Situasi Ramadhan Dan Hari Raya Idul Fitri Yang Istimewa Di Tahun 2020 - 1441H.
RAMADHAN SUPER ISTIMEWA
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Keindahan Bulan Suci Ramadhan yang sudah kita lewati merupakan Ramadhan yang Istimewa dari Ramadhan-Ramadhan sebelumnya dan kita contohkan dengan seumpama sebuah nikmat serta kesempurnaan nyeruput secangkir kopi [sebagai contoh sederhana dalam taufik cerita ini], tentang indahnya akan dirasakan nikmatnya disaat waktu bulan puasa tiba, karena pentingnya waktu yang telah berlalu tdk bisa dapat diulangi kembali, dan nikmatnya akan terasakan sampai pada waktu sesudahnya, itulah segala nikmat dari Allah ﷻ yang diberikan contoh sedikitnya nikmat hanya dari sebuah atau secangkir nyeruput nikmatnya kopi, pada moment tertentu sebenarnya "Allah ﷻ pada saat itu sedang memberi kenikmatan kepada kita, akan tapi dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan sebetulnya kenikmatan serta segala keindahan sebelumnya tidak ada arti sedikitpun dibandingkan dengan berjuta-juta kenikmatan yang di berikan pada makhluknya selama berpuasa penuh di Bulan Suci Ramadhan.
Ramadhan yang sangat Istimewa, nilai dari sebuah keistimewaannya terbatasi oleh situasi dan kondisi dimana bersamanya datangnya wabah sebagai merupakan peringatan bagi seluruh Umat se-Dunia, disisi lain adalah sebagai pelajaran bagi Bangsa PKT dengan bantuan tangan yang Maha dari segala Maha yaitu "Allah SWT" menunjukan bahwa ada sebahagian kebocoran senjata di Wuhan [wa Allahu A'lam bisowab], karena sebuah bentuk prasangka sangat perlu pembuktian yang secara ilmiah dan dipertanggungjawabkan, dan seharusnya disini positif ini seharusnya menjadi wewenang dari WHO [tetapi sampai saat ini tidak ada kabar kelanjutannya], pantaslah menjadi sikap ke marahan dari semua Negara di Dunia dan Kemarahan yang sangat jelas dari Negara Anerika Serikat yang sangat Paling banyak terdampak dalam kasus Corona Virus ini, maka terinspirasi dari wabah virus ini Bukan Suci Ramadhan di Tahun 2020 ini, menjadi catatan Ramadhan yang teristimewa, dari ujian, cobaan, ketabahan, kesabaran dan bentuk karomah serta Situasi - Kondisi bagi umat Muslim di Negara Indonesia, diantaranya terbentuk dari berbagai keterbatasan, kesedihan, kepiluan, kekecewaan, ketidak mampuan, saling bantu - membantu dan tolong-menolong dari manfaat terbatasnya lingkup gerak dan langkah tersebut, tergambarkan dengan jelas ada beberapa point karomah, barokah dan hikmah dari datangnya wabah serta bencana sebagai berikut, antara lain :
1. Ramadhan dalam menghadapi
wabah novel corona virus,
Covid-19 yang menjangkit di
seluruh belahan Dunia.
2. Pada saat itu pula bersamaan
dengan datangnya wabah, di
Negara Indonesia dari seluruh
usaha pabrik dan perusahaan
lain, semua mendapatkan
pukulan yang sangat berat, ada
yang menghentikan produksi
dan juga merumahkan seluruh
karyawannya sampai dengan
putusan dengan kondisi mem-
PHK karyawan yang sudah
berjalan selama pabrik itu ada
[terkecuali pabrik Tiongkok], ada
yang mendapat kebebasan dan
masih sebahagian berjalan
karena yang mempunyai virusnya.
3. Pergerakan usaha terbatasi oleh
aturan pemerintah dalam
pemberlakuan PSBB di setiap
Daerah dan wilayah yang ada di
Indonesia.
4. Dampak yang sangat berat
adalah bertambahnya
pengangguran dari tambahan
korban PHK dan Project yang
sedang berjalanpun semua
mengikuti kondisi dan situasi
sesuai Peraturan dari
Pemerintahan Pusat.
5. Melaksanakan Ibadah ke
Agamaan, mulai yang sifatnya
Umum seperti Sholat Jumat,
Shalat Ied, Shalat Taraweh dan
semua bentuk Pesta dan
Perayaan apapun semuanya
terbatasi oleh Batasan PSBB.
6. Situasi Sakit Hati Rakyat dimana
sedang merasakan akibat sakit
perih dan pahitnya akibat wabah
dan batasan PSBB, serta Merta
putusan pemerintah dengan
seenaknya dengan putusan yang
tidak populer atau kotradiktif
dengan kondisi saat itu
diantaranya,. Iyalah ;
° Masuknya TKA China dari segala
penjuru, alasan Tenaga Ahli [*red],
° Tidak Menurunkan BBM saat
dibutuhkan dari momentum harga
minyak Dunia sedang turun.
° Semua bantuan aspirasinya baik,
tapi masih belum mengena ke
Rakyat yang membutuhnya, perlu
sebuah review serta analisisa
perbaikan di lapangan supaya
tidak menjadi bocor di atas,
tengan dan bawah.
° Maraknya membeli alat kedokteran
sedikit melenceng ke kiri yaitu
semua dari Negeri Tiongkok
[padahal apabila diperdayakan
produksi lokal sangat bisa].
° Menaikan Iuran BPJS walaupun
itu pada strata untuk Rakyat
menengah.
° MPR - DPR saat itu tidak
berkecenderungan keberpihakan
dengan Rakyat dan Bangsa, dan
hanya membuat disudut pandang
Rakyat sebagai kontradiktif
dengan hati Rakyat, dengan hanya
melulu dan mengutak Atik UU
untuk memberikan peluang pada
aturan yang bisa diatur-atur oleh
mereka dan golongannya [UU
ketenaga kerjaan, UU HIP], yang
intinya untuk memperbudak
Rakyatnya oleh aturan Bangsanya
sendiri, dan menginginkan bentuk
ammandement UU tersebut malah
akan menjauh dari nilai ruhnya
Pancasila dan UUD 45.
Mudah-mudahan dengan Bulan Suci Ramadhan yang telah berlalu Para Pemimpin dan Seluruh Pejabat Negara kita mendapatkan Taufik serta Hidayah dan serta kembali ke nilai fitrianya dari Allah ﷻ agar selalu berada di hati serta sejalan dengan Rakyat dan Bangsanya, tidak sedikitpun silau pada nafsu dunia yang wataknya fana, tidak mudah atau asal mengucap demi yang ditunggangi atau pemberi dan selalu teguh menjungjung tinggi kebenaran yang hakiki, sangat mudah sebetulnya jaga ucapan dan jalankan pelaksanaannya harus selalu lurus dan sejajar serta sejalan dengan ideologi Pancasila Sakti itu pasti akan menyelamatkan Rakyat, Bangsa dan Negara.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Jaja Juharja
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Komentar