Perjalanan Satria Nusantara

Kekuatan Perjalanan Satria Nusantara
Hanya bisa memberikan sedikit dukungan serta support kepada Para Satria dan Srikandi yang akan menjadi dan di nanti oleh alam nusantara, tidak ada bentuk hadiah atau apapun berupa harta benda yang berharga, sebuah sebuah bentuk semangat serta sebuah keyakinan dan berikan kepadanya, baik 
Ilmu pengetahuan ataupun sebuah ilmu dari warisan leluhur itupun tidak bisa lihat serta di rasa oleh penglihatan mata, hanya sebuah sebutan yang tidak nyata yaitu sebuah ilmu dari Para Leluhur Sunda Padjadjaran.

Semakin tenang dan sederhana, dalam membawanya dengan penuh tawakal dan tawadhu, serta bersahaja. Dari titik itulah akan menumbuhkan rasa percaya diri kepada alam raya semesta, dan dari bukti dan tekad sering mendahulukan sikap untuk membantu orang lain dan selalu ingat kepada Rakyat dan kaum yang lemah, itulah suatu perwujudan dan sebuah ilmu kudrat pasti titisan Nusantara, ilmu yang sesungguhnya tidak bisa diperjual belikan, karena ketajaman suatu ilmu ada di titik keyakinan Qolbu, dan disatukan dalam wadah akal pikiran dan di buktikan dengan amal perbuatan.
Semakin banyak memberikan kasih sayang dan membantu serta menolong orang lain, semakin kuat pula akar serta kekuatan dari ilmu dan akan semakin tajam ter-asah oleh ruang serta waktu.

Rinduku menjadikan semangat.
Rasa sayang dan Cintaku akan berbuah  bekal selama perjalanmu.
Semangat pemikiranku  menjadi sebuah takdir, warisan dan bentuk amanah Nusantara.


The Power of Satria Nusantara's Journey

Can only give a little support and support to the Satria and Srikandi who will become and later by the archipelago, there is no form of gifts or anything in the form of valuable possessions, a form of enthusiasm and a belief and give to him, both
Knowledge or a knowledge of ancestral heritage that too can not be seen and felt by eye sight, only a designation that is not real that is a science of the Sundanese Ancestors of Padjadjaran.
[Bahasa-English]
More calm and simple, in bringing it with full trust and tawadhu, as well as unpretentious. From that point will foster confidence in the universe, and from the evidence and determination often prioritize attitudes to help others and always remember the people and the weak, that is an embodiment and a sacred science certainly incarnated archipelago, the real science is not can be traded, because the sharpness of a science is at the point of Qolbu's beliefs, and is united in the container of reason and proven by deeds.
The more compassion and help and help others, the stronger the roots and strengths of knowledge and will be sharper sharpened by time and space.

My longing makes the spirit.
My love and love will bear fruit during your journey.
The spirit of my thinking became a destiny, a legacy and a form of the mandate of the Nusantara.


Jaja Juharja
Jumat, 17 Juli 2020
Salam Siliwangi Terakhir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].