Mengungkap Mistery Mahkota Tahta Kerajaan.

Mengungkap Mistery Mahkota Tahta Kerajaan.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Tahta adalah keturunan yang akan memangku jabatan suatu pimpinan kerajaan pada kerajaan zaman dahulu kala yang akan mengurus kepada Anak pertama dan selanjutnya apabila Anak yang pertama di utamakan atau seoran Anak laki, dan seterysnya atau selanjutnya, Apabila anak atau putra mahkota tidak ada seorang lelaki makan yang akan dinobatkan putri atau disebut seorang Ratu, apabila dimasa pemerintahanya belum mendapatkan jido Maja pemerintahan akan diteruskan sebagai ratu, apabila ratu tersebut ada meminangnya maka ratunya tetap tapi sangat dominan dioejabg okeh suaminya, apabila yang meminang tersebut merupakan Raja juga biasanya Raja tersebut akan memboyongnya ke Kerajaan yang dua pimpin Maja ratunyanyapun gugur menjadi seorang hak atas istri Raja, akan tetapi apabila beliau tidak mempunyai Raja masih sangat dominan menjadi Ratu karena Ratu itu adalah putra Mahkotanya, apabila dusaatbity menjadi kekosongan karena putra mahkota ratu pertama di boyong oleh raja yang sedang berkuasa maka putra mahkota tersebut akan digantikan oleh adiknya atau anaknya beliau sendiri yang nantinya menjadi perebutan putra mahkota di kedua kerajaan yang sesang berkuasa, serta urutanya seterusnya sesuai dengan urutan putra mahkota di dalam kerajaan.

Banyak gambaran contoh sekarang yang terkadang orang tua, atau dianggap sepuh, atau ingin menjadi sepuh diantara sepuh, sering yang saya temui di lapangan terlalu sering membanggakan atau terlalu muluk menganggap sesuatu benda yang terlalu di lebih-lebihkan atau terlalu mensakralkan yang melebihi kesakralan benda sesungguhnya atau aslinya dimanapun tempat atau sesuatu benda bersejarah [yang ada dengan bentuk rupa serta siloka Prabu Siliwangi], serta benda-benda bertuah atau dengan nilai yang sangat menyentuh purbakala yang sengaja oleh pemiliknya sebagai mungkin cindera mata atau mungkin bisa aslinya [perlu pemeriksaan lebih lanjut keasliannya] yang sengaja di titipkan secara turun temurun ataupun titikan kepada pihak yang dipercaya, serta secara mungkin hanya sekedar kolleksi semata dari Sepuh pada masa serta zamannya terdahulu agar benda-benda mudah diingat atau sebagai bentuk duplikat dibuat sama dengan bahan dasar yang jauh berbeda dan kemungkinan tidak berharga pada zamannya, diantara sebagai berikut ;


  1. Ada orang hanya memegang buku atau cerita maupun silsilah yang menganggapnya sudah jauh melebihi nilai aslinya atau membuat opini yang disesuaikan kadar ceritanya.
  2. Sebahagian ada yang juga mengoleksi atau menyimpan hanya seperti sebuah Jubah Kebesaran, Mahkota yang mungkin menyerupai bentuknya, Kujang dan banyak lagi yang banyak dipertontonkan sedang kadar dari arti serta kaidah juga akan orilaju akan mau dibawa kemana opini yang serba menggiurkan tersebut, apabila tidak mempunyai nilai dari bentuk karomahnya, manfaat, nilai antik dan kepurbakalaan atau peninggalan berharga, dari nilai harga sajah sudah tidak bisa menyentuh karomahnya, apalagi khodam atau isi bertuahnya, belum nilai yang tidak ternilai seperti bentuk wujud kharisma, kegagahan, intelektual, tingkat kebijakan, telah sampai tidak kepada titik tersebut yang sudah saya sebutkan satu-persatu diatas.
  3. Biasanya orang yang sesungguhnya yang banyak dikatakan nyumput buni dalam terang adalah sakah satu sosok wujud atau chassing pilihan yang tidak mungkin menunjukan sesuai aslinya, karena mereka ingin membaur dengan Rakyat Kecil, yang sedang serba kesulitan di himpit zaman, yang sendirinya juga mungkin tidak mempunyai apa-apa dan segala apapun yang aja sedikitnya merasakan menjadi orang lemah, susah, payah, berdiripun tertatih-tatih, penuh duka nestapa serta ujian dan cobaan yang menerpa, inilah bentuk ujian yang akan melekat kepada sosok yang sesungguhnya ditempa sedemikian rupa untuk membentuk jati diri yang sempurna yang melebur, melekat, dekat dengan Rakyat dengan ketidak berdataannya, untuk sementara waktu sekarang dengan berbagai ujian yang menimpanya untuk memberikan menjelma menjadi bentul unggul dari dasar keperihan, kepedihan serta ketidak berdayaan.
  4. Dari gambaran pada Point ke (3) tiga diatas, siapapun orangnya tidak akan mengetahuinya, justru banyak yang timbul serta muncul kepermukaan banyak yang mengaku atau memproklamirkan baik dari golongan maupun diri pribadinya membentuk suatu padepokan atau perkumpulan yang banyak kurang menyentuh titik amanah serta manfaat untuk kebenaran bahwa dirinya serta titupanya akan dibawa kemana atau jesuatu tujuan bagaimana, semua tidak ada yang mengetahuinya serta memahaminya, karena saya sendiri belum bisa mendefinisikan yang apabila yang sesungguhnya pasti mempunyai sesuatu kemampuan diatas rata-rata, untuk kepentingan manfaat untuk umat Nusantara - itulah Indonesia dan Dunia secara menyeluruh.
  5. Apabila bentuk manfaat Umat Nusantara -. Indonesia dan seluruh Umat Dunia, sekiranya menurut pemikiran positif dan logika serta gambaran Anda serta Saudara-Ri akan merasa berat apabila tidak dibarengi dengan cukup dengan bentuk Ayah atau Bunda, Bentuk Sosok Prabu Siliwangi, sosok dokumentasi yang hanya dibuat pada zaman sekarang, apakah sepuh telah mempersiapkannya untuk menghadapi zaman ke zaman hanya dengan bentuk bertuah sebuah Mahkota, Hanya mempunyai Kujang atau Jubah, atau sering ketemuan ngalor - ngidul untuk mencari serta mengakurkan silsilah wujud dan ghoibnya yang dibentuk tuah serta Karomahnya, apabila nilai-nilai batasan serta relevansi yang sudah di buatkan susunanya ini bisa masuk akal atau masuk logika yang sebenarnya, banyak sepuh menyatakan waktu serta tanggal mulai pada masa lalu misalkan yang terdekat aja, 07/07/20 atau 08/08/20 ada apa pada tanggal tersebut tidak ada karena bentuk perjanjian sudah pada manjing, dan sudah menjadi ketetapan sebelumnya, gudang telah terposisi, dan sudah dirubah untuk tidak bisa lagi di utak-atik dengan uka-uka atau akal-akalan bulus team media [agar supaya sadar menuju jalan yang benar], seharusnya bentuk wujud memberikan konsolidasi manfaat untuk dijadikan manfaat untuk umat, umat yang mana dan dimana, mereka bukan mencari orang-orang yang mebuat sulit tapi mencari barang yang ditipkan oleh mereka untuk di manfaatkan bukan ilmu yang dititipkan atau sebagainya, bukan mencari orang karena orangnya/wujud sudah banyak yang berubah dan masih mempunyai banyak memakai nafsu, tidak memakai ihklas sebuah manfaat dan berguna bagi umat seluruh alamnya.
  6. Mahkota-Mahkota yang berada diluar lingkup dan tempatnya, bisa jadi sebuah Replika, Duplikat, Cindera Mata dan atau sengaja di buat untuk menumbuhkan rasa keakuan atau tujuan lain diluar karomahnya.


