Rasa Pahit Dari Belenggu Penjajahan

RASA PAHIT PEJAJAHAN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Kalaupun Negeri Kami dijajah dan dikuasai rempah-rempah serta kekayaan alam lainnya oleh Belanda selama 350 Tahun lamanya, kami tidak membenci mereka karena kami tahu alam Indonesia tidak akan habis walaupun dikeruk terus menerus, karena Alam kami selalu tumbuh dengan tanaman yang baru, dari mereka mendapatkan dapat materi pendidikan yang dimulai SR dan sekolah lanjutan dan manfaat lainnya.

Setelahnya kami kedatang lagi Bangsa Jepang walaupun kami dijajah cuman sebentar selama 3,5 Bulan kami tetap tegar walaupun pada saat itu kami kelaparan sampai-sampai batang atau bonggol pisang dijadijan sebagai panganan Rakyat pada waktu itu, tapi toh dari Negara Jepang kita mendapat alih tecknoligies, banyak bergulir Pabrik-pabrik besar dan berbagai pertukaran mahasiswa antar negara untuk menggali ilmu di Jepang, dan banyak pengusaha atau perusahaan Jepang bermitra serta kontrak kerjasama sama Pengusaha Pribumi dengan dasar saling menguntungkan dan tidak sedikit Negara Jepang memberi hibah atau serta bentuk bantuan  kemanusiaan dalam berbagai  penanggulangan bencana secara adil, sumbangan semua alat pertanian berupa mesin pertanian karena Negara Jepang tahu bahwa apabila bentuk bantuan hanya berbentuk uang pasti akan menguap oleh panas terik matahari khatulistiwa.

Setelah Jepang di bom atom sama Amerika, dan Tentara Sekutu (Amerika) membonceng Nica dan ditunggangi oleh belanda kami tetap tidak benci tentang hal itu, malah dalam dunia bisnis dan Usaha serta project dari Negara Amerika banyak yang menerapkan standar gazi International dengan System profesional kerja atau selery menjadi terbawa standar mereka, serta banyak perusahaan Amerika semuanya anti System perbudakan, serta tingkatan atau  level profesional yang selalu dikedepankan, juga mereka tinggal di Indonesia sangat menghormati dan  menghargai serta mentaati peraturan negara lain mulai dari administrative dan legal perusahan sangat jelas dan tertib, karena mereka memiliki hak dan kekuatan yang dimiki sebagai  kewarganegaraan Negara Amerika sulit untuk masuk menjadi kewarnegaraan Bangsa lain yg selalu mereka hormati, dan mereka juga sama sangat menghormati aturan Negara kita, dalam kerja punya aturan dan pedoman kerja atau standar SOP yang akan dikerjakan, begitupun menghadapi Negara-Negara Eropah dan Negara Korea Selatan masih netral dan normal dan berbagai Negara lainya yang mempunyai kerjasama perusahaan yg ada di Indonesia sama bagus dan potensitasnya sama sama negara amerika.

Tapi dengan Negara yang Satu ini kita dijajah dalam segi ekonomi, tingkat pekerjaan level berbeda dengan dlm Negeri dengan upah  TKA mereka pasti ada perbedaan, tanda penduduk bisa melebur setiap saat mendapatkanya, system penerapan lembur kadang tidak ada, pekerjaan pasti diporsir dari pagi sampai malam nanti, tanah sawah, darat dan hutan semua sudah dimiliki oleh mereka, semua ekonomi mikro maupun makro tidak sedikit ampunan serta menyisakan bila perlu mereka kuasai seluruhnya, semua lahan pertokoan dalam perkotaan dan daerah-daerah tertentu dalam prospek pengembangan disitu semua mereka ada, apalagi kota besar mulai dari kawasan Perumahan, Hotel, Appartement, Tempat Wisata, Rukan, Ruko sampai Mall semua adalah berlabel mereka, 


Ir. Soekarno

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.

Salam Rahayu
Salam Seroja.
Salam Nusantara Baru.
Salam Padjadjaran Ngahiji.
Salam Widi Ibu Pertiwi
Salam Mawar Merah
Salam Pancasila Sakti
Salam Indonesia Raya
Salam NKRI Harga Mati.
Salam Bhineka Tunggal Ika


Jaja Juharja
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].