Gapailah Maslahat Umat, Gadaikanlah Politik
Politik Itu Kejam
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Politik adalah tunggangan dari orang-orang yang punya tak-tik serta dibuat Trik dan menjadi sebuah Intrik yang menggelitik tapi tidak kelirik atau ketilik (seperti Corona), politik terkadang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan apapun yang terjadi tidak ada belas kasihan karena dia adalah Panglimanya adalah Uang (jadi tidak pandang bulu).
Kemenangan politik adalah berarti tampa sadar tangan dan anggouta tubuh kita musti harus bersiap-siap menerima, atau mau tidak mau, serta suka tidak suka sudah masuk, turut serta, terjerumus dalam kubangan kotornya makhluk Politik.
Harum Putra Sang Pajar
Presiden Pertama
Sang Proklamator
Besarnya jasa beliau langsung hangus dan musnah terpitnah oleh sebuah kekejaman Politik (Korban Politik Bangsa) dari sebuah partai yang ingin berkuasa dengan menghalalkan serta menggagalkan dengan segala cara (Partai Komunis Indonesia).
Dengan sedikit ulasan beberapa alinea diatas Perjuangan untuk suatu kebajikan tetap harus berjalan dan harus tetap ada, dan serta digaungkan untuk sebagai baha peringatan atau pengingat dari khilap, teruskanlah Perjuangan kepada Saudara-Ri Seluruh Nusantara untuk tetap eling lan waspada dan dengan berpikirlah dengan serta sejalan dengan hati Rakyat dan Bangsa serta banyak pertimbangan serta dengan kepala dingin, yang ditakutkan adalah bukan dari sebuah kekuatan mereka, akan tetapi mereka akan merubah sedikit-sedikit haluan yang tidak terasakan, serta membuat aturan yang diatur-atur serta dibuat seakan bertumpuk-tumpuk untuk dengan sengaja mengaburkan ketetapan yang sudah baik dan ada, mereka sendiri seakan tidak sadar dengan mereka dan sedang dipijak, sebaiknya dari hal tersebut dianggap perlu adanya yang selalu mengingatkan dan jalan petunjuk yang lurus dan benar sesuai aturan yang ada, karena jangan sampai terindikasi adanya tertunggangi dari bahaya laten tersebut, ini sebagai cermin fakta nyata dan logika bahwa (berhati-hatilah dengan Nurani Politik), sekarang ini sangat sulit dan pelik untuk bisa menunjuk dan menerka yang mana yang disebut kawan dan yang mana dusebut lawan, terkadang bisa saja kawan sendiri yang akan menjadi lawan [Person-Human Error], terkadang berpura-pura teman dekat serta akrab akan tetapi bisa menyayat dari belakang, bisa juga mungkin kebingungan dari piminpinan sendiri karena banyak tekanan dan ingin tetap berkuasanya dan menjadi langgeng untuk duduk yang sepertinya enak (itulah wujud haus politik).
Maka bangunlah serta berjuanglah bagaimana cara meluruskan sejarah dengan benar pintar dan serta cerdas tidak mencederai semua elemen, dan pemerintahanpun tetap berjalan sesuai dengan koridornya, akan tetapi Para Pejuang Satria dan Srikandi harus tetap waspada dan tetap berjuang walaupun sedikitnya harus bisa membuktikan, meluruskan dan mengharumkan semua tokoh Besar siapapun yang menjadi Presidennya walaupun bagaimana cara kepemimpinannya itulah adalah merupakan sebagai Pemimpin Besar Bangsa Serta Negara Indonesia, serta bisa membuktikan dengan bukti keharuman Nusantara Baru yang ditandai dengan terbukanya (Megalitik Peradaban Nusantara Gunung Padang Cianjur, Terbukanya Peradaban Majapahit-Kumitir Trowulan di Jawa timur) dan menunjukan kepada Dunia bahwa kita Negara Besar yang berdaulat sebagaimana suatu Negara Yang Besar dan mengedeoankan System Demokrasi Pancasila dan UUD 45.
