UJIAN KESABARAN-KETABAHAN RAKYAT

RAKYAT TETAP BERSABAR DAN KETAHANAN NASIONAL
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Kesabaran sebahagian dari pada Iman, kita masih menjadi pendengar yang baik tapi yang didengarkan ucapannya belum tentu baik dan benar menurut kita maupun masyarakat, karena pendapat pasti akan berbeda pandangan, kalau pandangan dari mereka baik buat sisi dari pada yang memerintah, sedangkan baiknya kita untuk maslahat seluruh Rakyat, Bangsa  dan Negara, kira2 yang baik itu perlu dibicarakan, dikaji dan dimusyawarahkan bersama-sama dahulu,  bukan baiknya hanya dari segi dan menurut segelintir Mereka Tampa melibatkan setiap elemen Babgsa, Seperti Para Guru Besar Perguruan Tinggi dan Agama, Ikatan Mahasiswa dan Wakil Rakyat serta perlunya sosialiasi dari semua hasil tersebut diterim baik oleh Rakyat dan Bangsanya, jangan menjadikan patokan dari pertimbangan seorang  Pengusaha saja.
Ingatlah hukum alam, Negara yang super kuat masih kalah sama rencana dari yang Maha Kuasa Allah SWT, terkait bencana-bencana Alam yang kian silih berganti, apalagi Negara kita yang masih terombang ambing sama masihnya banyak angan-angan serta tujuan dan keinginan belum tercapai kerena pembatasan ekonomi dan aturan seperti PSBB sekarang [karena dari beberapa Negara seperti teman saya yang berada di luar Negeri] yang nganggur aja dibayar, yang miskin jadi tanggungan pemerintah, yang belum kerja, bukan pegawai PNS serta pensiunan aja yang mendapatkan Jaminan], dikira aja untuk katagori Miskin, Pengangguran dan yang Terkena Dampak aja bingung, pendataan masih terlalu kuat akan Nepotisme [karena Saudara Dll], belum lagi Alam akan merespon sebagaimana hati yang berhati-hati, bukan hati yang sudah ketutup sama kekuasaan, hati-hati Bapak-bapak Wakil Rakyat seyogyanya masih sedikit hati perasaannya untuk dan bersama Rakyatnya, apabila tidak mendengarkan jeritah dan keinginan untuk kebaikan bersama-sama Rakyatnya, kita kontra bukan memusuhi atau melawan tapi agar supaya apa yang kita ucapkan bisa didengar dan bisa diluruskan bersama-sama.
Ada beberapa pembebanan dan penerapan aturan yang akan terasakan sangat memberatkan kepada Rakyat kecil, Antara lain adalah ; 

1. Semua aktifitas atas dasar dan
    semua di lingkungan Rakyat 
    semua terbatasi, hampir total 
    tidak bergerak.
2. Semua kegiatan Pasar dan 
    Bertani dan berdagang masih
    mending ada sedikit celah
    berjalan, yang kaum diluar itu
    seperti : Buruh harian, Buruh
    kasar, Pegawai menengah 
    kebawah dalam bidang jasa,
    Project bangunan, dan bidang
    jasa lain diluar PNS dan 
    Pensiunan, semua menderita 
    dan tidak mempunyai dana. 

3. Dibeberapa tempat Alhamdulillah
    terkonfirmasi ada beberapa 
    home industri sekala menengah
    keatas pada masih berjalan 
    dengan baik berarti menopang 
    ekonomi yang berada dibawah,
    pas saya tanya yang punya lokal 
    atau pribumi ehvternyata juga. 
    Aseng lagi, tapi Alhamdulillah
    dengan keberanian mereka bisa
    menopang mereka bekerja, 
    kenapa yang lokal tidak 
    diperbolehkan, hanya sebetulnya
    titik pertanyaannya.
4. Ada himbauan dan anjuran dari
    Pimpinan Bapak-bapak diatas,
    mereka dengan enteng 
    mengatakan dari pada banyak 
    protes mending membantu biar 
    menjadi manfaat di lingkungan
    Masyarakyat semua dan yang 
    nganggur bergabunglah dengan
    tim sukarela yang disebutkan 
    Bapak-Bapak untuk memerangi
    semarak Covid-19 di setiap 
    gugus tugas terdepan, ada yang
    di gang, di emperan toko, ujung
    jalan, jalan buntu, perempatan, 
    ujung kampung, dan saya tanya 
    mereka-mereka yang tugas/jaga
    diluar PNS dan Polri-TNI, mereka
    dibayar tidak Pak, "bolo-bolo,
    itulah menjadi Rakyat Bersabar
    sampai saat ini.
Dari dialog 4 (empat) Point di atas kami meraba dan menganalisa, Rakyat itu hanya sebatas mendengar dan melihat saja semestinya tidak tahu dan tidak bisa apa-apa dan tidak ada gunanya, mudah-mudahan tetap selalu untuk Ber-Sabar sampai batas waktu yang maha kuasa mengingatkan kita yang lebih pedih serta perih lagi, akan tetapi apabila terjadi dengan Rakyat biasa saya yakin sudah tidak aneh, takut dan bingbang karena sudah terbiasa berada dibawah.
Hati-hati eling Lan waspodo, 
"Pangkat pasti tidak selamanya kekal pasti ada masanya, sedangkan pada masanya pasti akan berbeda yang dipercaya dan menjadi pemegang mandatnya, tapi Masa terus tetap berputar dan berjalan pada poros serta atas kehendak'Nya, sedangkan betapapun megahnya sebuah Pangkat atau jabatan bisa berhenti, pengsiun ada masanya dan yang terakhir bisa juga diturunkan oleh Pimpinan, Atasan & Rakyat.
Firman Allah SWT dalam Al'Quran tentang perbedaan kecil derajat Penguasa dengan Rakyatnya, padahal mereka sendiri berasal dari Rakyat, dan serta Rakyat kecil sering kali tidak dipandang sebelah mata karena tidak perlu, karena Rakyat di perlukan apabila disaat kertas Pemilu saat waktunya mau di coblos [sudah selesai].
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

(Al-An'am - 165)
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
آمين يارب العالمين

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.


Jaja Juharja
Selasa, 21 Juli 2020
Salam Siliwangi Terakhir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].