Menunggang Kuda Adalah Olah Raga Pavorit Zaman Now.
Menunggang Kuda Adalah Olah Raga Pavorit Zaman Now.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Kuda Lambang Kegagahan, Kesatria, Ketangkasan, Kecepatan, Kesetiaan Serta Persahabatan Sehingga Menjadi sebuah olah raga yang Pavorit di kalangan orang-orang menengah ke atas Untuk berlatih Menunggang Kuda.
Bahwa Kuda merupakan lambang persahabatan dan merupakan binatang yang paling setia kepada tuannya dan lebih mengerti dari pada binatang lainnya yaitu sebagai lambang Kegagahan, Kesatriaan, Kesetiaan dan Persahabatan, itulah lambang yang sangat tersemat kepada sosok binatang atau kuda, bahkan Pada masa zaman pasukan perang Pangerang Dipenogoro semua memakai pasukan berkuda pada saat Pangeran Dipenogoro tertangkap oleh Belanda, ada kejadian yang sangat unik dan sangat menyentuh kalbu saat dijemput oleh Belanda beliau masih menyempatkan melepaskan rindu serta kasih sayang kepada kudanya sebagai tunggangannya saat di jemput dan ditangkap oleh Belanda lebih-lebih mecurahkan rasa kangen dan rasa sayang menjadi telah menyatu dengan kudanya, yang di gambarkan oleh seorang pelukis terkenal saat itu yaitu Bpk. Basuki Abdullah yang kebetulan sedang berada di Belanda dan menyempatkan beliau melukis dengan tema Pangeran Dipenogoro saat di tangkap oleh Belanda dan menjadi photo koleksi exsclusife yang tersimpan di Kerajaan Belanda.
Banyak gambaran bahwa bersahabat sangat erat dengan kuda untuk menjadikan kemnistri atau rasa nyaman antara kuda dan penungangnya sebagai rasa sebab akibat sebuah persahabatan, rasa itulah yang akan terjalin selama menunggang kuda dengan penunggangnya menjadi sebuah suatu kesatuan yang sangat mumpuni dan sangat besar yang terhubung dengan naluri kuda apalagi saat mereka sedang di ajak berperang, naluri kuda dan penunggang menjadi menyatu menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh dan tidak bisa di prediksi oleh lawan sekalipun selama dalam pergerakannya menyerang maju mundur atau menghindar itulah suatu kesatuan antara kuda dan penunggangnya menjadi satu kekuatan menyatu padu dalam menghadapi musuh, sampai sejauh itulah peran di sisi lain yang tidak terlihat kekuatannya dari seekor kuda yang sangat terlatih dengan baik, apabila tuannya terjatuh kudapun tidak akan berlari jauh selama tuannya belum bangun dan menggapainya itulah yang saya sebut tadi sebagai sebuah lambang kesetiaan dari seekor kuda, bahkan akan rela mati saat itu juga disisi tuannya, atau akan membantu bagaimana caranya tuannya bisa kembali naik lagi ke punggung kuda tersebut.
Kalau sekarang apabila menunggang atau Berkuda adalah sudah masuk di dalam cabang olah raga, atau yang kaya punya install/kandang sendiri atau sebuah area khusus untuk belajar atau kursus berkuda untuk umum, kalau sekarang karena zaman sudah tidak mungkin dengan berkendara berkuda, sebetulnya pada zaman dahulu berkuda adalah tunggangan sangat Pavorit karena pada zaman itu belum ada kendaraan seperti pada zaman sekarang, kuda juga pada zaman perang kemerdekaan menjadi kendaraan perang yang sangat utama, sebagai contoh yaitu Pasukan Pangeran Dipenogoro terkenal memakai kuda dan ada satu Panglima yang menjabat sebagai Ahli Strategi Perang Beliau [Pangeran Dipenogoro] dengan Jabatan saat itu seorang Srikandi Pejuang Wanita yaitu Nyi Ageng Serang di sebut juga sebagai Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi beliau lahir yaitu di Desa Serang, sebelah utara Surakarta, Raden Ageng Serang pada saat menjadi sebagai Panglima Wanita pada zamannya.
