Alam Itu Indah, Alam Juga Bisa Murka.

Alam Itu Indah, Alam Juga Bisa Murka.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Tanda alam sudah diperlihatkan kepada kita yaitu bentuk tumbuhan atau pohon-pohon yang sedang meranggas sudah mulai muncul tunas atau pucuk baru, seperti pohon mangga walaupun sedang berbunga banyak tumbuh pucuk-pucuk baru dan daun muda yang menghijau, pada pohon jati di hutan yang sudah meranggas daunnya mulai menghijau kembali itu suatu pertanda hujan akan banyak di tahun ini.

Seperti contoh pada hari Senin, 21 September 2020 yaitu Katulampah - Bogor bisa siaga satu, di Sukabumi banjir menghanyutkan Rumah Pendudukan, Mobil, Jembatan dan tiada peduli pada apapun yang menghalanginya. 

Pada geliat dan tanda-tanda alam tersebut, sudahkah di hilir Jakarta mempersiapkan diri dengan akan terjadinya atau datangnya banjir kiriman dari dataran Tinggi Puncak dan Bogor, maka dengan tanda-tanda geliat alam yang terkadang sulit untuk kita prediksi dan juga sulit untuk melihat tanda-tanda yang sedang terbaca dan di pertunjukan oleh Alam itu sendiri.

Kita sebagai makhluk harus senantiasa mempersiapkan atau merencanakan akan pengendalian alam itu sendiri contohnya antara lain :

  1. Kita harus mempersiapkan segala sesuatu atau dalam gerakan pada musim kemarau untuk mempersiapkan apabila musim penghujan datang, begitupun sebaliknya, apabila itu tidak dipersiapkan dengan baik, saya yakin Rakyat yang berada di hilir yang akan menanggung akibatnya.
  2. Di hulu sungai banyak hutan lindung atau kebun untuk penyerapan air sudah dirubah peruntukannya dengan ditebang tidak mengindahkan kaidah tebang pilih, reboisasi lahan, nenanam sejuta pohon dan kegiatan lain yang di beri contoh Positif sama Keraton Sumedang untuk menanam pohon yang akan sekiranya berguna untuk menghambatnya air.
  3. Didalam tulisan terdahulu saya sudah membuar perhitungan kandungan air dalam sebuah pohon yang sudah berdiameter antara 50, 70, 90 dan seterusnya dari mulai daun, ranting, dahan, pohon, dan akar berapa kira-kira kandungan air yang tersimpan hanya di dalam satu buah pohon di dalam hutan atau kebun juga yang ada dalam pekarangan tersebut, pasti sedianya akan menyimpan kandungan air selama musim kemarau yang dilaluinya, Pohon atau tumbuhan yang ada di sekeliling kita akan memberikan suhu udara yang dingin, O2 yang cukup, Banyak kicauan burung walaupun tidak memeliharanya, tapi itulah alaminya, mampu menahan hembusan angin kencang, di musim kemarau memberikan angin dan udara yang sejuk pada lingkungan sekitarnya.
  4. Pemprov DKI, Bekasi dan Karawang yang seharusnya sudah mempersiapkan dengan baik pada musim ini akan banyak air datang dari hulu sungai atau merupakan banjir kiriman, Sekirannya sudah berbuat apa dengan persiapan-persiapan dikala menghadapi musim hujan dan alam, bukan hanya terpaku dengan sibuk mengurus keseriusan Corona sajah.
  5. Hujan adalah suatu rezeki dan anugrah dari Sang Maha Pencipta untuk Para Kaum Petani di Pedesaan untuk memulai musim tanam bibir baru menyongsong musim penghujan, sebagai Pahlawan yang tidak dihiraukan dan terkesampingkan dari pada lebih mengurusi Toll dan Project lainnya, karena pembangunan penyedia prasarana dan insprastruktur adalah kewajiban mutlak dari Negara untuk kepentingan ekonomi, kemudahan usaha kepada Rakyatnya, dan sekarang yang kebanyakan penikmat untuk itu adalah orang-orang tertentu, sekarang Rakyat hanya ke bahagian dalam usaha menjadikan ketahanan pangan Nasional [walaupun tanda petik kaum tani sekarang sebagai Upah Buruh sajah, yang mempunyai lahan sudah menjadi segelintir orang-orang tertentu], inilah gambaran pahit Rakyat yang menjadi dissentralisasi sumber pangan tapi hanya sebagai penggerak atau menjadi upah dan buruh Tani yang berada di daerah [seperti upah buruh yang terjadi di perkotaan dengan adanya Pabrik-pabrik].
  6. Apakah yang terjadi potret Indonesia (4) empat Tahun kedepan dan Persiapan pada pemilihan serta pesta Demokrasi pada dedake berikutnya ini yang akan menjadi sebuah titik harapan yang akan ditunggu-tunggu oleh harapan Rakyat Indonesia, menjadi sebuah Negara yang akan menjamin Rakyat dan Bangsanya seluas-luasnya untuk menjadi sebuah kemakmuran yang Rahmatan lilalaamiin.
  7. Bentuk aturan dan peraturan Negara sudah jelas dan tegas semua Kepala Negara paling lama menjabat (2) dua periode tidak ada aturan karena dipaksakan kehendak dari para pengikut dan pendudukungnya, apabila aturan dan nilai ekonomi yang tertanam berpihak untuk Rakyat saya yakin itu semua akan indah dan sempurna dari bentuk penjawantahan pada Pancasila Sila Ke 4 dan 5.

Kita kembali pada pokok cerita yaitu yaitu banyak curah hujan yang akan memberikan suatu anugrah yang positif bagi para kaum petani di daerah, akan membuat dan menambah semangat dalam pengelolaan dan usahananya menanam padi di sawah untuk menjadikan kekuatan pangan Nasional.


Mengawali pada Musim penghujan ini, seakan harus menjadi peringatan akan terjadi bahaya lain dengan keterkaitan curah hujan yang banyak diantaranya ; bahaya longsor, banjir bandang, banjir genangan karena kiriman dan bahaya-bahaya lain yang diakibatkan pergerakan tanah yang sudah labil dan gunung sudah gundul tidak tersedianya pohon disana.

Kalau kita telaah sekarang yang terjadi di alam, apabila terjadi hujan sedikit saja bahayanya sudah menjadi instan langsung terjadi hadiah banjir, karena itu tadi di gunung sudah tidak ada lagi penahan air hujan jadi sudah tidak ada hutan atau pihonbseta tanaman yang bisa menyerap air itu sendiri.

Semoga dengan sebuah inspirasi ini semoga mengingatkan kepada kita semua yang akan selalu tetap eling lan waspada, karena alam juga ada yang menggerakkannya, yaitu Tuhan YME, 

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja

Selasa, 22 September 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja 

*Galeria googlefoto, terima kasih google".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].