum Alam Jagat Raya ini, kepada siapapun apabila sesuatu niatnya akan menindas kepada Rakyatnya, disitu kesadaranpun akan tergugah atas Hak Illahi Robbiy [tergerakan dengan sendirinya].
Sumbangsih Anda-anda Pemimpin sekarang, jauh sekali dengan serta beda sekali dengan Politik yang diterapkan oleh Bapak Ir. Soekarno, apabila tindak tanduk atau akibat dari Bapak Ir. Soekarno terlalu condong kepada Partai yang sangat besar saat itu sangatlah wajar [karena pada saat itu partai yang sangat besar dibparlemen], akan tetapi akhirnya zamanpun berkehendak lain Bpk. Proklamator terpitnah serta terjerunus oleh sikap Partai Komunis yang saat itu menunggangi Politik beliau, semoga dari tindakan yang salah jangan sampai di contoh untuk ke (2) dua kalinya, sebetulnya sikap Bapak Kita atau Bung Proklamator kita sudah benar dan berjalan sesuai dalam kooridor yang benar akan tetapi suasana yang membawa kejalur yang berbeda karena saat itu partai yang berkuasa terlalu banyak pengaruhnya sehingga, berpolitik ke arah kiri karena pengikut dan partai terbesar [seharusnya saat itu di bubarkan], sehingga pengaruh itu akan membawa kita antara sadar atau tidak sadar dalam contoh yang sangat nyata adalah seperti BUMN terjual ke Aseng, Pulau akhirnya Terlepas, sampai UU HIP yang kontraversi, dan sekarang ini merumuskan dan menggodok dalam waktu sempit UU Cipta Kerja atau Omnibus Law dengan secara tergesa-gesa dalam pembahasannya Tampa memasukan stackholder atau memasukan Para ahli atau Pakar UU, serta Element Masyarakat juga bagian dari Inteletual Para Mahasiswa sebagai barometer Pemuda Penerus Bangsanya yang akan menjadi bahagian penting bagi Negara Indonesia yang akan datang itu akan serta wajib hadir ditengah pembahasan tersebut [karena pemikirannya masih murni dan masih bersih belum terpengaruh atau terperdaya serta terlilit oleh kaum Kapitalis yang mempunyai duit dan Oligarki] jadi sebuah pandangan yang akan Netral di mata Rakyatnya.
Kami-kami ini belum bisa menunjukan kehebatan Sera kesempatan atau kepiwaian Memimpin di depan Rakyat dan Bangsanya, karena kesempatan itu kalian sudah mematok dengan jumlah kekuatan politik uang yabg harus bisa muncul dipermukaan bukan karena Kepandaian serta Ilmu yang telah diperoleh dari bangku Pendidikan, sekarang ini semua bisa masuk karena Uangnya atau Modalnya itulah gbaran sekarang ini, dan kesempatan seperti Kalian serta Golongan'Mu, yang Sekarang Anda populis karena terbawa oleh harumnya Sang Proklamator itu salah satunya dan ke dua kedekatan kepada kaum Kapitalis Oligarki, padahal seperti berniat untuk membantu Rakyat seperti awal mau naik dalam kampanye, bila setelahnya sebetulnya hanya isapan jempol belaka [Nol besar], bisa terlihat dan di buktikan dengan waktu sekarang ini, banyak kontraversi dan kegagalan lainnya, justru akan menyumbang hutang terbesar bagi negeri ini, apakah itu yang disebut keberhasilan anda, kami biar memakan beras Bulog, pikiran kami masih normal dan sehat serta wajar, jangan sepelekan Generasi muda penerus bangsa, kalian berbangga tinggal nenunggu dengan hitungan jari karena sudah tua dan waktunya untuk turun Tahta yang kalian bangga-banggakan serta selalu membusungkan dada dengan omongan dan pencitraan, yang benar itu apabila kesejahteraan serta ekonomi bisa merata itu yang ngomong bukan Anda-@nda sebagai pemimpin tapai Rakyat dan Bangsa yang akan ngomong dan akan menceritakanya, sekarang ini kalau boleh Anda-anda masuk di desa atau di strata ke bawah dan tanya mereka, diantara adalah ;
- Tukang Angkot betul Pak jaman sekarang buat mendapat makan aja sudah bisa beruntung.
- Yang pada Kuli harian di Jakarta atau kota-kota besar lainnya dalam mengisi waktu senggang karena tidak mengerjakan sawah atau ladang, mungjinbsekaran gaji besar kuli bisa Rp. 80.000 per-hari tapi ketika hendak pulang belum tentu bisa pulang dan uang itu bisa kumpul, apabila dibandingkan dengan kuli pada jaman dahulu walaupun gaji kecil tapi kerumah pulang yang masih sisa dan malah bisa dibelikan Emas untuk oerhiasan Anak, coba bayangkan apa yang salah jangan menyalahkan Rakyat, Pemimpin bagaimana memipmpib Rakyat, Bangsa dan Negaranya.
- Project-project yang ada sekarang berjalan ini adalah semua Project Plat Merah dan sedangkan Swasta murni tidak akan serta tidak ada yang sama sekali tidak berjalan, semua stagnan dan semua diajang kebangkrutan dan bubar jalan.
- Dari Kaum Petani sudah dibingungkan dengan pengadaan Pupuk yang sedang diperumit dan akan menjadi usaha orang-orang yang punya duit atau modal kembali.