Contoh kedua waktu melawan atau mengusir penjajah Belanda dari Batavia yang menguasai Kerajaan Faletehan-Jayakarta atas perintah Sultan Agung salah satu pemimpin wanita perangnya yaitu Nyi Mas Dipatiukur, cuman saat itu dua kali penyerangan ke Batavia dan dua kali kekalahan karena, Belanda mempunyai seorang telek sandi atau mata-mata yang berpihak kepada Belanda sebagai penghianat selalu memberitahukan dari mana arah pasukan Mataram yang saat penyerangan yaitu salah satunya dipimpin oleh Nyi Mas Dipatiukur, dan mata-mata penjajah yaitu seorang keturunan China yang bernama Tanjek, setelah mata-mata tersebut sudah dapat dibunuh oleh pasukan Mataram, maka oleh Sultan Agung hanya membawa Kepala Tanjek dan di Kubur pada tangga pemakaman Raja Imogiri serta diwajibkan untuk menginjaknya di tangga tersebut sebelum ke bagian atas Makam Imogiri, Para Pasukan Sultan Agung sudah banyak yang gugur dan di gagalkan oleh Belanda karena di bocorkan oleh mata-mata tersebut termasuk Pasukan dari Sumedang Larang yang saat itu juga dipimpin pasukan di bawah komando dari NM Dipatiukur, setelah mata-mata Belanda sudah terbunuh giliran pasukan bala tentara Belanda, giliran yang kocar kacir diserbu wadya balad Mataram yang dibantu oleh Adipati di bawahnya, maka itulah bukti sejarah peperangan mengusir Belanda dari Batavia, Jayakarta atau Jakarta Sekarang.
Kuda yang digunakan Perang juga pasti merupakan kuda yang sudah dilatih khusus untuk ditunggangi, beberapa tehnik menunggang kuda dari hasil belajar atau latihan terus menerus atau mempunyai tehnik atau kepiawaian dalam menunggang tersendiri atau disebut naluri atau otodidak, dan panduan lain dari kursus tehnik berkuda, beberapa kategori tahapan tehnik dasar berkuda, diantaranya adalah ;
- Pemanasan atau Olah Raga
- Persiapan dan Pengenalan Kuda Yangbakan kita tunggangi termasuk Nama Kuda biar lebih akrab dan nyaman dalam menungganginya.
- Menunggangi Kuda tahap awal mulai menaiki kuda dan cara turun, agar supaya kupadun merasa siap di tunggangi atau tidak menjadi kaget.
- Tehnik Berjalan Biasa, atau tahap awal untuk hanya berjalan biasa untuk mempelajari duduk yang nyaman dan mempelajari kesetabilan, dan jangan dibiasakan untuk menghentikan kaki kepada perut kuda karena perintah jalan ke kuda dengan memukul satu kali maka kudabakan jalan, oadabketukan kudabdua kali agak keras maka kuda akan mempercepat larinya.
- Lari Biasa, pada tehnik ini adalah kudabakan berlari biasa, dengan cara sikap kita harus memastikan kedua kaki rapat ketubuh kuda, jadi judapun akan segera bergerak dengan lari pada posisi biasa
- Lari Cepat, pada posisi ini lari cepat kakipun harus dirapatkan kembali lebih rapat dibandingkan pada point lima [5] diatas, selanjutnya apabila sudah posisi kaki sudah merapat ketat di bawah pekana, hal ini untuk meminimalisir pantat penunggang akan mulai terangkat seperti posisi kaki setengah berdiri dan merunduk melayang saat kuda berlari dengan kecepatan tinggi.
- Posisi Berhenti, ini juga menjadi sangat penting di saat memberentikan laju kuda menuju posisi berhenti, karena posisi memberentikan kuda pada saat lari ceoat dan biasa itu sangat berbeda tehniknya, jadi yang jelas kendalinya pada kedua tali yang dipegang dan dipasangkan di kuda, hati pada posisi memberentikan kuda saat lari kencang ada tehnik tersendiri untuk mendapatkan keseimbangan agar kita tidak terjatuh dan cedera, serta untuk selajutnya bisa di lanjutkan untuk lebih detil dan sempurna pada tempat khusus kursus menunggang kuda, sudah banyak sekarang yang menyediakan jasa untuk belajar menunggang kuda, selamat mencoba.
Semoga Saudara-Ri Nusantara dengan tulisan makna dan keutamaan berkuda yang sudah di gulirkan diatas, mudah-mudahanan akan lebih terinspirasi dengan perihal lain untuk memberikan suasana dalam, tetap semangat dan terus berkarya di segala bidang apapun, untuk mengisi ruang-ruang kosong di bilah kemerdekaan untuk kepentingan bagi seluruh Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia,
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja
Sabtu, 19 September 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja
Komentar