Wasiat Nusantara "Zamrud dan Untaian Mutiara Kata di Bumi Khatulistiwa
Banyaknya ilmu pelajaran dan teori dibangku pelajaran belum tentu bisa dipraktekan dilapangan, akan tetapi berangkat dan menggali dari pengalaman kehidupan akan tersusun menjadi beberapa teori yang sangat beradab, dan bisa membuka tabir serta rahasia alam dalam kurun waktu ratusan sehingga pada masa ribuan tahun yang silam, akan terbuka lebar dan menitis dari genetika unggul Para Leluhur Alam Jagad Raya Nusantara.
Mempelajari serta menggali kerafian alam, seluruh getaran dan resonansi Alam akan senantiasa hadir dan akan melahirkan kebijakan berpikir yang terkandung dalam Alam Nusantara teruntuk Bumi Pertiwi Indonesia, pemikiran yang sangat luas dari Para Leluhur Nuswantara, Para Rajya-Rajya Pewaris Tahta Kerajaan, Para Baginda Wali Nusantara, Para Suhada dan Para Pejuang Bangsa terdahulu, dan Para Pendiri Pondasi dan Proklamasi hikmah serta manfaat karena Beliau sangat pandai dan cerdas dalam membuat suatu Keputusan di Negeri ini pada zamannya cepat dan tetap pada sasaranya.
Menggali dan mengorek rahasia sejarah alam Nusatara agar supaya kita mengikuti jejak sebagai penerusnya, supaya bisa dapat menggali semua terapan kearifan Adab Budaya agar supaya di applikasi atau dimanfaatkan sesuai pemikiran - pemikirannya yang super serta adiluhung dan genius pada zaman sekarang ini, itulah sebagai makna dari yaitu ;
"Zamrud dan Untaian Mutiara Kata di Bumi Khatulistiwa"
Yang senantiasa terjaga juga kesucianya tersimpan & terpendam terpeliharan oleh Alam Jagad Raya sebagai warisan yang harus digali oleh Para Anak-Cucu Bangsa dari Sabang sampai Merauke dan dati gugusan yang berbaris yang jumlahnya puluhan ribu pulau di hampara luasnya alam Nusatara Raya.
Atas segala untaian doa serta makbul dari sebuah harapan serta dengan menorehnya ketulusan serta dibarengi dengan kearifan nuansa tata Krama serta riuhnya sebuah alunan permohonan dengan penuh keredahan hati sanu bari yang paling dalam.
Kita dan Kami masih menunggu seorang sosok titisan yang akan mengangkat derajat Rakyat, Bangsa dan Negara, dan siapakah Beliau sebetulnya yang kita tunggu-tunggu bersama, yaitu sebuah sosok yang sama-sama kami menunggunya setelah terkuaknya goro-goro zaman dimana-dimana [utusan dari Para Leluhur Para Singa, Harimau, Macan, Maung dan Lodaya-lodaya yang haus dan lapar akan penegakan kebenaran serta keadilan] yang senantiasa turun dari gunung, dimana sudah merebaknya dan timbulnya keadilan dan aturan sudah bisa dibeli dengan uang, Para Pemimpin sudah kehabisan akal serta pikirannya hanya untuk membedakan salah dan benar, Para petinggi dan Pemimpin Bangsa berlomba-lomba mengeruk keuntungan dan menindas Rakyatnya dan tidak ada rasa puas serta salah dalam tindakannya bahkan lebih giat mengikrarkan semuanya yang mereka buat dianggap sebuah kebenaran, Rakyat kehilangan akal sehat serta harga diri dan mata pencaharian serta terus ditindas diperas dari semua aturan biaya kehidupan yang akan mencekik leher Rakyat, serta terus dijadikan obyek penderita, dimiskinkan, dihinakan, dinistakan, dibodohi, disalahkan, dijeratkan, disudutkan, dibenturkan, dimunafikan, dicurigai, difitnah, dikucilkan, tidak berdayakan dan sengaja di adu domba dengan semua kepentingan serta menjadi buruh dan kuli di Negeri sendiri dari melimpahnya kekayaan Alam serta subur makmur hasil alam dari tanah, air, laut dan udara di alam Bumi Pertiwi yang subur makmur loh jinawi.
Semua gambaran itu di tandai dengan semua Pemodal Positive yang akan mengangkat sebenarnya ekonomi Rakyat dan Bangsa sudah pada kabur dan pergi dimulai pada dekade awal Tahun 20[12] sudah terasakan [saat itu juga di tandai dengan Microsoft di kalahkan oleh Android], karena ketakutan peraturan-peraturan yang dengan terang-terangan, tegas serta kaku dengan Rakyatnya, akibatnya akan ramai serta masuk Pemodal yang hawanya negative bagi bangsa kebanyakan datang dari arah Utara, mereka akan membawa angin Utara yang begitu sejuk serta indah ungkapan katanya bagi kaum yang duduk di loby, sedangkan angin tersebut akan membawa hawa angin panas kemarau atau paceklik yang mencekik yang terasanya sepoi-sepoi pelan tapi pasti, teyspi cengkeramannya akan semua melibas akar kehidupan serta penghidupan bagi seluruh Rakyat, Bangsa serta Negara Indonesia.
Masa depan adalah sebuah harapan nyata dan pasti serta indah sesuai janji-janji serta iluminasi dunianya, tapi kenyataan yang sebenarnya sudah akan terbolak-balik kita dan kami akan sedikit sulit untuk menggulirkan sebuah kata baik atau berguna dari bawah, tetapi naik ke atas akan memuai tiada ada batas waktu, situasi dan akan selalu berlalu, itulah kekuatan angin tersebut karena saking kuatnya, semua akan menjadi bingung dan dibingungkan oleh keadaan, seperti Kapal di tengah lautan yang di terpa badai dari segala arah dan tujuan.
Petuah orang kecil, serta saran orang dari bawah, maupun petuah serta petunjuk dari orang tua dan sepuh sekalipun, sudah sama sekali tiada ada yang berguna serta tiada berarti sama sekali itulah kejamnya alam yang sudah matemorfosa dengan ruh-ruh yang sedang penasaran dari kaum Para Kurawa.
Ya Allah ya Rabb, semoga Indonesia baik-baik sajah dan semoga Rakyat seluruh Indonesia engkau angkat derazatnya, semoga para pelaku yang ingin merubah kebaikan dan menegakan keadilan semoga engkau memberikan kemudahan serta keberhasilan demi masa depan Anak Cucu Bangsa Indonesia, karena waktu sudah menunjukan Bulan Oktober dan [3] tiga bulan jalan lagi kita menuju akhir Tahun, semoga alam tidak merespons geliat dari para hawa-hawa yang Negative kepada Rakyat dan Bangsanya, semoga perjalanan ini tidak ada apa-apa lagi di kemudian hari yang akan melewati penghujung Tahun 2020, semoga berlalu dengan penuh anugerah rizky yang barokah serta ampunan dari yang Maha Pengasih lagi maha pengampun, "Tuhan YME, Gani seluruh Rakyat dan Bangsa Indonesia,
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja
Minggu, 11 Oktober 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar