GELORAKAN KEMBALI KULTUR, SENI DAN BUDAYA

GELORAKAN KEMBALI KULTUR, SENI DAN BUDAYA
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Kami ingin mengulangi kembali lebih bergelora kembali untuk mengingatkan tentang indah serta dahsyatnya dari mestery Seni-Budaya, dan Kenapa saya pilih Seni-Budaya untuk tatanan pada strategi awal, karena strategi ini tidak perlu atau memerlukan biaya dalam menggaungkan gelora agar supaya minimal bisa mengikis budaya yang datangnya dari luar yang tersebar dari gadget, walaupun nanti dalam perkembangannya akan memerlukan juga biaya yang besar, Antara lain : 

  1. Tidak memerlukan modal untuk mendorongnya, hanya dengan gaung Silih Asah, Asih dan Asuh.
  2. Setiap Daerah pasti mempunyai keunikan Seni budaya tersendiri yang terkecuali yang sakral atau menyeluruh Dalam sendi alam Nusantara yaitu "Pencak Silat".  
  3. Mudah menjiwai dan mempelajari karena hampir menyeluruh Daerah mempunyai warisan seni budaya. 
  4. Semangat mendobrak seni budaya adalah nilai kejujuran awal yang tinggi nilainya dari pada harta benda, karena seni budaya tidak luntur oleh jaman dan tidak lekang oleh waktu. 
  5. Seni budaya nilai dan kadar persaudaraan yang terkandung di dalamnya sangat melibihi kandungan silaturahmi, karena pelaku dan penerima seni budaya saling terkait Kultur dan kaitan bathin arti yang dalam senin budaya di maksud. 


Dari lima rangkuman tersebut menjadi jati diri yang sempurna untuk roh seni budaya dan apabila melaju ketatanan berikutnya tentunya harus ada Dana Super untuk menunjang kemandirian serta kemakmuran Rakyat Nusantara Raya Indonesia, Aamiin mudah-mudahan coretan ini jadi faham akan semangat perjuangan serta ketulusan atas cita-cita Anak Generasi Penerus Bangsa untuk Negeri tercinta ini, dan tetap saling silih Asih, silih asah dan Asuh, Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin.


Indahnya Alam Nusantara, Bhineka Tunggal Ika, Kubawakan Misi Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh, Dasar Bangsa Pondasi Pundamentalis Mendorong serta Mengangkat Seni dan Budaya untuk menumbuhkan Jadi Diri Bangsa yang Hakiki sesuai Tuntunan Para Leluhur Bangsa yang sudah Mewariskan dengan Semangat dan Titik Darah Perjuangan ini Strategi Awal Mendorong jalan Amanah untuk menumbuhkan Kemandirian, Kejatidirian, Kemnunggalan, Kecintaan, Kebersamaan dan Ketahanan Moralitas Bangsa untuk menghalau budaya dari luar, Titik Awal ini tanpa sadar akan menumbuh kembangkan Tatanan - Tatanan Selanjutnya untuk mempersiapkan Tatanan yang Lebih Rumit Pelik dan Sudah Rapuh sebetulnya Peradaban ini, Tatanan Awal Seni Budaya Maju Mengeliat sampai wanginya memuncak Dunia Harapan'Ku untuk langkah berikutnya supaya akan lebih mudah melangkah dalam perjalanan kedepan, lihatlah dengan mata hati rabalah dengan mata bathin rasakan dalam Qolbukum resapilah untaian kata ini dengan penuh keikhlasan anda akan sampai pada titik nadzir logika Saudara-Ri'Ku yang terchinta dan Snagat Terhormat dari Inti Seni dan Budaya maju untuk Rakyat dan BangsaKu, untuk Negeri Ini, Untuk NKRI, Indonesia Tercinta.


