Puisi Menggali Pentunjuk Harapan Dalam Sebuah Chinta.
...........Selama selang berjalannya waktu yang selama ini ku mecari.
.............Dengan sebuah tanda yang mungkin bisa dirasakan sedikit tanda-tanda serta dari ciri-ciri.
.................Haripun terlampaui telah dijalani silih berganti.
....................Situasi apapun yang Engkau berikan jalan, adalah merupakan sesuatu tanda serta petunjuk yang sangat hakiki.
............Tiada kata yang senantiasa bisa menggantikan itu adalah merupakan suatu petunjuk dari'Nya.
...............Hatipun tidak yakin dan percaya bahwa, kejadian itupun merupakan suatu mukjizat dari Yang Maha Kuasa.
....................Baru teringat dan tersadar bahwa, tidak ada suatu kejadian apapun yang tidak luput dari dan atas Kehendak'Nya.
........................Tidak akan mungkin suatu asa yang tergerak karena bukan dari suatu karunia serta bimbingan dari Sang Pencipta'Nya.
...............Sesuatu apapun dalam perjalanannya akan ada benturan sedikit perbedaan karena suatu pandangan adakah suatu taraf pendekatan atas dasar kewajaran.
........Karena semua ikhsan hidup di alam fana ini, dibekali berbagai macam perbedaan perjalanan dan alam kehidupan.
................Seharusnya kembali kepada petunjuk awal yang saling berkaitan serta ikhlas, sampai dalam suatu batas asa serta waktu, disitulah terjadinya sebuah komunikasi serta pembicaraan.
..........Titik momentum itulah yang menjadi sebuah naluri hati yang bersih suci, adalah merupakan hadiah dari illahi rabbiy, yang terbungkus dalam indah serta manisnya sebuah harapan.
.......................................Moment itu kuberikan sebuah tanda yaitu sebuah warna, agar bisa diingat didalam hati sanubari di lubuk hati yang paling dalam nan indah.
...........................Kenapa dari sebuah angan yang semakin dalam, tapi suasana malah semakin membawa suasana rasa yang gundah.
..................Waktu demi waktu terus ku ukir agar supaya moment diatas jangan sampai menjadi sebuah suasana yang akan menjadi hilang dan sirna.
.......Seluruh kriteria sudah hampir merujuk ke sudut sebahagian buah Pentunjuk menuju buah jalan yang sempurna.
...................Sedikit dan sebuah tanda mengandung arti yang sangat dalam, dirimu tidak sadar ada tanda bintang yang memerah di bahagian hidung pipi dan dagu, itu merupakan sebuah tanda rasa yang sedang terpendam di dalam dada.
........Adakah itu sebuah pertanda adanya buah harapan untuk menyatukan semua perbedaan yang nyata.
Akhirnya menjadi sebuah penantian yang panjang serta melelahkan, hanya bisa berharap dan menunggu Ridho Illahi Robbiy.
Karena kelebihan zaman sekarang ini semua indah dilihat seperti jinak-serta indah sedang dibuat-buat, tapi sebenarnya hati ikhlas yang suci sudah hampir membeku bersama-sama kesenangan dan kebahagiaan secara instan.
Kemungkinan sebuah hati zaman milenia ini sudah sedikit sulit untuk mempunyai rasa saling terbuka dalam kebaikan, dan saling menyatukan beberapa perbedaan, saling memahami dalam beda pendapat, saling kasih sayang dalam kesedihan
Kembali lagi untuk tetap menunggu kehadiran sebuah harapan yang entah sedang berada di belahan bumi yang mana, dan dari sebuah moment warna atau Momentum lain yang menjadi buahnya harapan.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
*Dalam suasana dan berada di titik jenuh invirasi akan membunuh karakter innovasi karya".
"Dasar-dasar serta keutamaan Chinta tidak jauh beda dengan lebih menchintai kepada Rakyat, Agama, Bangsa juga Negaranya".
Komentar