Menapaki Keadilan Di Semesta Alam Bumi Pertiwi Indonesia.
Menempuh perjalanan panjang walaupun semua merupakan sebagai ujian atau cobaan yang berbeda-beda sesuai dari sudut mana cara memandang ujian dan cobaan, berjalan pada suatu tujuan kepada kemuliaan yang diridhloi di sisi'Mu ya Allah ﷻ
Berlanjut pada puncak perjalanan atau diantaranya berhenti atau dengan terus berjalan menyusuri tabir rahasia serta hikmah yang tetsembunyi diantaranya. [berhenti berarti ketinggalan dengan yang lain] vs [Lanjut berhadapan dengan rintangan ujian dan cobaan], entah sampai kapan ya Robb. Ujung dari perjalan atas dasar mengakhiri Awal-Akhir dari Nusantara yang bisa merdeka yang sesungguhnya merdeka, bukan dari kata mari bekerja untuk Indonesia maju yang hanya sebuah nuansa semu dan membuat UU dengan pro-Kapitalis yang di dukung oleh Cukong-cukong dan dibalut oleh system Oligarki yang makin menyengsarakan dan mengebiri hak-hak Rakyatnya.
Atau Akhir-Awal dari bentuk awal-akhir pada Tahun 2020 ini, alam sudah di tandai dengan tanggal satu nafas pada Tahun lalu yaitu Tahun 2019 yang secara kebetulan pada Tanggal 1 September, sama tanggal 1 juga di Tahun Hijrah dan Tahun Suro [Jawa], semoga akhirnya dengan jalan apapun atau bagaimanapun bentuk sejarahnya, agar supaya Nusantara Baru yang Rahmatan Lil Alaamiin jadi terwujud, atas kehendak'Mu ya Allah SWT, Aamiin ya Rabbalalaamiin, wa Allahu A'lam bisowab.
Sebetulnya di Negara Indonesia Nasib dan Kehidupan masa depan Rakyat banyak dipertaruhkan oleh tangan-tangan yang nota bene Wakil Rakyatnya yang sudah tidak ada Rasa Amanah-Amanat Rakyatnya sudah hilang serta sirna karena mereka sudah terlalu betah dan terlalu lama menjabat di DPR-RI, mungkin kita tidak sadar ada orang-orang sudah terlalu lama menjabat atau [tidak tergantikan yang duduk di DPR-MPR RI] karena uangnya dan modalnya sudah terus dan terus menang dan duduk di DPR-MPR RI] sehingga rasa Patriotisme, Nasionalisme sudah luntur karena tidak memiliki serta menyentuhnya h hati Rakyatnya Akhirnya jiwa ketulusan, ke- Rakyatan, Keseimbangan Keadilannya sudah terkikis dan akan dipertaruhkan kepada aturan yang mengundang kotraversional, dan akan condong memihak kepada Cukong-cukong yang menganut Kapitalis dan Aseng yang mendukung Oligarki kekuasaaan semoga ada yang membuat aturan bagi wakil Rakyat uang duduk meja DPR-MPR RI tidak melebihi (2) dua periode Pemerintahan ini yang akan menimbulkan masalah-masalah lainya terkait hajat hidup dan Masa Depan Rakyat dan Bangsanya, semoga permasalahan yang duduk di DPR-MPR RI harus segera dibatasi sehingga tidak menimbulkan polemik denganmwnjadi UU rancangan yang nyeleneh untuk suatu Negara yang Berbangsa, dan beberapa konsekwensinya dengan point dibawah ini apabila terlalu lama menjabat suatu jabatan publik diantaranya, dibawah ini ;
- Jabatan Anggota DPR-RI harus dibatasi Maksimal [2] Periode untuk menghindari dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
- Jabatan Anggota DPR-RI apabila terlalu lama akan menumbuhkan jiwa-jiwa yang kurang sehat bagi jalannya sebuah aturan Negara Demokrasi, karena apabila terlalu kelamaan akan menimbulkan pada Point (1) satu diatas salah satunya, dan akan menjalin kroni-kroni baru dan akhirnya tidak memberikan bentuk pemikiran yang baru yang segar yang datangnya dari Rakyat dan Bangsa.
- Apabila Negara membuat aturan seperti diatas walapun yang bersangkutan merasa mampu dan punya uang atau modal untuk melanjutkan hal tersebut menjadi wakil Rakyat, seharusnya tetap mundur dan akan digantikan dengan jiwa-jiwa baru dan muda dalam pemikirannya, sehingga kita tidak jenuh dan bisa melihat yang duduk di Bangku Wakil Rakyat hanya orang-orang itu, sperti artis sinetron yang membedakan peran dan lakonnya, akhirnya timbul kejenuhan dan kemandulan dalam berpikir sehingga tidak menjiwai unsur Bhineka Tunggal Ika.
- Anggota DPR-RI sekarang sudah lost dari pantauan sebagai wakil Rakyat apakah mereka orang yang setia kepada UU 45 dan Negara Pancasila, Akhirnya dan sehingga kecolongan dengan bergulirnya product RUU Omnibus Law yang menjadi kontraversi.
- Apabila di dalam DPR-RI tidak dibenahi dalam kurun waktu yang akan datang hal demikian akan terus menerus kisruh dan keruh karena itu tadi mutual Aqli, Wawasan, Egosentris dan kemampuan sudah tertutup atau terhalangi oleh rasa terlalu lama dan betah di kursi enak dan empuk itu, akhirnya sebagai Wakil Rakyat sudah begitu banyak terkotori oleh komponen Bangsa yang kurang Pro kepada Pancasila dan UUD 45 yang asli.
Atas dasar kesadaran dan segudang serba serbi dari seluruh bahagian segi-sisi atas segala keterbatasan dari Saudara-ri Nusantara, Semoga dilimpahkan Karunia serta dipertemukan dengan Sepuh, Pini Sepuh yang sesungguhnya dengan dapat kemudahan atas segala urusan yang tertunda dari keterbatasan diatas, semoga ya Allah ya Robbalalaamiin untuk mengusung dan mengangkat derajat Umat, Rakyat, Bangsa & Negara [Percaya -Yakin -Pasti -Membantu Moriil -Materiil -Manfaat -Menoto] Rogo-Rogo yang ingin terbebas dan merdeka sesuai dengan Noto Tatanan Negoro Kertogomo.
Semoga Kembang Wijaya Kusumah atas Perjalanan Nusantara Raya ini sudah hampir di penghujung jalan'Mu ya Allah ﷻ sehingga tepat pada Detik-detik dan titik segera Mekar Mewangi atas SeIzin, Ridho serta Keikhllasan dan Kehendak' Mu, ya Allah ﷻ, di Bumi Ibu Pertiwi ini.
Kita simak Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an dalam Surat Al-Baqarah Ayat 117, As-Sajda - 5 dan Ar-Rum - 24.
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَإِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
(Al-Baqara - 117)
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
(As-Sajda - 5)
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
(Ar-Rum - 24)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asah.
Jaja Juharja
Senin, 19 Oktober 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kembang Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
*Galeria Googlefoto hanyalah Sebagai ilustrasi cerita"
Komentar