Pemerintah Cukup Mencitptakan Lapangan Kerja Lebih Perlu Dari Pada Merubah Undang-Undang.

Pemerintah Cukup Mencitptakan Lapangan Kerja Lebih Perlu Dari Pada Merubah Undang-Undang.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Lapangan kerja yang diharapkan oleh Rakyat dan Bangsa ketimbang merubah semua UU yang bukan pada tempatnya, dari zaman ke zaman tidak banyak membentuk UU akan tetapi lapangan pekerjaan sangat banyak dan beragam serta melimpah ruah, bukan orang mencari pekerjaan, akan tetapi pekerjaan mencari Pekerja, itulah bukti kepemimpinan uang membawa rezeki dan barokah, ini pekerjaan juga pada bangkrut dan mabur, ditambah rezeki seret dan menghilang dan barokahpun hampir tidak ada, sampai-sampai amanah Rakyat di acak-adul saya sebagai orang awan mau dibawa kemana arah dan haluan Negara kalau sudah begini, saya yakin pimpinan bukan sekedar memerintah dan berpidato pekerjaannya, harus ada "must have a sense of balance and far-reaching thinking where the economic side will be boosted, where small and medium enterprises must be maintained and encouraged, which emphasizes the orientation of State companies starting from BUMD and BUMN as a balance of State input (Example Government Provides Assistance to Facilitate, Facilitate and Negotiated Approach to the Country related to Licensing where there must be an applied flight test certificate and other tests, for PT. PAL, PT. DI, PT. Pindad, PT. In the field of telecommunications, banking, etc. also the scope of private companies that support these products], provides intensive labor-intensive companies and factories in the form of easy licensing of import and export regulations for materials needed and finished goods.


Apabila dilihat pembantu-pembantu presiden kaya monoton tidak bekerja serta tidak kompak seperti pemerintahan sebelum-sebelumnya, ini hanya bisa berporos dan langsung kepada seorang presiden, saya menjadi ada beberapa pertanyaan yaitu ; 


  • Pimpinan yang tidak bisa Memimpin.
  • Pembantu-pembantu tidak bisa bekerja.
  • Pemimpin tidak percaya kepada pembantunya.
  • Pembantu-pembantunya tidak membuat laporan secara berkala kepada Pemimpinnya atau sebaliknya Pemimpin tidak bisa mereview hasil kerjanya.
  • Pemimpin ketakutan pembantunya terlalu atau lebih pintar ataukah apa ini.


Kelau melihat itu semua Rakyat dan Bangsa akan menjadi bertambah bingung dan pusing Bapak kepada Pemerintah yakin sayamah, mungkin yang lain juga sama, mungkinkan ini suatu kemerdekaan yang membingungkan orang-orang yang pada bingung.


Semua Rakyat dan Bangsanya semua menginginkan Indonesia Maju ke depan bukan maju ke belakang tidak dengan melihat ke belakang serta merubahnya UU, investor senantiasa akan melihat segi dan sisi Politik, Hukum dan Keamanan, tidak sedikitpun pemodal melihat upah kerja dan aturanya, intinya saya [investor*] mau menanamkan investasinya atau modalnya besarnya di Negara ini dengan Aman serta Menguntungkan serta dengan jaminannya adalah yang pokok serta terpenting Keamanan, politik kondusive, ekonomi stabil, jangan sampai gejolak, itulah yang akan mereka lihat secara sepesifik yang sesungguhnya, kenapa saya ulas seperti itu [karena Negeri itu tidak aman, maka akan sulit modal yang sudah masuk dalam pembangunan untuk dikembalikan kembali], apalagi merubah serta menekan buruh yang akan terjadi sebuah kericuhan, dan akibatnya akan pasti bisa merugikan Pengusaha sebagai contoh, adalah apabila Pemerintahnya menekan Upah Buruh yang akan timbul yaitu ;


  1. Buruh merasa dengan fasilitas gaji terlalu minim akhirnya timbul protes.
  2. Akan juga timbul demo dan mogok kerja dimana-mana, sehingga produktifitas secara langsung terganggu.
  3. Karena standar upah rendah SDM akan kurang semangat dalam bekerja.
  4. Apabila pekerja di bebankan aturan yang macam-macam dan kurang masuk di akal yakin, mereka-mereka itu bukan robot hidup, tapi jiwa-jiwa manusia yang hidup butuh istirahat yang cukup, hak-hak azasi sebagai pekerja harus dihargai, hak fasilitas lainya harus dipikirkan, hak cuti tahunan, cuti hamil dlsbgnya.