Kita semua masih sama-sama belajar selama masih bernafas belum tertutup untuk terus tetap belajar dan menuntut ilmu tiada batas untuk mewujudkan cita-cita Leluhur Bangsa untuk dapat Membuka ke gerbang Kemamuran Ibu Pertiwi, bagi semua Sedulur Sunda Padjadjaran, Majapahit, Sriwijaya & Mataram dan sekabeh Sedulur Nuswatara Raya, Aamiin


Pengorbanan demi pengorbanan dari Jiwa - jiwa Satria dan Srikandi Nusantara bergerak tanpa lelah untuk membuktikan masih adakah kebenaran gejolak campur aduk antara faham dan kesefahaman ada titik tiada terlihat di Antaranya terselip kemurniah cahaya Illahirobbi walaupun selalu diketemukan dengan Saudara-saudari yang sukanya @Menipu ~ @Membuat Keliru yang penuh dengan rasa ke aQuannya dgn*(sdh biasa, mencaci-memaki) biasa pertumbuhan pada level penyambung - mediator sdh menjadi rahasia umum lebih mementingkan keuntungan dari akibat dari ulahnya kelak menghalangi kuncup Kembang Wijaya Kusumah akan mekar dan nasib yang akan terjadi pada Anak Cucu Nusantara Raya, cukup sampai puas untuk menunggu 300 Tahun yang akan datang perubahan yang akan terjadi, tidak terbayang sekarang kehidupan-penghidupan sudah sulit.


Tapi Mudah2an Qun kata Allah ﷻ. Paya Qun kata Baginda Nabi Muhammad ﷺ. dan Hak kata Jibril dan Syah kata manusia dan diantaranya bertemu yang betul-betul ikhlas walaupun sebutir debu yang melekat pada air yang mengalir, dengan seijin Allah ﷻ. untuk membuka kunci gerbang kemaslahatan Umat Nusantara Raya, kata kunci (ikhkas ~ sepakat ~ system ~ mufakat ~ untuk rakyat), 


Dan semoga niat baik kita sedikitnya Allah ﷻ. mencatat akan ketidak keliruan atas sifat kita, dan mudah-mudahan kita tidak keliru dari kekeliruan kita sendiri, semoga apa yang kita himbau mendekati kebenaran bukan dari kekeliruan karena Maha Benar dengan Segala FirmanNya ﷻ. hanya datangnya dari Allah ﷻ. yang keliru mudah-mudahan datangnya dari kita yang masih keliru, dan semoga apa yang keliru Allah ﷻ. berikan penglihatan yang jelas serta kesadaran supaya dapat mengetahui akan kekeliruan, pada suatu masa nanti atau yang akan kita jalani supaya sadar atas kekeliruannya yang sudah dilakukan, Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin.


Arti dari perjalanan Panjang Nuswantara, Torehan Sejarah Gemilang Pendahulu serta Leluhur Nuswantara, Deretan Rajya-Rajya yang Penuh Ke - Wibawaan, Ke - Gagahan Yang Dibarengi Ilmu Laduninya, Penuh Karisma yang Tersirat dalam Prasasti dan Jejak Sejarah Nusa - Bangsa dan Titisan Ilmu - ilmu Nusantara yg Luhung, Penuh Kearifan dan Gemilang dengan Kaya akan Kandungan Seni Budaya yang Arif dan Bijaksana. 

Warisan Nuswantara merupakan Jejak - Nyata kepada Generasi Penerus untuk terus Bangkit dan Menggali serta meneruskan Perjuangan untuk menunjukan dan mewujudkan bahwa Indonesia bisa Menapakkan pada Kaki sendiri di atas Bumi Pertiwi ini. 

"GARUDAKU" Bukalah Cakrawala Dunia, Gapailah dengan Sayapmu sehingga sampai menyentuh lapisan bawah RakyatMu dan Junjung Tinggi Derajat serta Martabat Rakyat dan Bangsa. Kucurkan cengkeram Kemakmuran untuk bisa menetes ke Masyarakat yang paling Kecil. Bergeraklah Para Satria dan Srikandi Nusantara untuk membuktikan bangunnya Nusantara yang berjalan dalam kejujuran, berjuang dalam keikhlassn. Songsong serta dobrak masa depanmu dari belenggu tirani Besi - Bambo, Kukuhkan dan Tegakan Kesatuan dan Persatuan, Singkirkan Benalu-benalu serta Kutu-kutu yang Rakus Politik, serta Kepakan Sayapmu Terbang menembus Rintangan Cakrawala Dunia.


Tunjukanlah bahwa kalian sudah menjadi besar karena dibesarkan di orangkan di Negeri tercinta ini, semua fasilitas menjadi exsclusife dihadapan'Mu, karena engkau di anak emaskan, berilah sesuatu rasa Chinta yang benar-benar bermanfaat untuk kemajuan Rakyat, Bangsa dan Negara, hati-hati jangalah engkau dari fasilitas tersebut malah membawa masuk saudaramu yang dari luar sana, manfaatkan, kembalikan, bayarkan hasilmu itu untuk membangun Bangsa dan Negara, dan jangan coba-coba Rakyatku dijadikan sebuah Bangsa yang menjadi budak di tangan'mu, perbaikilah kewajibanmu seakan anugrah serta kemudahan itu tidak begitu sajah gratis ke tanganmu, bayarkan psjakmu, kembalikan modal awalmu, bayarkan bunganya dengan benar, dan penuhilah beberapa point di bawah ini ;

  1. Tunjukkan Para Kong Loo Merat - Indo, bahwa engkau punya rasa dan memiliki Bangsa ini, Jangan di mulut Rasa Indonesia sudah masuk di dalam perut Rasa Bangsa Aseng.
  2. Perkuat Sila ke 3 (ke tiga) dan Pelaksanaannya sejalan dengan Sila 1 (pertama), ini harga keseimbangan Bangsa dan Negara Indonesia tercinta yaitu Persatuan NKRI Harga Mati.
  3. Pergunakan Kepercayaan yang Baik untuk Guliran Dana yang sdh digulirkan dan dimanfaatkan sampai sekarang ini akan Janji yang sudah pada titik Jatuh Tempo pada Pembayaran, untuk menjaga Kesinambungan Ekonomi Rakyat Bangsa, sudah tidak bayar bunga tidak bayar cicilan pokok, bayarlah utangmu segera.
  4. Tujukan kepedulian kepada Sila ke 5 (lima) dalam Kibaran Bahasa > EKONOMI, PERDAGANGAN, INDUSTRI, PRODUKSI DAN PENYEDIA JASA (supaya terjangkau, terasakan serta bisa dinikmati oleh Lapisan Masyarakat menengah kebawah).
  5. Buatlah Kebijakan yang memprotek untuk kepentingan Umum, (Apabila Naik UMR 10%, tapi Engkau juga ributkan harga2 kebutuhan meroket 20% = Berarti RakyatMu engkau Penggal Lehernya 10%). Itu gambaran yg umum sekarang ini.
  6. Kunci Keberhasilan Semua hanya bisa di tempuh dengan Kebersamaan dari Seluruh Komponen Bangsa dari Dasar Jiwa Bangsa dan Negara Ku ingin Maju.
  7. Karena sudah menumpuk sejumlah uang, janganlah engkau beli fasilitas dengan memudahkan kolusi serta korupsi karena Rakyat dan Bangsa akan jeli melihat, walaupun uangmu super banyak bukan berarti hak sudah mempunyai hak penuh atas posisi di politik maupun pemerintahan yang strategis yang bisa diraih sekarang ini, karena baground serta dasar serta pasti Rakyat dan Bangsa akan mempertanyakan Hak-hak exsclusifemu, belum bisa menjamin Suatu niat dalam menjamin pada Point 1, 2, 3, 4 dan 5, kami Rakyat Indonesia belum yakin kalian berada disini karena engkau ada disini, itulah merupakan semua keragu-raguan Rakyat dan Bangsa sehingga sangat sulit Walaupun tergores sedikitpun sajah, karena Rakyat serta Bangsa Indonesia Melihat, Merasakan, Meraba dengan sangat teliti dan jeli untuk tidak memberikan lebih atas atau tinggi lagi dari jabatan seorang Bupati yakin sudah cukup tinggi, kami masih meragukan Nasionalisme kalian itu hanya kemungkinan kamuplase saja buat Bumi Pertiwi Kami, yang di perjuangkan dari cucuran Keringat Perjuangan Revolusi darah serta nyawa, disetiap jengkal Tanah Air Indonesia.

Hati ini tiada daya, Akal pun tidak bisa berupaya, Upayapun tidak mampu senantiasa, Ragapun tidak bisa berbuat apa-apa, Engkaulah yang Maha dari Segalanya, Bumi Langit Saksi Alam Semesta Raya

NUSANTARA BANGKITLAH, Semoga mendapat Ridho'Mu Hati penuh Ikhlas akan Mewarnai Bangsa, Serta Mendapat Hakekat'Mu, Atas Doa - Doa segenap Anak-anak Bangsa yang Makbul Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin.

Lantunkanlah kata-kata indah untuk mewujudkan persatuan Nusantara, dan pupuklah Rasa Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh sebetulnya tidak terlalu sulit untuk mengucapkan yang Indah-indah karena Allah ﷻ suka yang Indah itulah rahasia pahalanya yang akan didapat. 

Dalam perjalanan sedikitpun tidak ragu dalam kebenaran, tetap tegak dalam ikhlas, karena ragu itu datangnya dari syaitan, karena kami yakin Allah ﷻ ada, karena wujudNya kita ada, sekalipun semaraknya duniamaya menggelegar sejagad raya kami tidak getar atau surut dan itu bukan tujuan dan bukan ingin pengakuan atau pujian, tidak ada Facebook atau Media Sosialpun kami tetap bisa melanjutkan perjalanan atas ridho Mu ya Allah ﷻ. 

Kami ingin memupuk indah kemurnian atas kebenaran di Bumi Pertiwi Nusantara di pagari Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh antara Umat Beragama, antara Saudara-saudari Nusantara, cerminan ini akan membahwa keharuman Kultur, Seni Budaya adat istiadat yang masih asli-murni warisan terpelihara dari Nenek Moyang dan Para Leluhur Bangsa di Bumi Pertiwi ini. 

Podo-podo Sedulur Ning Mutiara Belahan dari Timur Nuswantara (Mojopahit, Singosari, Blambangan, Pajang, Tumapel , Mataram, dst.) sedoyo lan sedoyo pokoke.Kulo ngaturaken Vinara kalih Wargi Sekabeh-Sedoyo, nggih. Salam Kenal dari Kulon Njawi Saiku Padjadjaran.

Saling rekat tali persahabatan / persaudaraan Satu Nusa Satu Bangsa di NKRI ini.

Kalau Kita umpamakan Nadi darah kita teteskan keduanya pada satu gelas berisi air putih akan berbaur menyatu menjadi satu, itulah sejatinya perjuangan dari para pendahulu Nuswantara.

Kita bahas Seni, Budaya & Agama

  1. Agama (Keyakinan, Iman, Ahklah, Akidah dst)
  2. Budaya (Adat yang turun temurun, tdk akan tergerus oleh zaman, ciri khas /Keunikan /Manifestasi Kultur yg akan ditonjolkan Bangsa) contoh Menyambut Panen dll, ini perumpamaanya sama dgn perayaan nikahan misal, Dulu (Wayang Kulit /Golek, Sandiwara / Ketoprak / Layar Tancep dst.) Sekaran sudah bergeser dengan bentuk musik sudah modern seperti New Palapa, Sera, dari Penyanyi yang Terchinta dan lebih banyak warna seperti [Via Valent] dan penyanyi-penyanyi lainnya, tidak ada yg perlu disalahkan kalau tidak berbenturan dgn aturan hukum yang berlaku, karena itu bentuk metamorfosa menjadi sebuah perkebangan seni zaman modern yang akan mengisi sejarah baru Seni-Budaya khasanah kekayaan Rakyat dan Bangsanya.
  3. Seni (Kemasan Aturan Supaya menjadi enak dilihat maupun di dengar berirama. Punya interval tertentu dan Nada yang diseuaikan iramanya), bisa unik, classical, pop, dsngdut, Rock, Kasidah dllsbgnya.
  4. Agama (Tidak dicampur dgn seni dan Budaya - Hampa tdk akan sampe /kecerna sampe ke Umat), contoh : Para Wali Allah menyapaikan memakai sarana pertunjukan Wayang Golek - Kulit, subhanallah. Syalawat Nabi klu tdk pake seni seperti penyanyi Shalat Nabi dll, dan dijaman Sunan Kalijaga nyanyian Ilir-ilir, nyanyi puji-pujian lainya sangat banyak sekali, itulah koyone yang akan menjadi ngeresep, enak di dengan dam syairnya gampang disimak serta menjadi berirana merdu [seoerti mangan sayur asem pake iwak asin nganggo sambal, atau Metoko - Udud Samsoe dibarengi Kopi Pahit dan kental, ohhalah pastine ueenak tenann.
  5. Malah seperti juga halnya kita Takbiran, Nabuh Mbeduk pasti berlomba dengan nada serta ada iramanya, itulah wujud dari ruhnya seni indah, bernada serta berirama, menjadi bisa dinikmati dan enak untuk yang mendengarkannya (Allah SWT sebetulnya suka yang indah-indah sesuai semua apa yang diciptakanya pasti tidak terlepas dari tebaran pesona serta keindahannya) Allahu Akbar walilah hilham.
  6. Budaya - Tanpa seni gimana caranya.
  7. Budaya & Senl - Tampa Agama (Norma, Susila, Ahlak Akidah).
  8. Bablas ora karu-karuan yaa toh, contoh : Koyo Tari Perut Ala Gurun Sahara (Bukan Tari perut lg disebutnya, malah menjadi tari Hepatitislah Hehehe].

Ungkapan di atas adalah sekedar buat bahan bahasan serta kajian lebih lanjut teruntuk Saudara-Ri Nusantara Ku di seluruh Indonesia.

Budayanya harus tetap diberikan semangat agar supaya terus digalakkan, dikembangkan, dilaksanakan akan tetapi harus tetap menjungjung tinggi aturan yg berlaku, dan tidak keluar dari norma-norma Agama [itu sendiri].

Saudara-Ri Seluruh Nusantara yang terkandung dalam kearifan Kultur serta Seni - Budaya itu merupakan ciri dan khas Bangsa bahkan menjadi Icon Bangsa, hampir setiap Daerah akan berbeda dengan Daerah satu dgn yg lainnya. Budayanya masing -masing akan ditonjolkan oleh Adat istiadat setempat masing-masing, artinya inilah modal kekayaan Bangsa dan alam Nusantara. Yang menjadi masukan devisa Negara yaitu di bidang serta di sektor Pariwisata.

Kearifan Kultur Budaya Bangsa saya garis bawahi ;

  1. Bentuk rasa syukur diapresiasikan atau dlm pelaksanaanya dikemas dalam bentuk wujud Budaya yang turun temurun di Nusantara adalah makna rasa syukur yg diwariskan oleh Leluhur kita sudah mengakar sebagai dasar pondasi untuk menetralisir Budaya Barat (sedangkan Budaya ~ adalah bukan Agama).
  2. Seumpama Rasa syukur kita melihat pemandangan yg indah, menang dlm kejuaraan dsb, itu wujud luapan kebahagian kita dan langsung bersujud dan berdoa dialam bebas itu sesuatu perbuatan terpuji. (Misal wah yg Juara itu nyembah setadion selain Allah).
  3. Berdoa dan bersyukurnyapun bukan ke Alamanya, bukan ke Buminya yg kita sujud, tetap memohonnya kepada Maha Pencipta atau Sang Khalik (itu contoh luapan emosi kemenangan atau kegembiraan).
  4. Terjadi sesuatu bencana bukan terjadi akibat karena Seni-Budayanya akan tetapi lebih kepada prilaku kaumnya atau Umatnya yang menyimpang dari norma-norma seni-budaya bahkan Agama, atau ada suatu Kaum yg tdk diridhoi oleh Sang Khalik, karena bencana itu sesiri adalah merupakan takdir seta Hak dari yg Maha Kuasa dati Allah SWT (kita juga tdk bisa menuduh kalau tidak ada dasar atau tampa fakta serta realitanya).

