Perbedaan Golongan Bawah, Menengah Dan Atas

"Menulis Mengubah Warna Dunia"

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ


Perbedaan Golongan Bawah, Menengah Dan Atas

Bentuk tulisan yang terinspirasi dari seluruh bentuk Puisi dan Suasana, dengan suatu niat serta tujuan agar supaya sedikitnya bisa menularkan rasa cinta akan Sejarah, Seni-Budaya, Adat-Istiadat, Kultur, Sosial, Suku Bangsa, Bahasa, Agama, Keaneka Ragaman Alamnya, pandangan politik dari nilai hati Rakyat yang berada di bawah yang sedang mengalami kesulitan dari susahnya kehidupan, harus selalu menghormati para jasa leluhur bangsa yang sangat berharga bagi kemerdekaan Negara, terkadang dari ragam macam cerita selalu diselipkan atau diselingi oleh nuansa Chinta serta misteri yang sedang digandrungi bagi Kaum Muda-Mudi, agar supaya bisa terlepas dan terbiasa membaca serta sedikitnya membendung pengaruh budaya Negative yang datang serta terpampang bebas serta jelas di jendela gadget di hampir semua setiap App. Media Sosial, semoga Para Saudara-Ri Nusantara untuk tergerak hatinya dengan mencintai Seni Budaya Nasional sebagai warisan yang sangat luhur di zaman sekarang ini.


Semua cerita Bloggs maupun website saya coba ulang kembali dari belakang atau mulai awal saya up load mulai dari Facebook, Lite, Instragam, Tweeter dan LikendIn dan ada sebahagian cerita baru memang saya buat dengan target minimal.dalam satu Minggu [5] lima cerita.


Semua cerita ini adalah merupakan ada sebahagian terselip bentuk tulisan pengalaman pribadi selama dalam perjalanan Project dari Sumatera, Jawa s.d Kalimantan.


Ada juga disebahagian dari beberapa pendapat dan pandangan individu, dengan segala kemudahan karena mendapat berita atau ilmu hanya bisa dengan cukup mendengarkan atau mengcopy, dan disamping itupun rezekinya sudah tersedia serta instan dengan sangat mudahnya karena memang sudah dasarnya dari orang yang berada atau mungkin pasangannya sebagai seorang pegawai pemerintahan yang tidak rentan dan rapuh dengan silih bergantinya kebutuhan yang datang dan timbul setiap harinya, sedangkan beberapa bagian dari mereka-mereka atau Rakyat biasa atau jelata, yang sedang dihadapkan serta menghadapi anak-anak yang masih membutuhkan biaya-biaya yang tidak terduga dalam setiap harinya dengan pekerjaan buruh tani, berkebun dan pekerjaan yang tidak mengikat ditiap-tiap daerah atau sudut kota berada tidak cukup sulit dalam menyusuri perjalanan ini dengan segala halangan serta ujian yang dihadapinya [dan tidak perlu kita ceritakan dari kaum dan golongan mereka] yang menjadi permasalah adalah kaum yang sangat di bawah yang terkadang tidak tersentuh oleh dan dari pemikiran kaum-kaum tadi [sudah tidak adanya atau hilang kepedulian], terkadang mereka-mereka ini dengan mudahnya serta gampangnya bicara atau ngomong tidak sampai kepada kepimikiran serta tidak masuk dalam hati serta arti sanubari, jadi sikap dari mereka-mereka juga banyak dan sangat membutuhkan kepedulian sikap dari kaum-kaum yang sudah mapan [bentuk kepedulian bukan harta dari kaum menengah itu, tapi minimal membentuk suatu opini kepedulian Bangsa atau Memotorinya untuk saling bahu-membahu membela yang lemah, perbuatan ini adalah suatu bentuk hal yang sangat Mulia yaitu membantu mereka yang sedang membutuhkan uluran tangan-tangan ikhlas serta tersampaikan gapaian serta niat yang di mohonkan tersampaikan dan terealisasikan dihadapan Penerintahannya], 


Tapi yang kebanyakan gambaran sumbangsih karena di kaum ini kebanyakan masih labil dengan rasa-rasa, iri, egosentrisme, nyinyir, merasa dirasa, pada kasus ini malah Kaum Tengah/Para Kaum Golongan Menengah, karena sudah merasa dirinya tidak mau dibantu atau merasa mampu atau sanggup, dalam prakteknya sehingga malah menutupi, mengangkangi, mengakali, membolak-balikan data, membuat kerancuan yang dilematis yang sangat urgent dari semua keperluan serta yang dibutuhkan oleh para kaum masyarakat bawah, inilah yang sangat perlu kejelian, ketelitian serta sangat perlu untuk disingkapi serta dipahami lebih mendalam oleh Para Kaum yang sudah berada di kaum atau golongan titik tengah atau titik aman yang pertama [biasanya Ego kaum menengah ini, sangat pluktuaif karena egoisme, merasa diri, kurang peduli dlsbgnya, sebagaimana hal yang sudah di tuliskan diatas disini bukanya untuk berniat membantu malah konstradiktif dgn yang sesungguhnya sehingga lebih menutupi dan sekalian kalau bisa untuk melakukan medorongnya ke jurang yang lebih dalam lagi], tidak ada satu pandanganpun sebaik apapun apabila biaya masih meminta dan memohon sama semua orang, kalau memang dan apabila mereka sudah menyentuh bentuk amanah seharusnyalah sudah tidak ada bentuk hambatan apapun dihadapan mereka, apalagi yang dihadapkan oleh kita yang sedang berada di putaran roda paling bawah ini, untuk menyusun kata-kata yang baik serta indah yang bisa disimak serta dimaknai oleh orang lain, dengan bercampur aduk sisi lain menghadapi sulitnya kehidupan serta penghidupan, saya yakin tidak ada seseorangpun yang bisa berpikir begitu komplek serta jernih apabila dihadapkan dengan segala suasana ujian serta cobaan yang bertubi-tubi, akan tetapi pemikiran dan catatan indah itu tetap terus mengalir serta menyusuri alam pikiran serta qolbu dan bergulir disuasana zaman yang sudah terbolak-balik antara pembenaran serta kesalahan [sekarang apa yang dimaksud lebih baik dari sedikitnya tulisan yang sudah diplubikasikan ini, dengan apa keinginan atau kemauan yang sebahagian orang pikirkan diluar ini], bentuk pengalaman ini diantaranya sudah dibenturkan bukan sajah memikirkan untuk pribadi sendiri akan tetapi agar supaya bisa menyentuh, menggerakkan serta terpikirkan sedikitnya untuk bisa dapat memberi jalan keluar bagi orang lain dan di sekelilingnya, untuk menjadi sebuah mutasi inspirasi-inspirasi positive untuk kebaikan Rakyat, Segala Umat dan Bangsa serta minimal bisa menularkan alergi positive bagi Para Kaum Generasi Muda Penerus Bangsa Indonesia.


Saya memang mengakui dalam hal ini sangat buta dan tidak mempunyai apa-apa, sesungguhnya bentuk nurani serta jiwa segenap raga saya tetap berjalan, disitulah ada kata serta bahasanya, apabila saya gali dan telaah dari bentuk kata serta tata bahasa itu bukan dari diri saya, saya hanya punya niat satu kewajiban mencatatkan dan menuliskan sajah agar supaya kata demi kata serta menjadi kalimat dan bermakna menjadi sebuah bahasa, agar supaya "Menulis Mengubah Warna Dunia Menjadi Bermakna Dan Bercahaya" menurut saya sendiri sebuah karya tulisan multy appresiasi serta Inspirasi yang sangat-sangat luar biasa, akan tetapi saya adalah hanya orang biasa dan tidak punya apa-apa dan buta dari pengertian ini, apabila sudah tergerak karena niat baik, itu akan pasti akan ada yang menggerakkannya, apabila diluar kata-kata yang lain yang mungkin Anda harapkan dari saya pribadi saya kurang begitu paham, sebetulnya saya sudah memahami tentang hal itu, akan tetapi keadaan'Ku sekarang ini yang membawa suasana yang sangat pelik untuk saya pribadi, dari Keadaan, Suasana, Waktu, Pekerjaan Off, Keluarga, sampai akhirnya untuk berusaha tetap berdiri tegak dan tegar serta Hidup sajah sudah sulit, itulah yang saat ini yang sedang saya alami harus dimengerti kondisinya, berapa tingkat cobaan saat ini kalau dibandingkan dengan yang kalian harapkan kepada'Ku. Pikiran saya memorynya sudah tidak mencukupi untuk memikirkan sampai dengan pakaian sajah kering di badan [karena pakaian entah tertinggal dimana bersama surat-surat penting lainnya] dan semua itu dari segala bentuk cobaan serta ujian yang menerpa yang sudah diceritakan di atas, tapi syukurlah dan masih Alhamdulillah masih Kubisa untuk mencoba menorehkan serta masih mampu untuk mengisi ruang dan waktu disaat pikiran terasa penuh dengan bentukan beban pikiran yang menumpuk serta membebani seluruh pikiran kita, yang mungkin yang diperbuat ini hanya sebuah tulisan sedikit atau mungkin tidak bermanfaat, bahkan mungkin lebih jauh lagi tiada arti serta gunanya dengan semua ini, yah inilah yang saya pikir lebih baik dengan sedikit mafaat tapi memberikan sebuah karomah kepada pembacanya, daripada banyak gunanya tapi kurang manfaatnya, inilah mungkin suatu anugrah serta kekuatan yang masih sedikit ada kutetap untuk terus berdiri dan berjalan serta berbuat sampai ketitik manapun jalanya yang pasti tujuannya akan pasti sampai pada tempat dan tujuan yang sama, mungkin secara kebetulan kalau anda-anda pada titik jalan dimana kiri-kanan jalan sudah tersedia tanaman yang sedang berbuah dan tinggal memetiknya dimana dan saat diperlukan, jadi dalam perjalananpun bisa hanya berani bercuap-cuap seenaknya kepada orang lain [tidak menyelami, menyimak, merasakan, dari kesusahan orang lain yg sedang hadapi], sedangkan pada jalan'Ku yg sedang di kaji dan dihadapi, sudah terjal banyak berbatu, dengan kiri kanan jurang, tidak ada pohon sangat gersang dan panas, suatu saat lengah sajah jalanpun bisa terjatuh, terpeleset dan tergelincir sehingga perjalananpun akan terhambat sampai pada yang dituju, ingatlah dimanapun kamu berjalan mau keliling Dunia ataupun pulau pasti akan sampai pada titik dan tujuan yang sama dan saling ketemu, That is one principle of living the goal at least to meet and arrive at the same intention, and there will come a time that has been determined by his will.


Terkadang niat sih memang mungkin sangat baik, tapi dari tujuan yang terselimuti dalam dirinya bahwa masih terselip sedikit perasaan [aku lebih baik dari orang lain], ya itu memang benar karena tadi, jalan'*Ku, Anda tidak tahu keadaanya, padahal kalau kita berhadapan dengan Sang Maha Pencipta, kita pada posisi yang sama kalaupun berbeda hanyalah amal serta perbuatan yg membedakanya, kalau dalam jasadi tampa ruh itu kosong berarti dalam posisi yang sama tidak ada perbedaan, jalanlah serta keadaan di perjalanan yang membedakannya.

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja

Sabtu, 19 September 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].