Menyongsong Hari Merdeka Dan Kibar Bendera, Senin 17 Agustus 2020.

Menyongsong Merdeka Dan Kibar Bendera [17 Agustus 2020].
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Menyongsong berkibarnya Bendera Sang Saka Merah Putih, tinggal dengan menghitung hari dalam (1) satu Bulan kedepan ini, sebetulnya sudahkan kita mempersiapkan untuk menuju gerbang tersebut dimaksud, apakah hanya dibatasi oleh sebuah halangan sebuah pembatasan gerak karena halusinasi PSBB issue [Corona - Covid-19], kesimpulannya adalah bahwa kita tidak akan mengetahui keadaan yang sebenarnya di saat nanti kedepan yang akan terjadi di bulan Agustus nanti, apakah akan terhalang oleh  sekat PSBB atau malah sudah bebas untuk beraktivitas seperti sediakala, sesungguhnya antara sebuah issue ataupun suatu hal nyata positiv, hoax, kebenaran dari yang ingin benar, atau kebenaran dalam pragmentalitas politik semata, wa Allahu A'lam bisowab.
Apabila diibaratkan sebuah usia seseorang kemungkinan pada usianya tersebut sudah saatnya terhitung Tua dengan menyandang umur ulang Tahun yang Ke-75, kalau dilihat dari sisi sebuah Negara kita tergolong masih usia masih muda yang menyandang Negara Berkembang, sebetulnya karena disebabkan sebuah nasib ysng kurang baik, karena Negara kita terlalu lama terjajah serta terjarah hampir sepanjang Tahun Indonesia Merdeka, saya catatkan beberapa kepedihan kita masa dalam penjajahan untuk sebagai bentuk pengingat dari lupa, merupakan kejadian pahit bagi Rakyat Bangsa dan Negara, diantaranya ;
1. Pada saat Kerajaan Sriwijaya di Jajah dan di Jarah [Bukti Sejarah dan Catatan Sejarah, Nilai Intelektual Sebuah Kekayaan Budaya Nusantara yang diplagiat oleh India selama 125 Tahun lamanya, yang dibebaskan dan diusir oleh Raja Kerajaan Majapahit saat itu.

2. Kerajaan Belanda dengan program perdagang Rempah-rempah dari VOC [Rempah-rempah, Hasil Bumi dll] Menjajah, De vide et empera - Politik Adu Domba, Praktek Kerja Romusa dan Menjarah Kekayaan Alam Nusantara, selama 350 Tahun lamanya.

3. Nica-Menggandeng dan dibonceng Sekutu 3 Tahun lamanya semenjak diploklamirkannya sebuah kemerdekaan [Oleh Bapak Ir. Soekarno - Hatta], Mereka datang kembali bersama Sekutu dari Tahun 1945-1948.

4. Jepang datang di Negara Indonesia dan menjajah serta menjarah sampai Rakyat mengalami kehidupan yang paling sulit pada masa itu selama 3,5 Tahun atau disebut selama seumur jagung ditanam [Penanaman Paksa, Kerja Rodi, Kekayaan Alam,  Perbudakan, Kekerasan bagi wanita Indonesia dll]. 

5. Secara sadar atau tidak sadar sekarang ini ekonomi masih terjajah oleh Bangsa Tiongkok [semua Konglomerat hampir 89% dikuasai oleh Taipan], secara jelas tercatat dan mohon koreksi, terkuasai Secara Ekonomi selama 55 Tahun, bisnis mereka mulai membesar dengan segala bentuk kemudahan serta fasility tersebut sejak dekade mulai Tahun 1965 - 2020.

6. Sebahagian Ilmu Politik di Dalam Negeri secara resmi dan jelas  mengkotak-kotakan semua kepetingan Golongan Politik diluar kepentingan Rakyat dan Bangsa, selama 26 Tahun  yang juga disebut masa Zaman Reformisme dan Zaman Era Kebebasan Berpendapat maupun berpolitik, Zaman Now, Zaman Milenia [mulai dari Tahun 1998 - 2024 mendatang].

7. Kancah Dunia Politik sudah terbelenggu Distorsi, atau terjebak dalam Turbulensi Money Politic, apakah yang menjadi contoh dan warna tersebut ialah ; 

√ Program politik sudah kaku, boring
   di mata publik [Rakyat dan Bangsa]
   bisa juga dengan  istilah dengan 
   mutual yang sama [tidak merubah
   maupun perubahan dari corak 
   serta warna, dalam dominasinya].

√ Pemain dan Personal tidak 
    berubah hanya orang yang tidak
    asing dalam dunianya sebuah 
    fakta [Seperti yang terlihat di 
    Dunia Sinetron, Person sama 
    yang berubah adalah dari sisi 
    perannya sajah].

√ Ilmu yang dipakai semua sudah
   termasuk aji mumpung, mumpung
   ada, mumpung diatas dst, yang
   akhirnya terlupakan untuk
   keberpihakan kepada Rakyat dan
   Bangsanya.

√ Dalam nuansanya hanya membuat,
   mengoreksi UU yang sudah ada, 
   bukan untuk memproteksi kepada
   arah Kerakyatan yang adil dan
   beradab, tapi masuk ranah 
   individualisme, diantaranya adalah
   merubah UU yang sudah ada dan
   biasa seiring membuat polesan
   berupa ; Amandemen, Perubahan,
   ketenaga kerjaan, HIP dan lain 
   sebagainya.
Apabila melihat situasi dan kondisi diatas seharusnya sudah mendapat predikat matang dalam segala bidang dan juga seharusnya sudah lengkap serta mandiri menghadapi gezolak zaman, semua harus bersandar kepada titik tolak terhadap Negara-Negara yang bisa dan mau menggulirkan ilmu serta Alih Technologinya untuk bisa Mandiri dari semua bidang Technologi yang diperlukan oleh Perkembangan Rakyat Bangsa dan Negara [karena semua tidak terlepas dari Ilmu dan technologi secara contoh yang netral Negara-negara tersebut dalam kontribusinya dalam  Alih Technologinya mungkin sekarang-sekarang ini, antara lain ; German [Tank, Kapal Laut dll], Swedia, Turki - Alutista, Korea Selatan [Technologi Kapal Selam, Pesawat Tempur KFX-IFX], Spanyol-Casa & PT. DI, Rusia - Nuklir Industries & Alutista, serta masih banyak lagi kontribusi dari Negara-negara lain yang Netral yang tidak terkait dengan Politik Embargo dan Faham Komunisme dsb, hanya terkonsentrasi kepada kontribusi timbal balik perdagangan antar kedua Negara.
Moment inilah yang akan menjadi pemicu, agar supaya cepat bangkit kepada kesadaran Ber-Bangsa agar supaya kita tersadar bahwasanya kita ini belum merdeka secara untuh dalam berbangsa [coba Saudara-Ri jumlahkanlah sebuah hitungan diatas dalam arti kemerdekaan, seharusnya yang benar Negara dengan kekuatan, pasilitasi, intergritas, kapasitas dan kapabilitasnya yang dimiliki oleh Badan-badan Milik Negara serta BUMN/BUMD diantaranya [BPPT, LIPI, BATAN, PINDAD, PAL, PT.DI, PT. INTI, TELKOM, INDOSAT, BANK PLAT MERAH NASIONAL, PT. KS, BULOG, Otority Batam, Jajaran HOTEL & Pariwisata Plat Merah, DLL], serta di dukung beberapa Fakultas yang mumpuni dalam Bidang Ilmu Technologi diantaranya [ITB Bandung, ITS Surabaya, STT TELKOM, IPB, dlsbg], agar supaya mempunyai rasa kewajiban, refleksi serta peka terhadap Generasi Penerus Bangsa yang sudah menyentuh Genius dari berbagai disiplin Ilmu mulai ditingkat SD, SMP, SMA dan Semua Perguruan Tinggi, atau dari Umum sekalipun, untuk segera memberikan pasilitas, tunjangan, intensif dan kepekaannya bagi para kreator, kreatif penemuan Ilmiah maupun semua bidang  Ilmu dan Technologies Terapan baru untuk segera dan terus untuk di kembangkan atau diberikan sebuah fasility Negara kepada Mereka yang genius dibidangnya yang telah sampai pada titik pencapaian tertinggi dan mengharumkan Nama Bangsa dan Negara [karena dalam hal kriteria ini, Negara sekarang ini terlalu cuek dan alergi terhadap'Nya].
Mudah-mudahan dan semoga kedepanya Negara kita selalu mensuport dan merespon jerit hati kecil Rakyat untuk sebuah kemajuan bersama-sama, Aamiin
Mudah-mudahan cerita ini merupakan sebagai inspirasi positif dan menjadi sebuah kehawatiran dari Rakyat Kecil yang tidak mungkin berarti dan tidak ada guna serta manfaatnya ini, yang jelas semoga Para Pemimpin dan Wakil kita di Pemerintahan dan Wakil-wakil Rakyat, mempunyai dan berhati mulia untuk berusaha memajukan Rakyat yang utama dan Bangsa maupun Negara, hal yang saya telah ungkapkan atau dikatakan tadi diatas, semoga sama-sama berdoa untuk keutuhan Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia.

