Puisi Mistery Oktober Ceria, Kopi Pahit Rakyat Dan Bangsa 2020
............Kopi tidak selamanya rasanya pahit dan Manis, apabila tidak bisa dan cukup mampu mebuat kopi mulutpun malah rasanya pahit campur asem.
...................Begitupun kehidupan bisa juga terkadang manis selamanya yang ada di lingkungan serba manis dan enak, nanti juga bisa juga merasakan pahitnya seperti kita hanya mewahnya cuman bisa untuk meminum kopi dipinggir jalan yang rasanya pahit karena kurang gula, mungkin mereka juga akan merasakan rasa yang pahit dan asemnya kehidupan.
.............................indahnya pilosofi pahitnya sebuah kehidupan sering dan pasti selalu dirasakan oleh Rakyat dan Bangsa ini, sedangkan rasa manisnya terpisahkan dari hampasnya kopi kehidupan, manisnya disana [.......], Sedangkan rasa pahitnya yang selalu di hadapkan dalam kehidupan masyarakat, mahasiswa, buruh, tani, nelayan dan element-element yang tidak merasa pro politik kemanapun [Natural], itulah gambaran kehidupan yang ada sekarang ini di dalam kehidupan Ber-Bangsa dan Ber-Negara.
...Jika Selama engkau memperjuangkan dan bersama Hati Rakyat.
......Selama itu juga jelas membela keadilan dan kebenaran.
..........Kebenaran bukan hanya milik sang penguasa, tapi yang nyata dirasakan oleh Rakyat Kecil dan tergambar jelas dalam kehidupan sehari-hari sudah sulit susah dan dipersulit, yang jelas saat ini kehidupan sudah semakin sulit dan menghimpit.
.............Mereka mejaga dan membuat benteng pertahanan dan memblokade karena dibayar oleh pemerintah mungkin cukong-cukong, sedangkan kami ini hanya bisa dipersatukan serta tidak ada yang memerintah karena sama-sama bangkit dari olah rasa ketertindasan akan kehidupan, hati kami semua tergerak dari setitik hati yang merasa ketidak adilan, terkadang nurani keadilan yang sudah terbelenggu oleh kenistaan arti sebenarnya kemerdekaan yang mana dan seperti apa sebenarnya.
..........Kaum elit Politik tidak sadar sedang berhadapan dengan seluruh kekuatan Rakyat, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Petani, Buruh dan Kaum serta seluruh Elemen Bangsa ikut turun karena sudah merasa tidak ada rasa adil lagi, dan yang semua hampir terbangun dari ketertindasan aturan-aturan aturan-aturan dan oligarki Para Cukong.
................Setidaknya adakah kekuatan yang lebih dahsyat dan lebih kuat selain kekuatan Rakyat dan Bangsa, jangan coba-coba pemerintah melawan untuk ini karena Rakyat dan Bangsa sudah menjadi mosi tidak percaya kepada Tuan serta Puan Anggota DPR-RI yang terhormat.
.........Rakyat, Mahasiswa, Buruh dan Elemen masyarakat berjuang untuk keadilan dan tidak akan takut mati demi keadilan Rakyat dan Bangsa, kalian-kalian secara jelas takut mati dan takut kekayaanmu yang sudah dikumpulkan dan takut kesenanganmu hilang yang sekarang sedang diduduki dalam masa-masa gemilangmu, tapi sebaliknya Rakyat dan Bangsa akan berjuang terus menerus begerak untuk membela keadilan agar tegak serta tertanam di Bumi Pertiwi ini NKRI Harga Mati.
..................Aturan itu akan menjadi balutan UU yang akan menakutkan bagi Rakyat dan Bangsa seluruh Indonesia, karena sudah jelas dari rentetan kejadian dan kesulitan masa kepemimpinan dan sangat jelas menjadi momok ketakutan Rakyat dan Bangsa dimasa-masa yang akan datang.
.......Apapun aturan yang dibacakan sebaik-baiknya engkau hebatnya berpidato, Rakyat susah sangat positive dengan mosi tidak percaya dari semua itu, andaikan sajah kalian Pemerintah mau berpidato dan berorasi menyamai pembela keadilan sudah tidak cukup kami untuk mempercayai kalian, hanya satu itu merupakan kamuplase dan pembungkus ketidak adilan untuk Rakyat dan bangsa, apakah nanti yang akan terjadi dikemuadian hari dari mulai hari ini, alam seisi jagad raya juga akan senantiasa ikut murka dengan sejalan gonjang-ganjing ketidak adilan yang selalu dipertontonkan di jalan-jalan di kantor-kantor serta di televisi, rasa muak dan bosan dengan melihat keadaan sekarang ini.
.....................Bulan-bulan terakhir ini adalah sebagai penutupan Tahun 2020, akan ada gejolak atau akan terjadi apa lagi untuk hari dan waktu kedepan kita dan kami tidak akan mengetahui dari gejolak alam jagad Raya ini, hanya Allah SWT yang akan tahu kedepannya, kejadian demi kejadian pada rentetan pada Bulan Oktober ini ini bisa sebagai penglihatan saat ini adalah dikatakan hanya sebagai dari Bunganya sajah, jikalau terjadi mungkin apabila nanti akan terjadi sebagai buah dan hasilnya panen semuanya juga tidak tahu-menahu akan sebuah akhirnya akan seperti apa karena Para Pemimpin sendiri menyulut kompor yang panas dari bentukan UU, wa Allahu A'lam bisowab.
.........Semoga kita dan kami berdoa semoga Pemerintah segera sadar bahwa yang kalian lawan itu seluruh kekuatan himpunan jati diri gelora hati RakyatMu kekuatan yang sangat terbesar dan dahsyat yang ada di Negeri ini, apabila engkau berlanjut sungguh nyali'Mu luar biasa masih maju dalam alunan rasa serta jiwa-jiwa yang sedang haus dan lapar dari Rasa Jiwa yang tertindas dari Keadilan dan Kebenaran, sekarang dimana nalurimu wahai para Pemimpin ini sudah titik akhir dari sebuah kepercayaan dari Rakyat dan Bangsa, mau kemana engkau akan lari dan bersembunyi apapabila sudah tidak di percayai oleh Rakyat dan Bangsan'Mu sendiri, kalian mau memimpin siapa kira-kira.
.....................Dalam puisi ini kami tidak sedikitpun memihak kepada kedua belah pihak, akan tetapi penulis condong kepada pembela keadilan dan kebenaran yang sesungguhnya untuk diperjuangkan, karena kami bosan dan cape melihat seringnya keadilan dalam kancah seluruh pemerintahan mulai dari korupsi dan Berita-berita lainnya yang ada di dalam televisi sampai saat ini.
..........Ini sudah suasana sangat gaduh kisruh dan apabila tidak ada satupun yang akan mengalah, akan terjadi kemungkinan lebih parah serta dahsyat lagi dari situasi sekarang ini belum lama terjadi dari aksi Buruh, Pelajar, Mahasiswa dan Wlwment Rakyat mungkin ikut bersama pada tanggal 08 Oktober 2020.
...Semoga kalian yang membela kebenaran serta keadilan yang dilindungi serta terselamatkan oleh sang maha pencipta, serta iluminasi wabah hanyalah bentuk wajah kekuasaan yang menjadi besar serta dibesarkan sebagai bahan tunggangan politik menakut-nakuti di bumi khatulistiwa serta mukjizat alam trofisnya yang selalu hangat menyirami gugusan pulau-pulau yang indah di jajaran zamrud Khatulistiwa Nusantara-Indonesia, Aamiin.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Rabu, 14 Oktober 2020.
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar