Dalam Doa Selalu Kupanjatkan Wahai Para Pejuang Bangsa
Dalam Doa Selalu Kupanjatkan Wahai Para Pejuang Bangsa
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Abah, Aki, Buyut dan Eyang kami cuman bisa menjerit dalam hati, serta hanya bisa merintih seiring pamrih lirih serta pedih dalam hati sanubari, apa daya tangan tak sampai untuk menggapai serta memeluk'mu dalam rindu kalbu yang makin menumpuk dan menjadi hantu pikiran'ku, bahwa dipundakmu dulu Engkau sebagai tonggak sejarah perjuangan Rakyat dan Bangsa, dipundakmu dulu Engkau membela mati-matian Bangsa ini, dipundakmu dulu saksi kunci Bukti Sejarah yang masih hidup dalam masa perjuangan membela Rakyat, Bangsa dan Negara.
Semoga Para Veteran dan Para Pejuang Revolusi Bangsa, agar supaya Engkau dalam alunan serta doa-doa'ku...,"agar selalu supaya Engkau tetap diberikan nikmat sehat serta nikmat panjang umur agar supaya bisa menjadi saksi mata untuk serta dapat merasakan yang terjaga dan menjadi kesaksian bahwa kemerdekaan yang hakiki bisa tercicipi ke segenap Rakyat dan Bangsa, bahwa Engkaulah sebagai saksi'nya, ya Allah ﷻ
Cobalah dari kejadian sekarang ini di bulan Oktober, wahai Para Eyang dan Buyut'Ku lihatlah mereka sekarang sedang berusaha pontang-panting berjuang tampa ada belas kasihan dari Para Pemimpin dan Pemerintahnya, mereka semua malah bahu membahu memblokade dan membuat barisan yang mempertahankan keinginan dari sebuah keserakahan dari mempertahankan Pangkat, Jabatan yang sengaja menindas dan memaksakan kehendak untuk dalam lingkup membentuk UU yang akan menjadi kerangka penindasan kepada Rakyat dan Bangsanya dimasa sekarang dan akan datang.
Lihatlah Kaum Muda dan Para Pemuda Pelajar, Mahasiswa, Buruh dan seluruh Element masyarakat sudah turun kejalan hanya membela Hak Buruh dan Hak-hak berbagai UU yang akan menyengsarakan Rakyatnya yang sedang dan akan tertindas dari Pemerintahannya yang sedang berjalan hanya ingin membela kebenaran dari ketertindasan, sudah kehidupan banyak yang memebebani Rakyat dan Bangsa, Semua iuran dan apapun semua ditekankan kepada Rakyat, sekarang bentuk UU hanya untuk mempermudah pengusaha dan investor masuk yang di Bebani serta dikorbankan hidupnya adalah Hak-hak Rakyatnya dan Buruh, banyak UU lainya mulai dari pupuk merangkak naik, UU minerba akan tercemarnya lingkungan karena Para Investor Tambang dlsbgnya, semua harus menyetir dan menanggulangi keuangan Negara yang sedang mengalami devisit, sebenarnya ada dengan Pemerintah mungkin masih kurang dengan hasil dan fee dari project-project yang sedang berjalan mungkin masih kurang banyak untungnya.
Imbas dari kesulitan usaha sebelum Corona banyak pemodal dan Perusahaan dari mulai kepemimpinannya berdiri banyak semua pemodal dan penanam investasi yang pindah ke Negara Tetangga bukan karena aturan di Indoneaia atau UU, akan tetapi mereka [Investor yang Normal] lebih banyak melihat kepada titik ketakutan dengan isue Politik dan Para Elit Politik yang tidak menjurus kepada keadaan yang kondusif dan aman [Gaduh dengan uporia dan senang dengan kebesaran Partai, Merasa Menjadi paling besar dan Terbaik] akhirnya rasa-rasa itulah yang akan membunuh atau menjerumuskan dari Amanah Rakyat dan Bangsanya [karena mereka lupa dipilih atau menjadi besar itu karena kepercayaan dari Rakyat yang memilih], itulah banyak pemerhati Pengusaha dan Pemodal yang banyak hengkang dari Indonesia, bukan karena terapan UU yang terlalu tinggi dan lain sebagainya, tapi lebih cenderung dilihat dari kecenderungan politik yang akan keruh dan kisruh, maka secara jelas akan merugikan kepada Para Kaum modal yang akan menanamkan investasinya di Negara Kita, mulai dari saat itu usaha makin menurun dan merosot, semua bentuk usaha, jasa, perdagangan, Project dan niaga, pemodal kabur ke Negara Tetangga, semua Project dan kerja harian semua mengalami kemunduran total [mulai awal Tauh 2013-2018, dan akhirnya ditambah lagi oleh datang Tuan Mr. Corona awal 2020, yang jauh-jauh dari Wuhan yang sangat dihormati, disayang dan dihargai oleh Para Pemimpin dan Pemerintahnya, terus bergulir dalam kehidupan masyarakat semakin lama dan lama terus kehidupanpun mengalami kemunduran sehingga semakin sulit dan semakin menghimpit, mau itu yang berada di kota dan di daerah semua terdampak maka itulah gambaran yang normal pada zaman now-sekarang ini, apa bila yang tidak merasakan apa saya tuliskan ini berarti anda [sedang tertidur mungkin sedang mimpi] dan mungkin juga Anda-anda adalah bagian dari Pro dan Program Pemerintahan yang sedang menuju kepada arah Kapitalisasi serta yang di dukung oleh Para Kaum Oligarki.
Semoga Perjuangan Kaum uang memebela sebuah Kebenaran serta keadilan apapunitu bentuknya itu sangat mulia dan terhormat karena membela ketertindasan dari Pemerintah yang condong kepada kaum Kapitalis dan sytem oligarki.
Semoga kepada Para Mahasiswa, Buruh, Pelajar, Petani, Nelayan dan seluruh Para Element masyarakat tetap semangat dan terus berjuang semua dukungan dari Para Exsclusife Guru Besar, Gubernur yang Pro Rakyat, Dosen Para Pakar dan Ahli, Para Kiyai dan mungkin seluruh masyarakat yang akan tergugah dan terketuk hatinya demi Hak-hak Rakyat dan Bangsa, sebetulnya sangatlah wajar apabila mengangkat sebuah kebenaran dan keadilan walaupun hanya sebutir bijih zarah tapi akan sangat bermanfaat bagi Rakyat dan Bangsa terus maju dan tetap perjuangkan sampai dimanapun yang pasti kebenaran akan tegak pada orang-orang yang sedang tertindas dan kebenaran akan dikatakan hoax, sara atau extrimis pada sisi yang serakah, karena pangkat jumawa dan sombong akan Amanah penderitaan Rakyat dan Bangsa, semoga tetap sukses terus maju untuk dan demi Rakyat dan Bangsa ini dan tetap semangat berjuangan melawan asa dan bisa tersampaikan, semoga Allah ﷻ menjadikan sebagai tameng pelindung'ku, karena Maha Mengetahui dan Maha dari segala kehendak yang Hak dan Makbul dari'Nya.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Kamis, 15 Oktober 2020
Salam Siliwangi Terakhir
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar