Tinta Emas Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

TINTA EMAS SEJARAH BANGSA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ


Nuswantara mulai dari timur sampai ke barat dari jajaran pulau-pulaunya, tersimpan Kultur, Seni, Budaya, Adat-istiadat, Bahasa, Suku Daerah tersebar dengan segala keunikan, keindahan serta keberagaman yang menghiasi beribu-ribu warna dan tidak satupun kekayaannya Alam Nusantara seperti kekayaan Hayati, Nabati dan Ribuan pulau berbaris di Bumi Hatulistiwa Raya, dan tidak ada di belahan Dunia manapun yang menyamai, menyaingi dan menandingi kekayaan Alam Nusantara, "Negara Indonesia.

Bangkitlah Penerus Bangsa dan Negara rubahkan sementara keburukan yang sudah tercermin oleh para elit politik atas keberhasilan dengan dasar Uang dan Dana, Lihatlah Keunggulan Akan Alam Indonesia, Lihatlah Keunggulan Ilmu Laduni Para Leluhur Bangsa yang Unggul, sekarang bandingkan Kita Punya Dasar Bangsa Pancasila, apakah keturunan ungggul tersebut akan kalah sama Uang dan Bangsa Asing/Asing ataupun yang Menumpang di Negara Kita mereka adalah Tamu Kita, yang menjadi Tuan Rumah Hak dan ber-Kewajiban untuk serta harus mengelola dengan baik dan membatasi dimana yang diperlukan atau dimana strategi yang tidak boleh sedikitpun rahasia dan inti pemerintahan yang harus dijaga dan serta dijungjung tinggi-tinggi demi berkelanjutannya Hak Rakyat Bangsa dan Negara, apabila suatu saat dengan mudahnya kita di pimpin oleh mereka [pertanyaan Saya, Kita Bangsa yang Besar pada Kemana dan berada di titik mana Para Pribumi], ini ungkapan bukan alergi dan tapi harus sadar serta menjadi pemikiran yang ikhlas bersama seluruh Anak Bangsa.

Melebur pikiran yang Suci dan Indah bukan kita membenci atau mendiskreditkan sesama lain yang ada di Indonesia, Saya sedang mencoba menggali fitrah dan Hak Bangsa dari Pemikiran Anak Bangsa Sendiri, artinya pemikiran ini untuk menggugah Generasi Penerus Bangsa jangan sampai di Nina bobokan oleh para semua Keturunan dengan dalih uang dan kekayaan, inilah saatnya harus Maju, Bangkit, Semangat dan Berjuang Kita Bangsa yang Unggul Saudara-Ri Nusantara, Coba Pikirkan Baik-baik dari sekarang mulailah berpikir dengan Hikmat, Pikiran Jernih, Penuh Ketenangan, dari sebegitu banyak Anak Bangsa masa kalah sama satu orang dan Para Pendatang [biarkan mereka ngoceh tidak usah takut, dan gentar emang maunya begitu karena 90% Media milik mereka, artina mereka berkoar di tempat atau kandang mereka sendiri] kita masih melimpah ruah SDM se Nusantara masa mau memimpin perusahaan harus memakai semua Tenaga Asing serta Aseng diari atas sampai bawah, inilah yang saya harapkan Bangsa akan maju apabila Para Pemimpinnya terlahir dari Anak Bangsa dan Menapaki serta berdiri di Kaki Sendiri, itu yang lebih utama dan lebih baik.


Ditegaskan Sebagai Hak Bangsa ;


Bapak H. Ir. Soekarno

Bapak Proklamator

Bapak Pimpinan Pejuang Revolusi Bangsa dan Negara Indonesia

Bapak Putra Sang Fajar.

Bapak Pemersatu Dari Kerajaan-kerajaan Nusantara Menjadi "Negara Reoublik Indonesia"

Bapak Pendeklarasi Sumpah Pemuda [Demi Mempersatukan Suku Bangsa Indonesia]

Bapak Perumus Falsapah Pancasila

Bapak Penggodok UUD 45.


Hindarkan bahasa yang mendiskreditkan Beliau sebagai Bapak Bangsa, antara lain :


1. Beliau adalah Seorang Pejuang

    Revolusi Tulen Yang Berhati 

    Rakyat dan Demi Bangsa dan

    Negara.

2. Beliau Terlahir Untuk 

    Mempersatukan dan akan

    Mengusir Penjajah yang sudah 

    terlalu lama bercokol di Negeri

    Kita yaitu Belanda selama 350 

    Tahun, Menjajah Negeri Kita.

3. Beliau Pada Saat Itu di

    Rongrong, di Boncengi, di

    Manfaatkan, di Intimidasi dan

    di Diskreditkan oleh kaum Partai

    Komunis Indonesia [*PKI], pada

    saat itu konsolidasi PKI menjadi

    yang terbesar menguasai Partai

    dan ingin mengusai seutuhnya

    Negara, karena pada saat itu

    sebentar lagi masa Jabatan

    dan Umur Bapak Ir. Soekarno

    sudah memasuki purna Jabatan

    sebagai Presiden [inilah yang

    dimanfaatkan sebaik-baiknya

    oleh PKI] untuk membuat 

    kesempatan menjadikan sebuah

    kekuatan yang besar yang akan

    menguasai Negara.


4. Syukur Alhamdulillah pada saat

    itu Angkatan Bersenjata Republik

    Indonesia [ABRI] di Pimpin Mayor

    Jenderal Soeharto menggalakan

    KUP PKI tersebut, karena hal trsb

    sudah diketahui akan hal 

    tersebut yang dikenal dengan 

    kejadian G30 S PKI [Gestafo,

    Gerakan 30 September 1965]

    dari Partai Komunis Indonesia.

5. Beliau sekali lagi adalah Pejuang

    Revolusi Bangsa yang Sejati.

Keluarga Besar Bapak Ir. Soekarno dari cerminan dan serta garis politik maupun haluan tidak bisa disamakan dengan Beliau karena pasti berbeda cara, citra dan berbeda pula zaman juga beda pengaruh pada sekeliling Para Putra-Putrinya, ada yang di jalur Politik, Jalur Seni Budaya dan lain sebagainya mungkin ada juga yang berpolitik tapi tersisihkan itulah sebuah realita kehidupan, yang saya ingin menarik dari benang merah yang sedang terjadi saat ini, kita tidak bisa terpengaruh, terkecoh serta ter-eforia dengan hiruk-pikuk, keindahan, kebesaran dan maraknya suhu politik tertentu, dan itu belum tentu mencerminkan yang seperti yang tergambar dari Tinta Emas Perjuangan Bapak Ir. Soekarno, yang kita harus jeli dan jernih dan perlu diwaspadai dari arah politik tersebut, hal ini yang harus di pertahankan adalah bagaimana yang akan terjadi apabila terus seperti ini buat masa depan Anak-Cucu Putra Bangsa serta keutuhan bagi seluruh Rakyat Bangsa dan Negara Indonesian.

Seperti Firman Allah SWT dalam Al'Quran pada Surat At-Tagabun Ayah 14 bahwa Politik dari Orang Tua tidak sama dengan Anaknya mungkin bisa menjadi musuh karena berbeda haluan Pokitik itu sendiri jadi jangan karena Orang tuannya menjadi sebuah gambaran yang sama, Istri dan Suami aja belum tentu sependapat perihal dari sebuah nilai untuk sebuah Politik, kemungkinan itulah gambaranya di bawah ini :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

(At-Tagabun - 14)

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Jadi keterkaitan dengan judul di atas adalah, siapakah yang pantas di catat dalam Tinta Emas Bangsa, mungkin ada tinta Warna Merah karena condong ke PKT, atau mungkin ada Memakai Tinta Hijau condong ke Zajirah Arab, pake Tinta Silver mungkin yang condong ke Paman Syam, yang kita Impikan adalah Sikap Bangsa Mengangkat Derajat Bangsa Nusantara yang tertuang pada Deklarasi Sumpah Pemuda, Pemimpin Bangsa Karya Anak Bangsa [Ini Tinta Emasnya].

Semoga gubahan cerita ini menjadikan suatu inpirasi yang baik untuk menjadi sebuah perkembangan Para Pemimpinnya yang selalu Cinta akan Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia.


Jaja Juharja

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.


*Inspirasi dari penulisan Ulang Tinta Emas Al'Quran, yang dilakukan selama 3 Tahun [yang pertama di Dunia], seorang Wanita Seniman dari Negara "Azerbaijani" yaitu bernama : "Tunzale Memmedzade" 33Th.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].