Apabila sebahagian dari oranga sudah pada sadar dimana dirinya bisa berdiri dan bermanfaat buat orang sekitarnya yang sedang memerlukannya, sekarang tidak mungkin apabila seseorang tidak punya Silisilah Kerajaan atau tidak mempunyai kekayaan, tidak mempunyai daerah kekuasaan, tidak mpunyai apapun untuk bisa memakmurkan orang-orang disekitarnya mustahil menjadi seorang raja karena sudah jelas bukan zamannya lagi, lebih baik duduk bersama dan berdiri menjadi manfaat dan merupakan bagian baru yang akan berguna bagi di sekelilingnya itulah manfaat yang sangat manfaat yang berguna bagi sekarang nanti dan akan datang sebagai penghargaan pada barang yang manfaat bukan ciri orangnya yang sesungguhnya, katakan dan ungkapkan yang sebetulnya apabila Anda atau Saudara-Ri punya [memegang] katakan punya, apabila hanya punya orang lain katakan yang sesungguhnya, apabila tidak punya katakan tidak punya jangan sampai penilaian sepuh menjadikan tanda atau ciri kepada orang-orang yang sedang berdusta [dusta adalah bagian kecil dari menipu diri sendiri] baik kepada orang lain, pada Saudara-Ri maupun diri pribadi, jadi akan dikatagorikan seperti menjadi bentuk penghianat mengatakan punya tapi bukan pada tempatnya, inilah ungkapan yang seharusnya dicermati oleh Saudara-Ri Nusantara, dari karomahnya tidak ada untuk maupun ruginya malah lebih banyak merugikan dirimu sendiri, karena manfaat bukan hanya ditujukan kepada perorangan tapi manfaat ua buat Umat diseluruh Nusantara.


Ungkapkanlah niat sesuatu yang baik karena yang baik akan membawa kebenaran serta kemaslahan, apabila anda menggaungkan suatu kebohongan akan sangat yakin akan merugikan anda sendiri awal akhirnya, itulah ungkapan serta makna yang tersembunyi dan sesungguhnya dari nilai kejujuran, yang disembunyikan oleh dirimu sendiri, belum kita akan menghadapi karma dunia yang akan setiap saat mengintai dan mengayak atau menyaring perjalanan diri kita untuk kelanjutan Anak Cucu serta penerus selanjutnya.


Semoga sebuah tabir inspirasi ini membawa sesuatu perubahan yang menjadi jalan perbaikan yang akan membawa umur serta perjalanan kita bertambah panjang untuk menyaksikan para generasi penerus Bangsa kita untuk melanjutkan kepemimpinan estafet dalam Ber-Bangsa dan Ber-Negara, kita yakini oleh kita bahwa kedepan sudah ada yang tahu dari sebelumnya dan punya waktu yang dikatakan oleh mereka saat waktu kebelakang hari dan tidak ada kejadian apapun, sekarang asajah alam yang terjadinya kedepan kita tidak akan mengetahuinya didepan kita ada apa, apalagi dengan Saudara-Ri yang sudah mengatakan bahwa menunggu tanggal seolah sepertinya seorang Dalang yang tahu persis waktunya, padahal kalau saya balikan perpanjangan waktu dan semua bentuk titipan kira-kira ada kotrak serta ada perpanjangannya apabila anda tahu yang membayarnya dari mana uangnya adalah seorang Dalang yang kan bisa menentukan besok orang ini akan mati dan menentukan takdir-takdir yang lainnya, wa Allahu A'lam bisowab.


Soga bisa bermanfaat serta bisa menjadi berguna bagi pedoman kita dalam menentukan jalan yang selalu eling lan waspada, perjalanan alam ini masih panjang dan kita tidak akan tahu geliat alam jagad raya ini, hanya yang mempunyai Hak atas segala Hak'Nya, 

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.




Jaja Juharja.

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].