Makin Sulit Kehidupan Dan Mencari Pasangan Hidup

Indahnya Mencari Pasangan Menempuh Jalan Kehidupan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Kesulitan dalam mencari suatu pasangan terkadang memang berujung belum jodohnya.

Tapi itulah seninya mencari pendamping hidup untuk untuk bisa yang saling mengisi dan menerima apa adanya.


Saran untuk para pemuda dan pemudi yang paling apdol adalah :

  1. Untuk menyelesaikan masa pendidikan dahulu sampai kepada apa yang akan di cita-citakan.
  2. Raihlah kesuksesan dalam pekerjaan dahulu, baru untuk memikirkan jenjang untuk rumah tangga.
  3. Apalagi apabila biaya sekolah masih dikirim dari Orang Tuanya, hargailah mereka untuk menuntaskan dan menyelesaikan pendidikan dahulu.


Terkadang Naluri Rasa Keindahan serta Gaungan sebuah Chinta akan menjadi sebuah bahasa yang jadi sensitive bagi semua orang atau Para Kiai manakala sebuah kata-kata dalam sebuah puisi yang menjadi keagungan menjadikan Bidadari yang akan dibawa kesurga, sebetulnya itulah sebenarnya kata-kata baik, kok malah menjadi sedikit kurang mengena, apabila coba apa puisi mengatakan bahwa hi Chantik akan saya bawa menjadi bidadari Neraka kan pasti orang juga malah akan tidak ada yang mau nantinya, itulah menjadi sebuah polemik dari hal kebaikan atau menjadi bentuk sensitif lain yang akan selalu dihubungkan dengan dakwahnya, wa Allahu A'lam bisowab.


Situasi serta kondisi sudah membawa pergeseran yang menjadikan orang sulit berkata benar dan melawan yang salah, karena inilah jaman yang sedang ditunjukan dimana yang benar akan dikatakan salah dan yang salah akan banyak yang membela, makna ini harus kita selalu eling lan Waspada karena dimana zaman sudah begitu berubah terbalik dengan kenyataannya itulah yang menjadi sisi kehidupan yang harus kita menjalaninya dan melewatinya, tidak akan tahu jaman yang lebih kejam lagi dimana besok yang akan teralami oleh para generasi Penerus Bangsa, semoga kedepan ada sesuatu kebaikan yang muncul ke permukaan sebagai pemenangnya, apabila kemenangan itu akan selamanya di kuasai oleh orang-orang Kurawa [Para Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Serta Para Penjilat dan Badut Politik, Para Kaum Peng-Gengsi Akan Kelompoknya, Para Baju Putih Yang Pemuja Uang bukan Agamanya, Para Sepuh-sepuhan Yang Menggaungkan Cabul serta Kawin sana Sini, Para Pesukses yang Dimana alergi kepada terbukanya Tatanan Umat Nusantara-Indonesia] , maka dari itu kita tidak akan mengetahui ke depan kehidupan kemungkinan akan lebih sulit dari pada sekarang ini.


Dimasa sekarang sebetulnya banyak rintangan yang akan banyak dihadapi, antara lain :

  1. Akibat wabah Corona banyak Perusahaan Besar maupun kecil tutup.
  2. Wabah Corona sudah dimasukan menjadi ajang bisnis, usaha kemudahan dana dan bantuan untuk memetik keuntungan sesaat untuk kelompoknya atau pribadi, bagi yang memegang serta mempolitisir Para Pemerintahan dan Pihak Yang Berwenang, untuk menambah pundi-pundi atas dasar bantuan dlsbgnya.
  3. Kondisi kehidupan memang sekiranya tidak sabar dan tawakal sudah banyak yang sangat terpuruk oleh keadaan.
  4. Yang tidak terkendala saat ini adalah mereka-mereka itu adalah seorang PNS atau ABRI-POLRI mereka masih di jamin oleh Negara [mereka mempunyai gazi], mereka masih merasa santai dan sedang di atas angin.
  5. Kebanyakan dan secara Umum semua yang kita temui sekarang konotasinya bukan kecocokan yang di anggap paling sakral, tapi jaman sudah banyak berubah serta bergeser kepada apa yang di miliki atau konotasi hartanya yang paling pertama dilihatnya.
  6. Di dalam posisi point ke (4) empat ini menyulitkan mencari pasangan dalam masa pandemi Corona, yang mudah-mudahan jangan sampai menjadi lebih banyak yang PHK dan juga berakhir dengan pen-Ceraian, sehingga yang jomblo aja sudah sangat sulit, dan ditambah kesulitan lagi yang menumpuk menambah daftar jomblo-joblowati.


Kehidupan itu akan tumbuh dengan sendirinya karena saling bergandeng dan saling mengisi serta menopang untuk menempuh perjalanan hidup kedepan secara bersama-sama senantiasa mencari keikhlasan dan suatu kejujuran itu yang menjadi barang langka di jaman now, semuanya adalah serba wah dan instan untuk mendapatkan sesuatu hal yang semakin sulit untuk berusaha menembusnya.


Semestinya dengan kekuatan sebuah Chinta itulah tolok ukur awal untuk mengembangkan sebuah bunga menjadi buahnya keyakinan dalam diri masing-masing ikhsan di jaman ketika ketidak pedulian semakin menipis, tolok ukur Chinta berdasarkan apa keberhasilan yang dimiliki, dan hanya memandang yang dan lain sebagainya.

آمين يارب العالمين


اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.


Salam Silih Asah, Asih & Asuh.




Jaja Juharja

Selasa, 08 September 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].