Mudah-mudahan yang telah kita perjalanan sudah tepat dan benar sesuai dengan Tracknya dan mulus sejalan searah niat lubur kooridor Para Leluhur Bangsa, tidak akan tumbang dengan hanya sebuah berita virus Corona sekarang, kita bersama-sama membuktikan kepada Dunia kita semua masih sanggup hidup dan tetap mentaati peraturan dan Indonesia tetap kuat walaupun sering di gembosi apapun bentuknya dari atas sampai bawah, Seluruh Rakyat Indonesia tetap Kuat dan serta Tetap Tabah teriringi oleh Doa (Mudah-mudahan Doa ini menjadi tersangat tajam, karena terbentuk dari sebuah doa yg teraniaya oleh kekeliruan keadaan sebahagian Pemimpin Bangsa) yang mungkin ada diatas menengah maupun bawah diatas sedikit.
Kita Bangkit untuk tetap berjuang demi Rakyat dan Bangsa serta Negara dalam naungan Palsafah Negara Pancasila Sakti, tidak mundur hanya dengan fitnah sejata Novel Corona Virus atau Covid-19 (Product China), kalau memang ini sebuah perang melawan Wabah Virus - "Peranglah secara nyata bukan dengan membebankan fitnah terhadap Rakyat dan Bangsa. Berperanglah dengan sesungguhnya perang dengan inti perang itu sendiri, mulai sekarang Rakyat tidak bersalah akan menjadi korban, dan sekarang sudah terbukti Para Medis adalah merupakan Pahlawan Bangsa paling terdepan [jangan sampai juga tergembosi oleh upaya biaya-biaya yang diatur-atur oleh para pimpinannya], dan kedua Rakyat Petani dan yang Berada di bawah (di PeDesaan) yang menjadi Penyedia Bahan Pokok dan Pasar Tradisional yang layak sebagai Pahlawan Bangsa, dan mulai sekarang Stop Aseng dan Semua Turis Aseng, TKA dan semua jenis Penerbangan, Kapal Laut dari China ke Indonesia (karena mereka yakin pasti mempunya Misi & Visi untuk kampung halaman dan Negaranya) maupun sebaliknya jangan sampai yang jadi korban Masyarakat yang sehat dan serta walafiat yang kena dampak pembatasan PSBB.
Selama TKA belum distop semua bentuk Virus akan masuk, terkecuali TKA dan Turus China distop baru dari titik tolak penyetopan tersebut baru dihitung 45hari akan selesai dan tidak berlarut, karena terus berlarut PSBB Rakyat punya batasan persediaan karena kita bukan Negara Kuat, apabila PSBB dan TKA terus masuk dan masih masuk akan ditambah terus hitungannya kapan mau habis (karena laporan dibawah tidak jeli seharusnya mati penyakit jantung dll, karena lagi musim begini dilaporkan Corona(bukan laporan yg sebenarnya) jangan sampai ditambah-tambahkan, takutnya sebuah Politik supaya Rakyat biar tidak bisa makan, kehabisan bekal serta kehabisan tenaga sekarang, jadi dijadikan System Sengsara Secara Merata [S3M] atau SinseSemar [akal-akalan garis keras komunis PKT], dan sedangkan seenaknya TKA Aseng bekerja dan bisa normal serta masih punya tenaga dan sangat mudah mengobrak abrik Bangsa kita, sementara Rakyat lagi lengah, lemah dan lagi shok keterbatasa PSBB gara-gara menghadapi bentukan Novel\cerita Wabah Covid-19 Wuhan dan dari itu semua menjadi lelah serta kelaparan kehabisan bekal (ini sebuah kehati-hatian) dari Rakyat Jelata dari sebuah Bangsa yang Besar ini.
Cerita ini menjadikan Sebuah Renungan untuk menjadi bahan masukan ataupun sebuah infirasi untuk sebuah perubahan, tapi tidak merusak Tatanan yang sudah ada dan berjalan, tetap aman dan tenteram.
Jaja Juharja
Selasa, 21 Juli 2020
Salam Siliwangi Terakhir
Komentar