Segenap Rakyat sebetulnya menginginkan bentuk bantuan yang terdampak Corona sebetulnya dampaknya kepada semua lapisan masyarakat terkecuali Pegawai Pemerintah, PNS, TNI-POLRI karena mereka mempunyai gazi bulanan dari Rakyat [walaupun diam di rumah gazi dari Rakyat utuh di berikan] itu suatu pengecualian, seharusnya ada contoh di berbagai Daerah Kabupaten Penerapannya tidak diseragamkan ini yang menimbulkan polemik di masyarakat dan harus segera di usut tuntas apa penyebabnya sehingga menjadi warna-warni dalam aturan Tatanan Negara, karena Uang tersebut adalah milik Rakyat dan Negara [kenapa yang milik Rakyat kembali lagi ke Rakyat kok yang rugi kalian "Pemerintah" dengan segala aturannya] ini hanya aturan bantuan biaya untuk membantu yang terdampak karena gara-gara Wabah yang dibentuk Corona dari Wuhan, seperti karena dan akibat terkena dampak PSBB itu semuanya terdampak, kenapa dibuat tidak seragam, ini yang harus diusut tuntas atau di rubah aturanya.


Apabila sumbangan-sumbangan bentuk yang lain Rakyat dan Bangsa hanya menginginkan keleluasaan banyaknya lapangan pekerjaan, berniaga, berusaha, bekerja, bertani dll, sehingga kehidupan berjalan normal kembali, jangan melulu dan terhambat oleh aturan dan pembatasan PSBB dan lain sebagainya, sehingga Rakyat dan Bangsa kesulitan bergerak dalam kegiatan untuk menjalankan usahanya serta ekonominya, belum sajah UU diberlakukan aturan pupuk Petani di buat Bingung aturan pendaftaran kaya anak sekolah, dengan kenaikan harga pupuk, nanti belum aturan yang lain-lainnya yang akan menyusul.


Sebetulnya sangat jujur bahwa semua bidang Pekerjaan dan semua jenis usaha di zaman ini semuanya tidak ada Tampa dan terkecuali sekuruhnya mengalami kemunduran dan stagnasi dalam berbagai usaha, serta ditambah dengan kejadian datangnya wabah, kalau di ibaratkan sudah jatuh ketiban tangga semua orang-orang mengalami dan menjadi pengangguran semua setelah datang zaman Mr. Ciri-NA yang datang ke Negeri ini secara terorganisir dan bergelombang, inilah sebuah Zaman dengan semboyan dengan sebutan Indonesia Zaman Now, Indonesia Maju serta Mari dan Ayo Kerja, yang buat kerja perusahaan pada bangkrut dan pada kabur ke Negara Tetangga, seluruh Dana Ekonomi masih di Tahan sama Orang-orang Aseng Kapitalis jadi seret tidak bergulir, inilah yang disebut ekonomi dikendalikan oleh cukong dan kapitalis Oligarki, nanti Rakyat di cekoki untuk di beri bantuan ono-itu yang akhirnya kecanduan bantuan walaupun tidak merata, nantinya system akan dirubah jadi kaya PKT, ih serem ya, mana yang disebut Pancasila sekarang ini mungkin di Para Jajaran Menteri dan Anggota DPR-RI semua sudah tersusupi orang-orang sudah bukan rahasia lagi terdiri dari Cukong-Cukong Kapitalis, karena memimpin suatu Negara atau bentuk Pemerintahan akan berbeda dengan hanya memimpin sebuah Perusahaan atau Pabrik dengan sukses dan gemilang memberikan dan menghasilkan uang dan untung yabg melimpah, akan tetapi belum tentu apabila menjadi pemimpin pemerintahan tidak semudah memimpin usaha atau bisnisnya karena tata Negara bukan berbisnis, mungkin sajah bisnismya yang dikelolanya terlalu banyak menekan kepada hak-hak pekerjanya sehingga jelas cepat mendapat untung karena tidak mau rugi dan sebagainya, inilah ysnh membedakan Bisnis dan Tata Negara akan sangat jauh bukan kemampuan dilihat dari usaha serta banyaknya uang yang diperoleh, sehingga dalam hal ini jelas Tata Pemerintahan sudah tersusupi orang yang sedang orientasinya Bisnis dan Mencari Untung bukan karena sebuah pengabdian yang terpanggil untuk Rasa Nasionalis yang akan mengangkat Hak-hak Rakyat dan Bangsanya.


Mudah-mudahan Negara kita masih baik-baik sajah, kata Mbak Nazwa, sehingga masih ada dan banyak orang-orang yang berpikir Normatif dan Berpandangan masih Jernih jauh kedepan, jangan mau masuk kedalam turbulensi ke Ruwet - ruwetan pemikian Pemerintah yang sudah jauh dari logika dari aturan Pemerintahan, dan juga sudah tidak mampu dan mentok dalam pendekatan dengan rasa ingin membantu, membela Hak-hak Rakyat dan Bangsanya, wa Allahu A'lam bisowab.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an agar menyampaikan Amanat kepada yang berhak menerimanya dan Kerajaan atau Pemimpin yang kurang memberikan kebajikan, dalam Surat An-Nisaa Ayat 53 & 58.

أَمْ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّنَ الْمُلْكِ فَإِذًا لَّا يُؤْتُونَ النَّاسَ نَقِيرًا

(An-Nisaa - 53)

Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia.

۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

(An-Nisaa - 58)

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.


آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja.

Selasa, 20 Oktober 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.


*Galeria googlefoto diambil hanya pekerja Perusahaan BUMN di lingkungan PT. DI, PINDAD dan PAL".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].