Prabu Purbasora Bin Prabu Semplak Waja

RAJA PASUNDAN PADJADJARAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Pangeran Wijaya Kusumah.

Bin Pangeran Purbasora

Bin Prabu Semplak Waja

Bin Prabu Wreti Kendayun


•|°  Salam Siliwangi Terakhir.

•|°  Salam Cangkok Wijaya Kusumah 

      Menggapai Seroja].


Sanghyang Semplak Waja Bin Sanghyang Wreti Kendayun.

Salakanagara - dengan ibukota di Teluk Lada Pandeglang (Rajatapura)

Tarumanagara - dengan ibukota di Sundapura (antara Jakarta atau Bekasi)

Sunda Galuh - dengan ibukota di Bogor (Pakuan); Kuningan

(Saunggalah); Ciamis (Kawali)

Pajajaran dengan ibukota di Bogor (Pakuan).

Mengulas Sangiang Semplak Waja kagungan Putra Pangeran Purba Sora, Ayahanda dari Pangerang Wijaya Kusumah (Beliau Putra Mahkota) semasa muda Beliau Jabatanya sebagai Penasehat Raja Pangeran Jayakarta untuk membentuk taktik perang melawan Belanda VOC saat itu, Makom beliau ada dimana 2, sayang takdir umur beliau tidak sampai menjadi Raja Padjadjaran warisan Kakak Buyutnya hingga Bapak beliau dan Beliau juga mempunyai karomah ilmu dari Wali Kutub.


Lengkapnya antara lian :

Tarusbawa (669 – 723 M) Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa menggantikan mertuanya menjadi penguasa Tarumanagara yang ke-13. Karena pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun, ia ingin mengembalikan keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan di purasaba (ibukota) Sundapura. Dalam tahun 670 ia mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun, cicit Manikmaya, untuk memisahkan Kerajaan Galuh dari kekuasaan Tarusbawa. Karena Putera Mahkota Galuh (Sena, Sanna atau Bratasena) berjodoh dengan Sanaha puteri Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga, Jepara, Jawa Tengah, maka dengan dukungan Kalingga, Wretikandayun menuntut kepada Tarusbawa supaya bekas kawasan Tarumanagara dipecah dua. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan Galuh. Dalam tahun 670 M Kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu: Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Citarum sebagai batas.


Semoga Sejarahnya jadi manfaat dan Barokah, 

Aamiin ya robbalalaamiin.

Salam Silih Asah, Asih dan Asuh



Jaja Juharja

Salam Siliwangi Terakhir

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].