Himbauan, Wejangan Dan Petuah Yang Baik Selalu Berulangkali.

Himbauan, Kritikan, Wejangan Yang Sifatnya Berulang-Ulang.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Gambaran yang sederhana pada Alam Semesta Raya pasti ada suatu kehidupan yang selalu berulang-ulang seperti adanya Siang dan Malam, itu selalu bergantian serta berulang-ulang mulai hari, minggu, bulan dan Tahun terus berputar, itulah perputaran waktu yang tiada henti dengan suatu sifat atau bentuk yang selalu berpasangan-pasangan, begitupun suatu kata himbauan atau wejangan apabila sedianya di ulang-ulang atau berulang-ulang kalimat seperti seolah-olah maju-mundur itu merupakan gambaran yang serius bagi keadaan serta kronisnya yang diderita bagi sang obyek.
Contohnya himbauan untuk melakukan pekerjaan yang baik juga akan pasti di alunkan dengan nada atau kata yang diulang-ulang [sepertinya Panggilan Shalat atau Adzan], ada juga contoh lain saking rindu dan indahnya dengan bentuk Kekuasaan dan keagungan Sang Maha Pencipta akan juga dibaca berulang-ulang yang bentuknya mengagungkan ataupun apa namanya yang mengagungkan kebesaran Pencipta'Nya [seperti bunyi takbir, Pada Malam Takbiran], dan contoh-contoh lain seperti binatang siang maupun malam dalam mengagungkan Sang Maha Khaliq dengan berbunyi selalu berulang-ulang, seperti Kodok, Jangkerik, Pepengeng yang ada di Pohon dengan bunyi tinggi rendah dengan nada yang merdu dengan bunyi berbarengan seperti saling sahut bersahutan, begitu indahnya suara-suara dari lantunan rasa iklhas menjadi sebagai hamba-hamba dan Maklhuk di Alam Jagad Semesta Raya ini.
Sama juga halnya seperti dengan sebuah bentuk karya atau tulisan untuk mengkritik atau menghimbau yang akan diungkap secara berulang-ulang, mulai dari bentuk kalimat serta ucapan menjadi bentuk yang menjadi boring atau distorsi pada saat Para indivu membaca atau mendengarnya, itulah pada gambaran suatu bentuk keadaaan yang sudah sangat memprihatinkan, itu merupakan perwujudan suatu bentuk yang sangat mengandung maanfaat untuk diselami dan dipahami semua, sebagai bentuk nuansa kata atau kalimat yang menjadi puisi kata atau kalimat sebuah kritikan yang menegaskan dengan bentuk yang diulang serta terulang-ulang. 
Sedangkan di contohkan pada suatu bentuk yang sekiranya kurang baik atau tercela seperti korupsi dan lain sebagainya sepertinya yang terjadi di tubuh Kepemerintahan [yang sering terdengar memenuhi berita on line, warta media sosial dan electronik] hampir sudah bosan, muak, boring mendengarkannya, dan itulah contoh yang sekiranya buruk sudah pantas atau belum puas apabila dilakukan terus-terusan dengan berulang-ulang yang disiarkan di media electronik, dengan nilai yang pantastic dan jumlah yang sangat wah, berita-berita itu mengisi ruang serta waktu bergantian, hari ini di pusat, besok di daerah, lusa gubernur, akan datang di Pejabat Pemerintahan, terus dan terus tiada henti tiada kata yang terdengar oleh Rakyat untuk Rakyat, dari berbagai macam berita hari ini, besok serta lusa, disinilah letak suatu titik yang Saudara-Ri bisa petik nilai manfaat, maslahat atau madlaratnya.

Salahkah serta dosakah Beta apa kata serta kalimat yang ada dikanduang badan apabila membuat suatu Puisi yang berulang-ulang, atau lebih sangat bermanfaat mereka dengan bentuk berita korupsi yang terus berlanjut serta berulangkali, beginilah sudah bergesernya opini publik [telah di bolak balik zaman] yang dikatakan berita salah akan selalu di benarkan dibandingkan himbauan atau kritikan yang akan mambawa nilai kebenaran kepada sedikit cercah walaupun sebesar biji zarah, sudah menjadi tiada guna serta manfaatnya di telinga serta dimata publik yang sudah tertutup dan terbius oleh ambisius Para Elit Politik.
Karena bentuk apapun apabila sudah ketemu dengan nilai yang jauh berulang-ulang akan sangat ditanggapi ini merupakan nilai yang sangat-sangat serius dari sikap pandangan Rakyat, Melihat, Meraba, Mendengarkan, Merasakan sampai ke menganalisa, apa yang yang dikatakan diatas tadi bukan tidak mungkin akan menjadi timbul suatu nilai jenuh atau kurang ketidak percayaan yang akan ternilai dari sikap penglihatan dan pendengaran Rakyatnya, karena bias yang sering diperlihatkan dan dipertontonkan oleh mereka-mereka yang ada di atas.

Pelajaran yang sangat sempurna dan berharga bagi Rakyat Kecil, apabila mereka sudah sangat kesulitan untuk berusaha terutama mencari napkah, atau mencari sesuap nasi, itu gambaran yang dekat dan nyata yang di alami sehari-hari oleh Rakyat sudah begitu sulit, ada apakah sampai terjadi seperti ini, dari semua strata kehidupan serta golongan ini sedang mengalaminya sekarang and yang disebut pada zaman Now.

Tindakan nyata yang akan menjadi mulia kepada Para Pemimpin yang duduk di bangku Pemerintahan, tunjukan nyali'Mu bukan karena Uang, dan duduk disanapun bukan karena terbawa hanyut oleh air, buatlah sedikit Rakyat, Bangsa dan Negara untuk bisa tersenyum atau sekiranya mencari kerja gampang, mencari sesuap nasi enteng, dan lain sebagainya yang intinya menjadi Rakyat Bangga dan tersenyum, arti tersebut bukan dari nilai sebuah paksaan, karena sekarang bukan sudah sebagai menjadi [karena bukan masa pencoblosan] tapi adakah yang bisa dinikmati dan dirasakan bagi kehidupan Rakyat serta sesuatu nilai yang utama bagi masa depan Generasi Penerus Bangsa dan Negara.

Semoga Para Pemimpin tetap berada dalam koridor yang benar dan berada pada nilai maslahat kemajuan untuk Umat, Rakyat, Bangsa Dan Negara Republik Indonesia,
آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja
Kamis, 17 September 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].