Salam keseluruh Sedulur Nusantara Raya - Indonesia, semoga selalu diringi perkembangan pada Seni-budaya yang akan lebih sukes serta bekembang dari sejalannya perkembangan zaman, serta Aliran Rizki yang melimpah serta Barokah dan selalu diberikan nikmat sehat, serta nikmat-nikmat yang lainnya di dalam lindungan Allah SWT, Aamiin

Ya Rabb. ya Allah ya Robbalalaamiin, kami hanya bisa berharap dengan sisa semangat yang menggelora dan setitik untaian keikhlasan nurani seiring Do'a yang paling dalam, kadang sudah habis dan tiada lagi kata - kata yang paling serta lebih indah atau untaian harapan untuk memohon sesuatu moment yang baik ini, akan tetapi terkadang di Nusantara ini untuk meyakinkan hal baik pasti akan banyak argumen serta pertimbangan yang sangatlah pelik, andai dan apabila urusan bias untuk sesuatu hal yang hura-hura, urusan sesaat yang sesaat, iklan bidang ilmu yang belum tentu kegunaanya / kebenarannya senantiasa berlomba dan paling terdepan seakan tidak ingin ketinggalan, apalagi untuk torehan politik mereka rupanya semangat sekali, bisa pada suatu harapan serta asa ini banyak sudah terputar balik yang benar menjadi salah arti dan yang urusan salah selalu di tuai banyak pujian haru biru, baik yang semu selalu diburu, baik sebatas pemahaman pada riuh serta gelora gundah gulana saling kumandang berguman, akan tetapi baik yang senantiasa ikhlas sudah menjadi bahan permainan dan olok-olok belaka, ya Allahu ya Roobii hanya ku alunkan Do'a dan puji kehadirat Mu ya Allah dan senantiasa mohon restuning dan syafaat karamat dari kanjeng Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, dari ungkapan keikhlasan qolbu makhluk yang hina dina ini, yang serba keterbatasan dan tidak mempunyai apa - apa ini dibandingkan dengan luasnya Samudra ilmu yang terhampar luas melebihi luasnya daratan dunia nan Fana ini, juga hamba senantiasa tiada daya serta upaya, Hamba mohon mukjizat dan keajaiban Mu ya Allah, apa yang dimohonkan oleh "Ayahanda" yang termaktub di dalam alineanya merupakan harapan yang terpuji dan benar sesuai harapan Para Leluhur, Para Karuhun dan dari Para Perintis Bangsa ini, Nilai kearifan serta pemahaman mulia untuk seluruh kemaslahatan Umat demi tercapainya kemajuan Rakyat Bangsa Negara serta kemakmuran Ibu Pertiwi NKRI tercinta ini, ya Allahu ya Rohman ya Karim, kuserahkan semua makbul doa, yang ridho serta AnugrahMu pada HakekatMu ya Allah Robbalalaamiin.

Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin, Kami hanya pasrah, kawulo sedoyo-sedoyo, lan ikhlas dan turut mendoakan supaya cepat terwujud, menyatukan Para Leluhur Bangsa, Para Sepuh, Pinisepuh, Para Pemangku Trach Dinasty, Prasasti dan Ampera, yang Tersurat maupun yang Tersirat dan Keikhlasan IBU Pertiwi Serta Hakekat dari yang Maha segala Maha Allah SWT (Qun kata Allah), disertai Syafaat Nabi Besar Muhammad SAW (Payaqun Kata Nabi), Hak terucapainya Para Malaikat, Syah.... menurut kita-kita yang tidak tahu dan mengetahui sesuatu hal, yang tidak ada apa-apa dan Punya apa-apa, kita hanya punya semangat, tekad, usaha, ikhtiar dan serta iringan doa sajah yang bisa Kita perbuat, yang menjadi petugas disana yang sangat - sangat berat memikul tanggung jawab moral, moril, materiil, waktu, tenaga, pikiran, tenaga dalam yang harus terjaga menyeimbangkan sejalannya waktu untuk menselaraskan antaranya tiada - ada - syareat - logika - realita - Hakekat sampai dengan tanggung jawab bisa dinikmati oleh Generasi Penerus, Rakyat, Umat dan Bangsa juga Negara, sekarang dengan uraian yang saya paparkan ini belum Seberapanya dengan jumlah pengorbanan tenaga serta pikiran, bagi pendahulu kita yang sudah beejuang pada titik darah penghabisan untuk memperjuangkan Bangsa dan Negara, lebih-lebih di zaman sekarang ini banyak yang sekiranya setuju dan satunhakuan akan tetapi hatinya tidak jauh dan kurang dari salah satu dari bentuk wujud dari Para Kurawa dan juga selaku menghadapi pertarungan / atau memerangi jiwa jiwa Para Kurawa yang selalu bersikap (sirik, pidik, jail, kaniaya, dengki, deleka, codeka, pamrih, nyinyir, nyonyor, nyosor, merekedeweng dll). 

Sedangkan posisi kita-kita ini dimana kira-kira adanya, Kita hanya saur manuk, berdoa juga tidak, cuap-cuap yang tidak pada tempat serta semestinya(***), berjuang untuk itu juga tidak, tahu Juga banyak yang bilang katanya, bisa juga hanya karena gengsi atau ada gurunya, gurunya dari siapa?, atau gengsi intelektual, anggur sekarang mah merapatkan barisan, membantu sedikitnya doa untuk yang sedang berjuang, Demi saha.....atuh da, ..... Demi untuk Umat / Rakyat Indonesia, mohon yang masih nada-nada yang tinggi, harus berubah sabar, tawakal, dengan hati, dan belum tentu semua bisa melewati ujian-ujian yang masih terus belum selesai, dan juga harus lebih menghargai seperti yang sedang diperjuangkan oleh Saudara-Ri Trach Nuswantara (itu semua sudah menjadi titisan) susah diucapkan dengan kata-kata, dan jangan juga sembarangan terlalu (lalawora) katena disana juga Para Sepuh pasti akan mendengar serta melihat, bilih Aya nu kasebit mami jasebat nama, dan juga bilih Aya ka sebat ku ucap, kasebit ku tingkah pari-polah, kajirim ku Jurig nyiliwuri, kasibat ku setan nu mangrupa, bilih katajong kasorang ulah rek tingrang, bilih katilik kusandi kstenjo ku rupa, dan catatan malaikat mah moal telat, moal kendat sarta telat, ngalih dawuhane Gusti Allah song maha suci. Monggo sedoyo Ngeer / Aden / Bagus / Ndoro / Juragan / Nderek, silahkan dicerna baik buruknya kalimat diatas bait demi kata, ada bahasa terjadi karena ada laku lampah, ada cerita karena sudah lumaku, mudah-mudahan cariosan Abdi mendekati benar, karena Allah lah yang mempunyai Hakekatnya akan kebenaran, kita hanya bisa menjalankan syareat itupun masih jauh dari berjuang dibandingkan perjuangan dari Para Leluhur Kita terdahulu, tapi mudah-mudahan dengan tulisan ini menjadikan silih asah, asih & asuh, semoga tulisan ini menjadikan manfaat, serta mudah-mudahan menjsikan banyak limpahan rejeki serta barokah dan semua urusan kita serta saudara/ri di seluruh Nusantara dan di seluruh Indonesia selalu di berikan kelancaran serta Barokah, Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin, Salam Rahayu salam Nusantara Raya

Seumpama Hamba dan Anda-anda Mempunyai Niat Baik untuk Kemajuan dan Masa Depan Generasi Muda Penerus Bangsa, Rakyat dsn Bangsa Indonesia apakah yang sekiranya hadir dan yang akan mengawal dibelakang Ku ? Dan sebaliknya Apabila Saya dan Anda - anda mempunyai Niat Buruk siapakah yang turut serta dibelakang Nya, itu yakin saya tidak perlu memperjelas yang akan bergabung atau berbaris di belakang Mereka???, Saya yakin Anda - anda sangat memahami dengan apa yang diuraikan dimaksud, ataukah niat jahat akan identik dan diikuti serta disertai atau ditunggangi oleh (syaitan, Iblis dan dazzal) atau apalah sebutanya, Naudzubillah himindzaliq.

Salam Rahayu Salam Nusantara Raya Indonesia, Merdeka NKRI..... IBU Pertiwi, Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin

Semoga bermanfaat dan menjadi kajian kita bersama mudah-mudahan kedepan Ibu Pertiwi senantiasa tersenyum dan mewangi ke Seluruh Nusantara dan seantero Jagad Alam Buana. 

Semua bentuk ujian serta cobaan dari Alam senantiasa bergetar mengikuti irama ritme makhluk yang bergetar di atasnya, mau sampai kapan asa ini berlabuh pada titik yang Engkau kehendaki ya Allah ya Robbalalaamiin, Kuasa Mu sudah memberikan gambaran yang kuat untuk semua Makhluk, untuk supaya mawas diri dan kembali fitrah yang benar sesuai dengan cita-cita Leluhur Bangsa ini, akan tetapi keadaan, ekonomi, situasi, kesadaran, ucap lampah kondisi mental serta spiritual, sudah terlalu banyak dan memang bergeser dari jalurnya, sudah terlalu banyak keyakinan serta kekuatan bertumpu pada Uang dan Kekayaan sebagai Panglimanya, dari semua strata kehidupan, contohnya seperti untuk mencalonkan di tingkat Kepala Desa aja sudah berapa coba kita sama hitung, uang untuk tunggangan keinginan - tujuan untuk meningkatkan derajat kekuasaan kekuatan ekonomi maupun politik, sudah berapa biayakah yang sudah dibuang - buang hanya untuk eporia untuk mendongkrak keinginan serta tujuan, sedangkan disisi lain banyak Rakyat yang sedang bergelut untuk mencari sesuap nasi, ya Allahu ya Robby, jangan lagi Engkau getaran kuasaMu ya Allah, masih banyak yang sedang berdzikir dan meratap di hadapan'Mu demi hanya berjuang untuk mempertshankan Keluarga nya. Ampunilah hambamu ini dengan segala kesederhanaan serta keterbatasan ini, kalau tidak dengan KuasaMu ya Allah ya Robb, tidak akan mampu menggerakkan getaran jiwa sanubari ini seiring syareat Para Leluhur yang senantiasa mendorong kekuatan yang positif buat Negeri Ku tercinta ini, semoga engkau senantiasa memberikan ampunan serta Ridho Mu kepada sebahagian Rakyat yang senantiasa menjaga dan selalu munajat serta bersyukur ke hadirat Mu walaupun hanya sebahagian kecil, mudah-mudahan getaran-getaran jiwa tersebut memberikan keikhlasan untuk memberi yang terbaik buat Negeri Ku tercinta NKRI harga mati, Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin.          

Hamba tiada daya serta upaya hanya berbekal tekad serta keyakinan kuat suatu saat Engkau akan mendengarkan semua ratapan ini, untuk membuka Nusantara Baru, Indonesia Baru yang baldatum toyibatun warobun gofururrohim, semoga Jiwa-jiwa Satria Nusantara senantiasa selalu mendapatkan ada dalam lindungan Mu ya Allah dan senantiasa selalu diberikan kekuatan getaran-getaran ikhlas sanubari untuk mewujudkan cita-cita Para Leluhur Nusantara Raya ini, walaupun bertindak hanya sedikit membuka kunci Ikhlas Bangsa ini, serta mudah-mudahan Engkau berikan Kenyataan, Manfaat serta ke maslahatan pada seluruh Umat serta dinikmati oleh generasi Bangsa yang akan datang, yang senantiasa menghormati Pancasila Sakti dan Menjunjung Tinggi UUD 45, Aamiin.

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

(An-Naml - 86)

Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin.

Allah SWT berfirman:

يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَآءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَّشَآءُ ۚ وَاِلَيْهِ تُقْلَبُوْنَ

yu'azzibu may yasyaaa`u wa yar-hamu may yasyaaa`, wa ilaihi tuqlabuun

"Dia (Allah) mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan."

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 21)

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja

Sabtu, 26 September 2020.

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kembang Wijaya Kusumah menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].