Mistery Bunga Oktober Dan Logika Menarik Investasi Dari Luar Negeri.

Mistery Bunga Oktober Dan Logika Menarik Investasi Dari Luar Negeri.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Menanam Bunga yang indah dihalaman kita adalah suatu pengingat dan merupakan sebagai pemandangan atau penglihatan indah yang ada otomatis akan terlihat disekeliling kita, sepertinya Bunga Oktober ini yang mengingatkan kita kepada suatu tragedi di zaman Now yang sangat kurang mengena di bulan Oktober yang sedikit berbeda dengan keputusan Pemerintah yang memaksakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law disaat kondisi ekonomi Rakyat dan Negara kurang baik saat menghadapi Wabah Novel [cerita] Corona atau Covid-19 yang selalu dibtarik ukur di suatu sisi ingin mendapatkan dana disisi lain ingin supaya tidak ada demo, di hadapan Rakyat adalah pembunuh Usaha, Kerjaan dan Bisnis semua mandek karenanya.


Menginginkan atau untuk menumbuhkan serta menarik penanaman modal [Investor] dari luar Negeri adalah sebetulnya suatu yang sangat mudah, sangat standar dan menarik investor tersebut bisa berlandaskan kepada, diantaranya ;

  1. Stabilitas Politik dalam Negeri yang sangat kondusif, aman serta stabil, seluruh para pelaku politik, tidak menjadi timbul Arogansi diatas suara Rakyatnya, bertolak belakang dari nasib Rakyatnya, seolah-olah lebih berkuasa dari Rakyatnya, yang akhirnya akan menuju tindakan yang akan nenindas, menistakan, merendahkan, mengadu domba dlsbgnya.
  2. Kepercayaan Publik dan Rakyat Dalam Negeri maupun Dunia International kepada sikap Politik, Strategi Ekonomi, Cara Kepemerintahan, Konseptor Akan Kemajuan, Memeliharan Kerukunan Umat Beragama, dengan konsep Bhineka Tinggal Ika, Menjaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia, Menggerakkan serta mendorong kekuatan seluruh Dunia sport atau olah raga kentingkat International, Memberi Perlindungan, Porteksi Kepada Rakyat dan Bangsa dari cengkeraman Pengusaha dan Pemodal dari  penguasaan Tanah/Air/Udara disetiap jengkal Tanah Tumpah Darah Ibu Pertiwi [proteksi dengan aturan yang serta UU pemerintah untuk mengatur hal tersebut agar Pengusaha bisa hanya untuk menyewa dan mengontrak tanah milik Rakyat bukan memilikinya apalagi kepada Aseng], Proteksi Perusahaan apabila beberapa Nama dalam kepemilikan hanya satu orang untuk menghindari pengusahaan atau memebeli tanah secara besar-besaran atau [booming agraria caounter acceptor] Amanah Dalam Menjalankanya, Perlakuan Dan Aturan Keseragaman Kepada Dunia Usaha [Bisnis, Perushaan, Pabrik, UMKM dll] yang akan memprotek dan segala kepentingan Buruh dan Rakyat, Mendongkrak semua jenis usaha dibidang Pertanian, Perikanan, Kelautan, Dunia Usaha dan Ekonomi untuk menggulirkan perputaran ekonomi secara mikro dan makro, untuk kepentingan Nasional dan Exportir membuat aturan sekecil apapun untuk hanya memprotect Rakyat, Bangsa dan Negara.
  3. Pemimpin mempunyai kebijakan serta keputusan atas hak dan pribadinya sebagai pemimpin dalam berdiri dan bertindak jujur yang bijaksana atas kandungannya yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan Rakyat, Bangsa dan Negara Indonesia.
  4. Dalam Kepemimpinannya tidak terpengaruh sikap dari luar dirinya, apalagi terpengaruh dari  bisikan-bisikan investor, Ada yang membisiki dari seseorang yang mengangkat atau mengajaknya, yang akhirnya sebuah keputusannya menjadi mandul serta terkebiri, terpenjara yang akhirnya menuju dan kepercayaan untuk menampung bisikan-bisikan sumbang kiri-kanan yang akan membawa sumbangan politik kuatnya yang akan membawa ke sudut pandang Oligarki.
  5. Pandangan politiknya semestinya bersih, jujur dan punya insting politik jauh ke depan demi kemajuan dan kemakmuran bagi Rakyat, Bangsa dan Negara Indonesia secara menyeluruh.
  6. Seorang Pemimpin mengangkat pembantu-pembantunya dari kalangan Akademisi atau Pengusaha yang masih terlihat jujur atau pencapaian usaha normal dan wajar, menghindari mengangkat Para pengusaha pada lingkungannya yang sudah terlalu besar [bertahap kolomerat atau para putra-putrinya] atau pengusaha-pengusaha yang rasa nasionalisnya meragukan Negara Indonesia, hak tersebut akan membawa Egosentris, Jumawa, Akan Memperbesar Bisnisnya dengan Kekuasaannya atau jabatanya, apabila korupsinya akan berusaha semakin lebih besar dari nilai usahanya yang dikelolanya karena mereka-mereka sudah sangat pandai rekaya usaha dan arti bisnis tersebut, Semua aturan yakin akan menjadi pertimbangan dan pemulusan aturan untuk usahanya.
  7. Mencari Pemimpin bukan karena besar mulutnya [sukanya marah-marahin kalaupun memang benar sepertinya pemerintah bukan tukang jualan Obat kuat di pinggir pasar] pemerintah itu sorang pemimpin yang harus bisa ditiru atau sebagai suri tauladan, modal usahanya yang sangat besar dan Sangat konstan dalam Cakap atau cuap-cuap belum tentu menjadi seorang pemimpin, apalagi yang sering berani dan sukanya marah-marah di depan umum atau publik [itu pemimpin zaman zahiliah mungkin yang belum ada pendidikan atau perguruan tinggi itu sangatlah pantas], itu suatu kaca dan cermin politik penjajahan jaman dahulu [inglander] yang sudah harus di kubur dalam-dalam, saya yakin itu kurang berguna bagi management zaman sekarang, pemimpin itu benar pintar, pandai sopan-santun, menjadi suri tauladan dan yang intinya yang bisa dan mengangkat serta mengayomi Rakyat, Bangsa dan Negaranya.
  8. Dari rangkuman point 1 s.d 7 diatas apabila di laksanakan akan menumbuhkan rasa percaya dari Para Investor dan Para Pemodal dari Luar Negeri akan masuk ke dalam Negeri Indonesia cengam secara berduyun-duyun dan pasti.


Beberapa patokan untuk menjaring Para Investor atau Para Pemodal agar masuk dan aman menginvestasikan uangnya selama di Indonesia, adalah sebagai berikut, diantaranya ;

  1. Pemodal yang bisa menghargai tenaga SDM indonesia sebagain dari pada Investasi tersebut karena tidak ada SDM sedikit sulit sebuah perusahaan tersebut akan Maju.
  2. Hindari Para Pengusaha Aseng karena mereka sering menitik beratkan aturan ingin menekan aturan tersebut, seperti Perijinan, menekan UU buruh [yang akan membawa kericuhan Nasional - berarti stabilitas Nasional akan dipertaruhkan.
  3. Perusahaan Aseng akan menunggangi semua yang dianggap penting mulai jabatan dari bawah sampai atas untuk meluluskan keinginanya menjadi perusahaan yang akan disegani dan ditakuti oleh pemerintah, akhirnya akan menjelma menjadi kekuatan perusahaan oligarki yang sempurna yang tidak bisa tersentuh oleh Pemerintah dimanapun.
  4. Carilah perusahaan yang bisa bekerja dalam menjalankan usahanya dan menyewa tanah bukan berusaha membelinya, sudah banyak Tanah-tanah yang luas di seluruh Tanah Air yang sudah terbeli oleh Pengusaha Aseng dan sampai sekarang tidak ada yang dibangun atau tanah tersebut menjadi lahan kosong yang terbengkalai, yang sangat disayangkan seharusnya masih bisa menjadi lahan hijau dan masih bisa di tanami sebagai penghasil padi atau ketahan nasional atau tumbuhan lainnya yang produktif, entah sampai kapan mereka akan menabung dalam jumlah besar Tanah serta Lahan dalam ratusan ribuan (100.000ha), disaat ini karena akan membeli dengan lebih murah dalam situasi saat seperti ini [seharusnya Pemerintah atau Negara buatlah peratuan, apabila sebuah pengusaha memebeli tanah diharuskan untuk segera membangunnya minus masa pengurusan dan perizinan, apabila tanah tersebut hanya dibuat terbengkalai segera buat aturan disita untuk Negara] begitu tegas, tepat dan memproyeksi Rakyatnya, apabila mereka hanya untuk niat membeli dengan murah akan tetapi dalam jangka 10 Tahun kedepan akan membangunnya, berarti mereka itu sudah disengaja dan direncanakan akan menterbengkelaikan tanah produktif tersebut untuk sebuah Bangunan yang sangat lama ini pemerintah ada aturannya tidak saya tanya?, Nah urusinlah yang begini-begini ini jangan mengurusi hanya untuk menindak dan serta hanya bisanya menekan atau ngutak-ngatik Rakyatnya, itulah sikap yang menjadi disayangkan dan menjadi Tetbulak-balik Tuan-Puan yang terhormat.