- Project Swasta yang besar-besar serta tidak ada tersangkut flatform dengan Aseng China-Tiongkok sudah pada bubar ke Myanmar, Kamboja, Thailan dan negara Asean lainnya sejak pada Tahun 2014 yang lalu.
Sedikit contoh biar faham dan sebetulnya masih banyak kasus-kasus yang sangat pelik yang ada di lingkungan masyarakat dan element masyarakat luas.
Pada zaman sekarang ini kami akan sangatlah ketar-ketir bagaimana cara menyelesaikan hutang yang sudah menggunung dalam Negeri ini, mudah-mudahan kalain bisa panjang umur, agar supaya bisa menyaksikan pemikiran milenial kami sebagai penerus bangsa, kami buktikan besok dari hari ini, jangan membusungkan dada hanya karena dari bantuan hutang [sedangkan gaji kalian, fasilitas, pengawalan dan keselanat kalian adalah dari Uang Rakyat dan Negara], sekarang tunggu sajah kaum milenial supaya kalian menyaksikan bagaimana cara kerjanya, jangan meremehkan orang dan mengerdilkan orang, kamu sendiri belum tahu rasanya berjalan dalam kesusahan dan kepahitan hidup, dan sangatlah wajar kalau kalian-kalian ini tidak mengerti arti serta Harti hati serta nurani Rakyat Jelata yang ada di bawah, semua ini adalah Rakyat'Mu, mau pemuda-pemudi pelajar ataupu mahasiswa, apabila tidak merasakan sedikitpun perasaan dan hati mereka dan mereka adalah bahagian dari Rakyat'Mu, apabila dengan menantang dengan ucapan seperti itu, berarti kalian sedang memimpin Indonesia dengan penuh kesombongan, karena kalian merasa lebih tinggi kedudukannya dari Kami-kami yang hari ini bisa makan besok mungkin puasa, kalian sekarang bisa melontarkan ucapan seperti itu karena kalian sedang di kelilingi kaum serta elit-elit politik Kapitalis dengan kekentalan oligarki politik nyata sekarang ini, dan semua kebohongan akan muncul dan terkuak ke permukaan suatu saat nanti, karena rasa keadilan dan sangat menyinggung hati Rakyat yang paling dalam dan menghinakan ditujukan pada kami.
Apakah kira-kira dan gerangan apabila seseorang membisikan sesuatu kepada pemimpin, yang sedangkan pemimpin itu seorang yang Buta, salah satu contoh dan bahasa yang akan sangat tepat dan menjadi kajian bersama dan sebuah makna yang akan terkandung didalamnya adalah ;
- Orang sekeliling akan membisikan kemungkinan tidak ke jalan yang benar, akan tetapi pemimpin yang Buta akan segera mencerna bisikan atau point per point untuk menjadi ke putusannya, dan secara pasti akan disesuaikan dengan maksud dan tujuan keputusan Pemimpin yang buta tersebut.
- Banyak semua bisikan itu pasti sebuah bisikan bukan menjadi tujuan serta keputusannya, tapi bisikan yang akan terjadi di sekelilingnya, dari mulai sebab, asal usul, tidak tanduk, keinginan Rakyat dan Bangsa, haoa ini apabioa di olah dan di bentuk dalam oemikiran akan menjadi sebuah pemikiran yang sangat murni dan bersih dari sebuah keputusan yang akan diputuskan dan menjadi keputusan Pemimpin yang buta tersebut.
- Keputusan seorang Pemimpin yang tidak melihat semua akan di putuskan dan dipikirkan dalam bentuk kehati-hatian, secara pasti keputusan itu akan menjadi sebuah butir-butir yang akan menjadi positif, dan menjadu kepytusan yang sangat berarti bagi Rakyat dan Bangsanya.
Saya hanya bisa mengambil contoh (3) tiga point sajah, mungkin kalau digali akan lebih banyak lagi yang akan lebih positif serta manfaat bagi Rakyat, Bangsa dan Negaranya, sekarang coba kita bayangkan apabila sebuah bisikan kepada seorang Pemimpin yang tidak Buta, bagaimanakah fungsi dari bisikan serta artinya dan manfaatnya semua pengaruh dan akan menjadi pertaruhan dari seorang Pimpinan untuk kemaslahan Umat dan Rakyat serta Bangsa Indonesia.
Kami tidak ingin menjabarkan secara detail karena akan menjadi fitnah atau citra yang kurang baik bagi penulis ini hanya bentuk prinsip kehati-hatian serta penerapan eling lan waspada dalam menengahi masalah yang lagi pelik bagi bangsa Indonesia sekarang ini, apabila semua berteriak dari sebuah keberananpun hasilnya akan menjadi salah dan akan secara pasti disalahkan oleh Sang Penguasa, apabila mau berani berjuang berjuanglah untuk kebenaran serta keadilan Rakyat dan Bangsanya, apabila kekuasaan lebih dominan tidak memperhatikan hak-hak Rakyat dan Bangsanya, nanti juga akan mungkin ada peristiwa yang kita sendiri tidak akan mengetahui atau mengerti dalam perjalannya, karena yang maha Kuasa akan menunjukan dimana yang sesungguhnya benar dan dimana yang posisi salah, semoga Negara Indonesia sedang berjalan dalam keadaan baik-baik sajah Aamiin ya Rabbalalaamiin.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja
Selasa, 03 November 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar