Mistery Filosofi Hidup Senang Atau Susah

Mistery Filosofi Hidup Senang Atau Susah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Kehidupan ini akan selalu berputar pada putaran sang waktu, ada kalanya ada di bawah, disamping maupun sedang ada serta berada dipuncak kehidupan, tapi semua Tampa sadar kehidupan ini sedang berputar dan serta berjalan.

Ada sebahagian makhluk yang tidak terkait dengan kehidupan putaran sang waktu diantaranya adalah ;

  1. Para kaum atau seorang yang mempunyai Jabatan dalam Pemerintahan, Institusi, yang serba enak dengan semua fasilitas jabatanya dll.
  2. Orang Kaya kaum atau seorang dengan dasar atau zaman dahulunya memang sudah menjadi orang kaya turun temurun, atau disebut kaum yang sudah beruntung dari keturunannya.
  3. Dasar kaum atau perorangan, karena Nasib dan rezekinya dapat sesuatu usaha yang maju dan sedang dipercaya oleh sang maha pencipta dengan kekayaannya atau rezeki yang dapat tidak terduka.

Pada ke (3) tiga point diatas adalah sebuah Gambaran kuat yang tidak bisa dipungkiri dari manapun dasarnya pasti akan bermuara kepada tiga (3) Point dimaksud.


Senang dan Susah adalah relatife tergantung dengan orang bagaimana atau dari sisi pandang serta cara merasakannya, karena kalau kita menjadi patokan dengan kesusahan dan kesenangan dibandingkan antara materi atau dengan sesuatu kesenangan, sehingga sangat sulit karena tidak bisa didefinisikan atau di bandingkan dari sisi pandangan dari masing-masing person, ada juga senang atau susah yang akan menjadi pengaruh kepada Bathin serta perasaan yang meliputinya, bisa dibagi menjadi (2) dua bagian diantaranya ;


I. Perasaan Senang.

II. Rasa Yang Meliputi Kesusahan.

III. Rasa Gabungan Keduanya.

Kedua rasa itu akan merefleksi akan membawa kepada suatu perasaan kebaikan dan juga bisa membawa kepada sifat menjadi ke arah yang cenderung sikat kurang baik, diantaranya adalah ;


I. Perasaan Senang.

Perasaan Senang atau sudah terbiasa dengan sebuah rasa senang memang akan membawa kepada sikap lebih baik dalam sebuah kehidupan, karena semua rasa dalam rasa ini akan senantiasa didambakan oleh setiap ikhsan atau personal, dan akan tetapi dibalik rasa itu ada sebuah rasa yang sangat buruk yang akan menyelinap kepada sikap yang akan membawa ke sumber rasa yang kita sendiri tidak akan terasa dan terkadang tidak sengaja membawa kita kepada kekufuran nikmatnya karena sebuah rasa kesenangan, diantaranya ;

  1. Membawa kita kelihatan akan lebih muda, fresh bersih dan kelihatan segar, tapi terkadang dibalik kesegaran tersebut akan membawa sejumlah penyakit kadang penyakit yang sangat mahal dan harganya pengobatannya akan menyita nilai keuangan itu sendiri.
  2. Rasa senang lebih banyak membawa lupa kepada kita, kehidupan lain semasa kita susah, ada kehidupan lain yang sedang kesusahan, sikap-sikap ini akan membawa diri kita menjauh dari Rasa Sosial serta menjauh dari rasa peduli kepada sesama, seperti diantaranya Kebaikan, Kasih Sayang, Mengasihi, Memberi, Menyantuni dlsbgnya.
  3. Mendongkrak Rasa emosi di level ini akan membawa kesebuah kelabilan dalam tindakan serta perbuatan, karena akibat akumulasi dari nilai kesenangan itu sendiri, titik akan cenderung kepada sisi emosi atau keadaan menjadi darah tinggi atau bisa juga membawa struk, jantung dll.
  4. Karena diliputi setiap harinya dengan suguhan serba wah, senang, nikmat, tidak ada menemukan atau kendala kesulitqn untuk dirinya, akhirnya menjauh dari rasa-rasa yang lainnya dari rasa sebuah kesenangan, sehingga lupa diantarnya ; waktu terasa menjadi sebentar, singkat, dan waktu akan dirasakan cepat berlalu bersama rasa kesenangan itu sendiri, akhirnya menjadikan beberapa lupa-lupa yang akan menahun seperti sebuah lupa ; Bersyukur, Besosial sesuai point dua (2) diatas, Merasa Kurang atau Sempit karena Waktu, lupa Akhirat karena kesibukan serta diliputi rasa senangnya.
  5. Lebih akan membawa kesebuah nikmat mencintai menumpuk sejumlah Uang dan Harta, sehingga cinta akan dunianya menjadi lebih kental, sehingga kemampuan dia pergi atau berjalan serta berbisnis tidak luput dan didasari harus menghasilkan Uang dan Uang, sehingga tidak terbersit untuk jauh dari kerugian dan tidak mau rugi apabila dihadapi susatu masalah apabila berhadapan dengan orang susah atau tidak mampu sekalipun, dirinya tidak mau merugi yang harus rugi itu adalah orang Lain, bisa sajah Bawahannya, Anggotanya, Groupnya, Pekerjanya, Anak Buahnya dll.
  6. Akumulasi dari sifat mulai dari (1) point satu sampai ke (5) point lima di atas akan membawa kepada sebuah titik dari kekayaan atau jumlah uang akan membawa sebuah komando atau panglima kesenangan tersendiri akhirnya menjadi lupa dengan dirinya sendiri menjadi akan banyak bersikap ; Sombong, Lebih Tinggi/Kaya/Mampu, Lebih Emosi Karena Uangnya, Tidak Menghargai Orang Lain, Selalu Mengerdilkan/Mengecilkan/Menggampangkan/Meremehkan/Menyepelekan orang selain dari dirinya.


Itulah baik buruknya daripada sikap yang membawa anda keaebuah kesenangan ternyata lebih banyak akan membawa kepada tindakan yang lebih kurang baik apabila kita tidak bisa mengendalikan atau menyeimbangkan nilai kehidupan itu sendiri, dan hati-hati kepada Saudara-Ri di seluruh Indonesia sekarang sudah berada di suatu titik bulan Oktober atau dipenghujung akhir Tahun 2020 disitulah alam akan banyak menyaring serta akan banyak membawa bencana diantaranya dari akibat banyakbya Curah Hujan atau Masuknya pada Musim penghujan akan Alam juga akan banyak menyaring sisi kehidupan lain mulai dari bahaya seperti ; Banjir Bandang, Longsor, Angin Puting Beliung, Pusaran Angin, Hujan Angin, Banjir Kiriman, Banjir Lokal, dan bisa juga dengan Gempa Bumi, dan disamping akibat alam yang akan menyaring atau mengintai kita ada juga Wabah Bentukan Wuhan yang akan senang pada Orang-orang yang diliputi rasa senang kerana banyak sedang dihingggapi kelabilan-kelabihan emosi tadi penyakit Corona sangat mengincar kaum-kaum yang sedang diliputi oleh emosi-emosi yang lagi labil tersebut.


II. Rasa Yang Meliputi Kesusahan.

Kepada suatu Rasa Susah ini akan selalu membawa pada sebuah rasa kesusahan yang akan membawa proteksi kepada mkhluk atau personal harus selalu membawa kepada sikap yang selalu waspada, eling, bersyukur, hati-hati, hidup ini dijalani terasa sulit, waktupun akan terasa lama dlsbgnya, dan rasanitu akan menjadikan gambaran serta membentuk Point-point dibawah ini, diantaranya ;

  1. Karena Rasa Lapar atau perih dalam kehidupan ini akan membawa posistif kepada selalu Menghargai, Nerimo, Tepok Seliro, Hormat-Menghormati, Menghargai, Mencintai, Mensyukuri, Menyayangi dan Menyadari dalam sebuah rasa dalam keadaan serta kondisinya.
  2. Hidup serba kekurangan akan mebawa serta menghargai berapapun uang yang diterima, didapatkan, dengan berapa didapat dan diusahakannya, akan menjadi serta membawa kepada sikap Konaah, Hidup Apa Adanya [tidak neko-neko], Low Profile, Mempertebal Iman dan Taqwa, Kesederhaaan, Lebih Memiliki Rasa Cinta dan Kasih Sayang.
  3. Karena rasa susah dan Lapar itu sendiri akan membawa kesebuah rasa tidur kurang nyenyak atau akan terasa pada jam-jam tertentu di sepertiga malam akan terbangun karena perut rasa laparnya secara otomatis sehingga akan membawa kepada selalu menjalakan serta rajin untuk selalu beribadah diwaktu sepertiga malamnya tidak terlewatkan untuk selalu mengadukan kehidupan serta nasibnya yang akan senantiasa diserahkan serta selalu terus mengkomunikasikan dirinya secara vertikal atau dua arah yaitu kepada Yang Maha Esa "Tuhan"/ [Allah SWT], Aamiin.
  4. Rasa ini akan menumbuhkan suatu rasa dirasa hidup ini sehingga terbebani suatu kehidupan yang sangat serba sulit, susah, lama. karena lama akan tumbuh sikap untuk berlama-lama akan selalu untuk mengingat kita kepada Sang Khalik dan selalu senapas dengan wirid'Nya untuk selalu mengingat akan segala Kuasa'Nya, biasanya rasa ini akan terjauh dari rasa Sakit atau Penyakit, Sombong, Sirik, Pidik, Jail, Kaniaya, Deleka dan lain sebaginya.
  5. Akumulasi dari semua point dari serba kesulitan ini akan menumbuhkan kesadaran tinggi akan Rasa Sosial, Sikap Kepemimpinan Stabil, Sabar, Tawakal, Ikhlas, Konaah dlsbgnya.


III. Rasa Gabungan Keduanya.

Rasa dalam Romawi ke III ini adalah gabungan dari campuran pada dua rasa diatas yang akan dicerna oleh setiap ikhsan atau person serta dalam tindakannya akan membuang yang kurang baik atau jelek dan akan senantiasa mememegang kebaikan walaupun sedang dalam dliputi oleh kedua rasa yang ada diatas, dan biasanya dalam kehidupan juga akan membentuk fatamorgana, yaitu dalam arti saling tuding dianggap bahwa orang lain lebih senang atau bahagia [sedangkan arti senang, susah ataupun bahagia sangat relatif bagi orang yang sedang merasakanya] dan kita dalam kehidupan agar seharusnya selalu bepegang teguh kepada kesabaran, keikhlasan, keimanan dan ketaqwaan, untuk tahap angka Romawi tiga ini saya tudak akan menuliskan atau mendefinisan selayaknya point atau hal-hal yang pada Romawi satu dan dua, karena oikihannya sudah ada pada diri masing-masing Saudara-Ri yang akan dipilih yang tebaik bagi kehidupan masing-masing personal.


Dalam gambaran dari sikap-sikap diatas dalam tulisan ini bukan untuk menjadikan sebagai menggurui atau memberikan suatu petuah, akan tetapi untuk agar bisa membandingkan nilai yang baik atau buruk sesuai dengan kriteria setiap ikhsan akan berbeda dan tidak akan sama nilai akhirnya, karena mungkin yang lebih pandai dan pintar semua lebih bisa dari tulisan ini mungkin dari Para Kiai, Habib, atau Ustadz-Ustadzah yang bisa membuka dari sisi isi Al-Quran maupun sisi isi hadist yang syoheh yang lebih apdolnya, mungkin tulisan ini hanya menjadi pedoman dari sisi pengalaman yang bisa mungkin lebih manfaat atau lebih baik karena pilihan semua orang atau ikhsan akan berbeda-beda dari sudut pandang juga akan berbeda pula.

Demikianlah semoga tulisan ini menjadi atau membawa kepada sisi keabaikan walaupun arti sekecilnya atau bahkan lebih kecil dari bijih zarah dalam kenyataan serta logikanya, wa Allahu A'lam bisowab.


Semoga tulisan ini bukan untuk menjadi atau memberikan bahan atau solusi sebuah ketakutan atau menakut-nakuti, akan tetapi harus lebih kepada Saudara-Ri'Ku agar selalu membawa kepada sebuah rasa, kita selalu harus tetap Eling Lan Waspada serta Permana Tunggal, agar supaya Rakyat, Bangsa Dan Negara Indonesia terlepas dari kesulitan serta kesusahan dari Wabah ini dan Selalu diberikan Nikmat-nikmat dari Tuhan YME, yaitu Nikmat Sehat, Limpahan Dan Kemurahan Rezeki, Aman, Tenteram, Damai, Kesatuan Dan Persatuan dan dimudahkan atau di bebaskan dari semua Ujian serta Cobaan dari Alam Jagad Raya ini,

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja

Selasa, 06 Oktober 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].