Penggerak atau manivestasi terintegistrasinya mencipta kemerdekaan yang sesungguhnya dengan arti yang hakiki dan terasakan sedikitnya pada semua tingkatan masyarakat dari Sabang sampai Merouke, Aamiin.

Berawal dari kemerdekaan Tahun 1945 sampai dengan Tahun 2020 sudah Tua dan sudah berumur 75 tahun sekarang ini. Semoga dari umur Negara Indonesia yang sudah tua ini menjadikan tingkat kemakmuran merata dan terasakan pada tingkat yang paling bawah.

Dan semua tingkatan harus bisa rasa saling hormat - menghormati, juga harus saling menghargai pada semua  tingkat kehidupan.

Yang paling bawah bisa menikmati kehidupan dan merasakan nikmat serta senangnya orang yg berada di tingkatan paling atas, "juga orang di atas menghormati pahit ketirnya orang yang berada di tingkat kehidupan yang paling rendah.
Berakhirnya semua ini karena masih banyak Saudara-ri kita yang belum merdeka yang sesungguhnya dari tingkat [pendapatan, pendidikan, strata kehidupan serta Sentuhan Ekonomi] ini merupakan gambaran atau protet masyarakat di Daerah maupun di dalam kehidupan masyarakat Kota, yang bisa kita lihat dan ditinjau dari UMR aja belum bisa merata atau mematok UMR secara Nasonal [Jadi tdk terjadi atau ada kesenjangan Daerah] jadi bukan UMR Daerah lagi karena kita satu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Persoalan diatas merupakan tanggungjawab Pemerintah dan bersama2 komponen Bangsa, agar supaya terasakan oleh dan sampai menyentuh kepada tingkatan pada semua sisi bagian kehidupan serta strata penghidupan atas azas  Bermasyarakat, Berbangsa dan Ber - Negara.

Semoga Pemerintah Negara Republik Indonesia kemasa depannys agar supaya bisa merubah dan menciptakan program terbaik bagi Rakyat, Bangsa dan Negaranya, Aamiin ya Allah ya Robbalalaamiin.

Menyongsong 
Hari Kemerdekaan Indonesia
Senin, 17 Agustus 2020
Yang Ke - 75

Salam Seroja
Salam Rahayu
Salam Pancasila Sakti
Salam Nusa Bangsa
Salam Ibu Pertiwi
Salam Bhineka Tunggal Ika
Salam NKRI Harga Mati
Salam Indonesia Raya
Salam Nusantara Baru
آمين يارب العالمين


Jaja Juharja
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].