Masa Depan Tangtangan, Takdir Kuasa Illahi Rabbiy, Tapi Hari Ini Menentukan Detik Untuk Harapan Hari Esok.

Masa Depan Tangtangan, Takdir Kuasa Illahi Rabbiy, Tapi Hari Ini Menentukan Detik Untuk Harapan Hari Esok.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Kehidupan ini akan dibungkus dengan Harapan, dalam system ke Pemerintah juga akan dibungkus oleh aturan, sedangkan aturan itu tergantung kepada situasi pemimpinnya sedangkan situasi itu yang akan menyumbangkan atau memberikan pengaruh besar kepada suatu perubahan, adalah situasi serta kondisi yang bisa mempengaruhi besar dan mempunyai kekuatan yang ada di sekelilingnya, seperti dengan contoh sederhana adalah sebagai berikut, diantaranya ;

  1. Kepemimpinan Karismatik, Kepemimpinan sangat Natural dan sangat kental dengan membela Rakyat dan Bangsanya, kemampuannya mungkin sudah warisan atau merupakan titisan dari Para Leluhur Bangsa atau mungkin juga sudah menjadi sebagai anugerah Tuhan YME [Takdir], dalam kepemimpinannya mempunyai pembawaan yang sangat besar serta positive kepada suatu pempinan yang pembawaannya sangat kental serta kharismatik, ketegasan serta mempunyai hubungan serta kaitan langsung dengan emosional Para Pemuda, Rakyat dan Bangsanya, Pemimpin saat itu yang ada adalah seperti Pemimpin Negara : Bung Karno [Indonesia], Anwar Sadat [Palestina] dll.
  2. Kepemimpinan Transaksional, Kepemimpinan dalam mengendalikan bawahan dengan Kekuasaannya untuk mencapai tujuan atau hasil, Mengelola bawahan dengan memberi bonus atau hadiah, Menerapkan metoda atau aturan-aturan untuk saling menguntungkan dengan bawahan.
  3. Kepemimpinan Transformasional, dalam kepemimpinan yang biasa dipakai oleh semua bidang ilmu dan organisasi dengan menekan semua asfek yang akan timbul seperti ; perhatian, komunikasi, kepercayaan, rasa hormat sampai kepada resikonya sekalipun dengan jalan musawarah. 
  4. Pemimpin entrepreneurial influence, Pemimpin yang keputusannya terpengaruh kepada situasi dan kondisi yang sedang bergulir sebuah issue yang berkembang di dalam dunia pengusaha yang tidak mengesampingkan kaidah diluar Rakyat dan Bangsanya.

Dalam tulisan ini tidak akan menguraikan lebih detil dari point per point yang ada diatas, karena saya yakin dalam ilmu kepemimpinan dimaksud seluruh Saudara-Ri Nusantara, pasti sudah banyak mengetahui serta lebih detil serta terperinci dari ulasan sederhana yang saya coba jabarkan diatas serta lebih memahami apa yang ada di dalam (4) empat point dimaksud.

Maka dan apabila kami bisa melihat urutan arti sebuah kepemimpinan diatas sangatlah jelas, dari kepemimpinan pada Point satu [1] diatas, akan sangat sulit menemukan kepemimpin pada kondisi saat sekarang ini, karena mungkin sudah menjadi karena perubahan zaman yang sudah berbeda, akan tetapi melihat serta mengulas dari fakta sejarah dan jejak serta simbol-simbol ataupun merujuk kepada beberapa Siloka bahwa, di suatu saat nanti akan timbul seorang pemimpin yang akan mendekati pada Point satu (1) diatas karena akan merujuk dan bertumpu kepada tanda-tanda sebagai berikut diantaranya adalah ; 

