Tumbuhan Berganti Tunas Yang Baru

Tumbuhan Berganti Tunas Yang Baru

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Kehidupan alam terus bergulir, ada yang tumbuh dan ada sedang dipanen, dan terus bergulir sejalannya dengan waktu yang terus berputar, kehidupan sedang bergulir baik itu bagi makhluk di bumi, kehidupan suatu Negara dan lainya.

Gambaran tersebut yang akan memberikan pelajaran kepada makhluknya untuk tetap selalu belajar mana yang memberikan kebaikan atau suatu jalan yang dianggap kurang baik atau buruk 

Tumbuh tunas baru memberikan kepada kita contoh semangat dengan memulai yang baru yang akan menjadi harapan panen yang bagus untuk masa yang akan datang, sedangkan masa yang telah lalu memberikan gambaran serta pelajaran untuk lebih memperbaiki segala kesalahannya yang telah dilakukan dimasa yang sudah lampau.

Tumbuh kembang Generasi Muda Penerus Bangsa Dan Negara, juga merupakan bentuk sumberdaya atau energi baru untuk bisa menapaki dengan hal baru yang positive dan berguna bagi Rakyat Bangsa dan Negara, apabila banyak sepuh yang berkutat dan bersikukuh bahwa suatu pendapat atau pegangannya adalah merupakan sumber yang tepat bagi sebuah warisan dan titisan yang di wariskan serta dititipkan kepada sebuah bentuk generasi penerusnya, sedianya ilmu atau benda yang dianggap bertuah atau hanya sebagai koleksi sudah saatnya di turunkan ilmu serta warisannya kepada yang memang berhak dan pantas menjalankanya, apabila memegangpun belum tentu keumuran atau takdir serta umur semua tidak ada yang tahu, semua termasuk kriteria, daya guna alat atau benda tersebut, kewibawaan bagi pemegangnya, keaslian dari keturunannya atau hanya masuk kepada ageman yang biasa atau masuk pada kategori budaya yang harus dilestarikan dan harus diwariskan keilmuannya dari sekarang untuk memberikan warna kepada generasi muda penerus selanjutnya, disitulah akan terlihat seni budaya yang mengagungkan serta melestarikan Para Leluhur Kita agar supaya penerusnya tidak hanya memandang serta meraba sejarahnya hanya dengan seuntai katanya atau ceritanya, kepada semua sepuh yang paling menganggap itu adalah warisan langsung dari semua leluhur, itu sudah sangat betul dan sangat benar, karena apabila seseorang menganggap tidak betul Maka akan menimbulkan sesuatu keragu-raguan, Ragu itu datangnya dari syaeton sedangkan ikhlas datangnya dari yang Maha Kuasa.

kepastian serta keyakinan itu adalah bentuk luhur, agung, murni, asli serta sebuah sikap yang tulus baik bersih serta ikhlas atas yang di anugerahkan oleh Sang Maha Pencipta kepada Umat'Nya.

Di ingatkan kembali kepada yang dituakan dan menjadi Sepuh dimanapun anda berada adalah dari tetes darah serta tutus ilmu Saudara-Ri adalah tidah jauh dari semua yang terwariskan dari Para Leluhur, Para Pejuang serta jatuh dari Para Titisanya, apabila sebuah pohon buahnya tidak akan jauh jatuh dari pohonnya, begitupun warisan serta titisan semua akan menjadi rumus seperti itu, yang perlu kita pelajari dan menjadi sebuah bijak dalam pemikiran kita adalah sbb ;