Pemodal itu hanya dikatagorikan kepada (2) dua Point sajah diantaranya :

  1. Pemodal dengan menginginkan Indonesia stabilitas politiknya aman, tertib dan tenteram ini kebanyakan Perusahaan Profesional dan Perusahaan-perusahaan Besar yang bertaraf internasional mereka modalnya membawa langsung dari Negaranya seperti Perusahaan yang datang dari Eroupa, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab [Saudi Arabia, Turkey, Mesir, Quwait, Qatar, Oman dll] Amerika Serikat, German, Italia, Finlandia, Swedia dll.
  2. Pemodal dengan sengaja yang menginginkan situasi ricuh dan tidak stabil adalah yang pengusaha besar atau konglomerat yang modalnya mengandalkan Pinjaman Modal Bank Pemerintah atau Swasta dalam Negeri, apabila suatu saat nanti benar tidak stabil akan mengemplang Pinjaman tersebut, yang akan menjadi rugi adalah di pihak Pemerintah sendiri yang akan menutupi Utang-utang swasta tersebut [pengalaman pahit Negara menghadapi IMF] pada Tahun 1998 yang lalu.


Apabila meluluskan UU cipta kerja dan stimulasi di dalamnya adalah suatu bentuk cerminan dari sebuah kemunduran pemerintah karena menurunkan regulasi atau menurunkan peringkat tingkat pekerja di tingkat Asia untuk kebutuhan global Investasi supaya bisa bersaing dalam kata kasarnya adalah, sebagai berikut ; 

  • Menjaring investasi tapi dengan jalan menurunkan patokan nasional di mata Dunia dan Asia, secara jelas bahwa Pemerintah mengorbankan Hak-hak Rakyat dan Bangsanya, sepertinya sudah kebingungan dengan menghadapi ekonomi global dan jurang dalam ketidak mampuan pemerintah menggaet Para Pelaku investor untuk masuk ke dalam Negeri inilah jalan terakhir atau jurus mereka dalam ketidak mampuan mengelola Negara dan Bangsanya [itu menurut peninjauan dan penglihatan dari Rakyat Awam].
  • Seharusnya yang dipertahankan adalah tetap dalam koridor mengangkat derajat dan minimal mempertahankan regulasi Nasional di tingkat Asia dan Dunia.
  • Sesungguhnya investor akan masuk dimana saatnya politik dalam negeri sedang kondusif, aman, tenteram, tidak ada gejolak.


Apabila seorang pemimpin yang sangat Normal tetap bersama dengan hati Rakyat, Bangsa dan Negaranya, itulah pandangan dari sekilas dari orang awam yang ingin Indonesia ini Maju, Makmur dan Tenteram dan semangat mengakat derajat Rakyatnya untuk menjadi merdeka yang hakiki dan terasakan oleh seluruh Rakyat dan Bangsanya.

Apabila ada yang lebih bisa berpikir lebih dari ini, itulah adalah lebih maju dan pandangan jauh kedepan dari sosok seorang pemimpin sejati untuk Rakyat, Bangsa dan Negaranya.


Semoga sosok yang kita dan kami tunggu-tunggu bersama, segera hadir serta terlahir dan timbul kepermukaan hiruk pikuk pengelolaan pemerintah yang sefiitoun tidak mengindahkan kepentingan Rakyatnya, dan semoga segera hadir di tengah-tengah kami dan segera tiba hadirnya di pangkuan Tanah Air Ibu Pertiwi yang tercinta ini,

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja.

Selasa, 13 Oktober 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

*Galeria by googlefoto, kebetulan di halaman saya juga tumbuh juga bunga Oktober ceria, sayang yang ceria bulannya sajah sehingga mekar dan berbunga tidak layu selama bulan Oktober, kurang beruntung dengan kondisi pemerintah dan Nasib Rakyatnya, sebetulnya itu semua mohon maaf jadi tergantung kepada seorang pemimpinnya, sekiranya mau handak serta akan dibawa kepada sisi yang mana sekiranya yang terbaik buat Rakyat, Bangsa dan Negaranya, Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].