  • Kharismanya warisan serta Titisan Kepemimpinan pada Point satu (1) diatas.
  • Jiwa Kepemimpinannya akan selalu mendahulukan Hak-hak Rakyat Kecil dan akan Menjungjung tinggi serta lebih memperhatikan masa depan pendidikan bagi seluruh Generasi Muda bagi [dari mulai Pelajar TK, Tingkat Dasar, Menengah, Tingkat Atas atau Kejuruan Sampai ke Tingkat University dan seluruh Para Mahasiswa]. 
  • Terapan Ilmu Laduninya dan mempunyai indera ke (6) enam sudah sangat mumpuni, apalagi yang dimiliknya dengan mempunyai sifat wibawa, tegas, lugas serta akan bersikap Arif serta Bijaksana.
  • Kekayaan serta warisanya adalah seluruh jengkal Tanah Tumpah Darah Ibu Pertiwi meliputi Darat Laut dan Udara, Kekuatanya adalah Rakyat yang tertindas [Parkir Miskin, Orang Jompo, Pelajar dan Ibnu Sabil, Anak Yatim Piatu], Otaknya serta Kepintaranya akan mengalahkan gabungan orang-orang Yahudi serta kelicikannya si mata sipit dari Tiongkok dari seluruh Dunia.
  • Tanda-tanda serta Cirinya adalah merupakan asli turunan Nusantara, serta tidak bisa untuk diandai-andai atau berharap kepada suatu sosok bentukan yang ada sekarang ini yaitu Bukan alibi ke Arab-Araban, bukan dari Yahudi Jawa, Bukan juga bangsa Majusi, bukan merupakan Bangsa Asing apalagi Aseng Tiongkok [Golongan Orang-orang yang tertekan Tirani PKT Tirai Bambu-Tiongkok], serta bukan juga orang-orang Budaya, Bukan Orang Berpangkat TNI-POLRI, Bukan juga Anak Presiden ataupun Presidennya, Supranatural, Dukun, Kiai, Habib maupun Syech, serta ataupun orang-orang yang datang dari kesukuan, beliau Asli Dari Darah Nusantara Raya yang Bhineka Tunggal Ika dan terlahir dari Rakyat Jelata atau biasa.
  • Munculnya ditandai dengan Huru-hara dimana-mana sehingga Negeri ini Memerah seperti bait dan isi pantun yang ke (1) satu isinya Ibu Pertiwi Menangis Pilu dan ke (2) dua isinya huru-hara membela kebenaran serta keadilan, serta bait ke (3) suatu saat akan muncul Pemimpin yang kita tunggu-tunggu, Aamiin, dari ini pantun di bawah nanti, wa Allahu A'lam bisowab.

Apabila Kita Melihat dan Meperhati kejadian-kejadian Alam Jagat Buana, Disni saya ingin mengingatkan kembali untuk selalu Eling Lan Waspodo akan beberapa gelagat alam, yang selalu teresonansi oleh kegiatan Makhluk yang kurang memperhati dan sensitif akan Alam Raya ini, sudah terlalu banyak orang lupa akan Amanah dan Melihat kebenaran serta keadilan, inilah Alam akan merespon sesuatu hal yang kurang Positive dari pemikiran semua makhluknya, sekarang dari cuaca yang akan lebih ekstrim di Alam fana ini, hampir sudah tidak bisa diprediksi baik itu mulainya, tanda-tanda, datangnya musim, yang ditandai datangnya musim penghujan yang akan benar-benar serta betul bahwa musim ini akan melimpah air terutama yang akan menjadi atau membawa beberapa bencana Alam seperti ; Banjir, Gempa, Tsunami, Longsor, Banjir Bandang, Banjir Kiriman, Banjir Karena Kelebihan volume air menunggu, Angin kencang campur dengan hujan, badai, Angin puting beliung yang akan tergambar di tiap Daerah seolah mustahil terjadi maka akan terjadi itulah Alam sedang berbicara atau menyampaikan pertanda dari'Nya.

Pada Analisa serta Review dari sudut pandang penulis yang awam adalah yang terjadi pada bulan Oktober Tahun 2020 ini sungguh luar biasa karena masih ada orang-orang atau makhluk di Bumi yang masih ada yang mau menyerukan Kebenaran serta Keadilan dari rasa tanggung jawab dari ketertindasan yang sudah tidak lagi bisa menampung apa yang harus disampaikan dan di suarakan, oleh kejadian aksi Para Mahasiswa [Kaum Intelektual Masa Depan Harapan Bangsa] dan semua aktifis Para Buruh Seluruh Indonesia yang kebetulan saat aksinya terbantu oleh seluruh element Rakyat dan Pelajar serta Element dari beberapa loyalitas Umat Islam yang menyadari serta terpanggil atas kekeruhan serta kegaduhan Bangsa ini.

"Masa Depan adalah Merupakan Tangtangan, Takdir adalah Hak Kuasa Illahi Rabbiy, Tapi mulai pada Hari Ini", apabila kita tidak dapat mengubahnya ke jalan sesuatu kebaikan serta kebenaran untuk merubah hidup yang lebih baik serta layak untuk masa yang akan datang, adalah merupakan kewajiban usaha yang harus ditempuh dan dijalani apapun yang akan terjadi, inilah yang  terjadi akibat dari bias-bias kontraversi yang menjadi sebuah perbedaan sisi pandang yang akan menjadi penentu atau sebagai detik-detik sebuah Harapan yang akan indah untuk hari esok.