1. Sebuah Ciri Ilmu atau Benda Titisan yang tersebar di seantero jagad Nusatara, yang sudah menjadi pegangan serta ageman, semua itu bentuk yang luhur serta harus di pelihara dengan baik, karena itu sudah menjadi ciri akan adab sebuah bentuk ilmu atau benda atau pusaka atau warisan Para Leluhur Nusantara, sudah dimanfaatjan dengan baik dan benar atau sudah diwariskan ilmunya kepada para generasi penerus Bangsa, sehingga pembenaran itu timbul dari yang merasa manfaat dan khasiat yang sudah merasakan warisan leluhur pusaka budaya tersebut.
2. Jangan sampai bentuk Pusaka atau Benda Bertuah yang akhirnya menjadi pajangan atau kesombongan dari pemegangnya, bukan untuk manfaat serta maslahat yang baik.
3. Apalagi karena memegang atau ketitipan atau kewariskan merasa lebih atau merasa paling unggul dari yang lain, sebetulnya sikap ini yang perlu lebih belajar dari keikhlasan yang akan mampu menundukan sikap itu, menjadi lebih konaah dan menjadi cermin budaya ilmu nusantara yang seutuhnya.
4. Dicontohkan kepada beberapa tokoh yang sakral seperti Eyang Prabu Siliwangi [sebuah gelar agung di Tanah Padjadjaran] atau Eyang Prabu Kian Santang, ada berapa nama mereka - dan ada berapa makom mereka, itu yang harus menjadi tuntunan, binbingan atau tauladan dan bijaksana dalam menyingkapinya, termasuk ageman serta ada berapa lapis Baju mereka yang mereka pakai, dari gambaran pada Point (4) empat ini harus menjadi kesadaran kepada yang mempunyai pewaris Pusaka atau Benda Bertuah dimanapun anda berada, Anda-anda atau Saudara-Ri adalah sebuah gambaran kekayaan khasanah Ilmu Kanuragan, Pusaka, Benda Bertuah adalah Citra Nusantara serta Ragam Indonesia, karena Darah serta Titisannya mengalir melalui tangan serta hati'Mu.
5. Bersatunya dan Berpadunya ilmu menjadi satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke itulah Nusantara-Indonesia.
6. Gambaran yang akan menyempurnakan rasa dari semua bentuk rasa serta keaneka ragaman tersebut adalah yang sempurna yang manakah ilmunya yang telah banyak di wariskan kepada para generasi muda penerus bangsa Indonesia, itu yang utama serta benar dan menjadi pengakuan dari sebahagian orang lain dan anggotanya.

Marilah untuk terus menyalurkan atau menularkan Ilmu warisan Nusantara, karena warisan itu bukan bentuk kanuragan, Benda, Mahkota, Jubah atau Ageman saja, masih banyak warisan serta titisan lain yang lebih penting dari hal tersebut, diantaranya adalah :

1. Titisan Ilmu Kanuragan Nusantara dari berbagai Ilmu Para Batara, Syang Hyang, Para Prabu, Para Rajya-Rajya, Para Maha Patih-Ponggawa & Pengawalnya, Para Wali, Ratu-Ratu dan Prameswari, Pujangga-Pendekar Legendaris, Para Petapa, Para Empu, Para Mursyid, Para Nomnoman Ahli dllsbgnya.
2. Titisan Semua Karomahnya pada semua point satu diatas, semua ilmu sudah menempel di badanya Tampa perlu membawa berat pusaka dari gudang atau yang sudah dititiskan kepada orang lain, tapi bentuk karomahnya Nyanding serta ada dibadanya, dari Engkau Aku ada, Engkaulah yang tetap ada dalam Qolbu'ku, juga mampu dengan segala kemampuannya, wa Allahu A'lam bisowab.
3. Warisan serta Titipan bentuk Perjanjian, Barang, ataupun benda yang dititipkannya semua ada pewarisnya.
4. Orang Tua Sepuh dan Pinisepuh sudah ada daftar namanya yang ada di dalam, dan sudah tutup untuk pendaftaran yang baru lagi, dan tidak menerima daftar atau sogokan dari yang hanya sekedar mengaku-ngaku.
5. Apabila pada Point (1,2, 3 & 4) menjadi bersatu dalam satu napas ikhlas dan satu tujuan insyaa Allah, Dunia serta Alampun akan bergetar karenanya.

Indahnya bentuk untaian kata-kata walaupun sederhana akan membimbing kemanapun jalan serta tujuan kita, yang akan bermakna serta senantiasa menjadikan suatu anugrah yang menjadikan kepala serta hati yang tambah dingin serta menjadikan penyejuk bagi hati yang kosong menjadi bermakna dalam bentuk sebuah wujud kesempurnaan jadi manfaat untuk semua umat.

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.

Jaja Juharja

Rabu, 30 September 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.