"Apabila kita bisa meneropong hari esok atau lusa, serta kita bisa melihat kejadian berat dan pedih apa lagi yang akan terjadi buat segenap Para Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa sebagai Ikhsan Intelektual masa depan Bangsa dan Negara, sesungguhnya mereka adalah bahagian dari hati nurani Rakyat dan Bangsanya". 

"Kami, Kamu, dan Kita semuanya juga tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi di hadapan kita hari esok serta lusa".

"Harapan dari Penulis ingin menyumbangkan pantun yang mudah-mudahan bisa di selami isi serta arti yang sangat mendalam sesuai dengan rasa serta tingkatan imajiner dari Saudara-Ri Nusantara".

"Semoga sedikitnya bisa menjadikan manfaat untuk bisa menghibur suasana keadaan seluruh Rakyat dan Bangsa dalam segalan Ujian serta Cobaan dari tindak-tanduk serta bentukan tingkah-laku akibat peran serta keputusan kita sendiri yang kurang mendekatkan sebuah keputusan disemua lini yang serta harus selalu berada disamping nurani hati Rakyat dan Bangsanya". 

semoga pantun ini saya hadirkan sebagai bahagian penulis untuk mengungkapkan isi hati dan serta ingin 

mengucapkan

Selamat Hari Sumpah Pemuda, 

Hari Rabu, 28 Oktober 2020.


Bola dunia terbelit sebuah palung.

Mati kerang berakhir masuk wajan.

Bila suasana langit terjadi mendung.

Pasti akan datang serta turun hujan.


Purnama sinarnya berbentuk payung.

Bahan cairan batik dibuat dr malam.

Panorama Langit warna lembayung.

Sudah pasti akan kehadiran malam.


Tanah liat jd bahan baku lampu pijar.

Sabut kelapa dijadikan pupuk urea.

Lihatlah di ufuk timur tersirat fajar.

Sambutlah hadir sinar pagi ceria. 

Semoga hari esok dari hari ini, semua berharap Negara Indonesia bisa terbebas dari kungkungan serta belitan fitnah dari seseorang maupun kelompok yang seirama menyudutkan Wabah Corona ini sebagai sebuah keuntungan serta untuk menindas kelompok serta umat yang akan menanggungnya, sudahi saja sandiwara-Novel ini untuk mewujudkan serta menumbuhkan kepercayaan diri kepada Sang Maha segala Maha yaitu Allah SWT, karena Rakyat yang Ber-Bangsa dan Ber-Negara tidak bisa disusupi oleh niat licik dan ficik dari sebuah wahana sandiwara untuk mendapatkan keuntungan dari kesulitan dan keterpurukan Rakyat dan Bangsanya, apabila kita melihat kadar bagi "Negara China-Tiongkok [Wuhan] yang menggulirkan Wabah Novel Cerita Corona itu akan menuai suatu keuntungan dan menaikan pamor Keuntungan dan Wibawanya untuk menjadi Gurita Ekonomi di Seluruh Dunia" dan Mereka kekiahatannya aman terkendali serta tidak terlihat ada suatu kejadian yang maha heboh itu [Program Propaganda PKT] sangat luar biasa." sedangkan sekarang bagi "Negara kita mengikuti dan menuruti irama seta hiruk pikuk Si Corona, Negara Indonesia semakin lama akan terpuruk dan akan mudah bertekuk lutut, sedarilah itu semua hanya sebuah sandiwara yang memakai trik senjata biologi, kapan harus di sebarkan dan kapan untuk ditarik", mereka akan melihat pluktuatif kejadian dan perkembangannya, Negara kita sudah merupakan bahagiannya yang sudah menjadi hilang akal serta tolol karena sudah menjauh dari sebuah kontrol kesadaran Ber-Pribadi yang Ikhlas serta Amanah, Ber-Masyarakat, Ber-Bangsa dan Ber-Negara karena hidup dan mati adalah sebuah kehendak dari Sang Maha Khaliq, dibawah ini disampaikan sebagai berikut ;

Firman Allah dalam Al-Qur'an yang Maha Kuasa mengetahui orang-orang yang membuat kesalahan untuk Rakyatnya, dan Kematian dimanapun akan pasti datang menjemput walaupun di tempat bersih ataupun tempat suci ataupun kotor sekalipun, mau di darat laut atau udara, dalam [Surah Al-i'Imran Ayat 63 dan Surat Ql-Jumua Ayat 8].

فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِالْمُفْسِدِينَ

[Al-i'Imran - 63]

Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

[Al-Jumu'a - 8]

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja.

Rabu, 28 Oktober 2020.

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].