Kupas Kulit'Nya Ambilah Isinya

Kupas Kulit'Nya Ambilah Isinya.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ


Semua yang kita perbuat untuk urusan publik dan apapun bentuk serta gambarannya akan diserap oleh publik dalam Negeri maupun Luar, karena benar atau salah yang tercermin itu bukan hak proforsinya yang mebuat keputusan atau pribadi, suatu hasilnya serta nilainya yang akan menilainya adalah opini publik itu sendiri [jadi benar itu bukan kata pribadi adalah hak milik ruang lingkup publik, yang merupakan cerminan dari pada hasil tingkah laku serta apapun bentuknya akan balik menjadi sebuah cermin kepada tidak serta perbuatan keputusan itu sendiri, begitupun tindak tanduk saat itu kita berpolitik atau bentuk keputusan kurang populis di hadapan mata Rakyat, berarti mau enak hanya untuk keuntungan sendirinya atau Golongan [atau hak pribadi sajah] maka diluar sikap kepentingan urusan Rakyat akan selalu dikesampingkan, seharusnya dari keputusan baik bagi pribadi tapi kurang mengena kepada hati Rakyatnya atau yang akan sakit serta menyengsarakan Rakyat serta imbasnya akan pasti kepada Bangsa dan Negara [harus ditinggalkan], atau tidak enak [buat pribadi-enak buat seluruh Rakyat~seharusnya pertahankan], karena bentuk logika politik yang kurang populis di hadapan Rakyat - akibatnya akan kembali kepada Rakyat yang akan terhukum dalam kurun waktu tidak lama, jadi dari keputusan seseorang dari tubuh Pemerintahan tidak populis, karena produk ungkapan politik nasional yang salah akan direspons secara Positive-Negative oleh Pandangan Mata Masyarakat Nasional serta International juga [itu bentuk hukumannya, begitupun tindak tanduk serta sikap Negara tergambarkan kepada Masyarakat International, akan menjadi sama akibatnya itulah kita hidup ber-Ke-Rakyat-an dan akan senantiasa Terlihat oleh Mata Sensitive Rakyat International, saya coba ambil contoh Positive-Negativenya sebuah keputusan kurang populis untuk Rakyat dan Negara, diantara adalah :

  1. Disaat mata Rakyat International sedang terfokus untuk menyetop pendatang dari luar masuk ke dalam negerinya [karena wabah Corona], Negara kita seakan sengaja seolah ada yang menganjurkan datang melalui darat, laut dan udara, sampai-sampai Rakyat sendiri turun tangan menghalau di lapangan.
  2. Rakyat saat melihat jelas kejadian tersebut sungguh sakit hati Rakyat, Kecewa, Kenapa bisa terjadi, Ada Apa, Sedang terjadi apa dalam Negara, tapi untungnya Rakyat kita masih sabar, dengan apapun kejadian yang didepan mata Rakyat seolah mencolok mata Rakyat yang sedang prihatin dengan Wabah yang sedang melanda di seluruh Dunia.
  3. Rakyat dan Bangsa dipaksa untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan Oleh Pemerintah atau bentuk PSBB, sampai perusahaan semua stagnan, berherti produksi, PHK dimana-mana, Perusahaan Besar-Kecil Bangkrut dlsbgnya, kok mereka mengexclusivekan Tenga Kerja luar saat itu, itu sudah menjadi penilaian buruk bagi Negara dan Bangsa di mata masyarakat Dunia International.


Bentuk sikap dan politik sekecil apapun ini yang akan menjadi respone timbal-balik atau sebab-akibat dari cerminan pada (3) tiga point di atas, apa coba pengaruhnya bagi Rakyat Indonesia yang masih dan sangat membutuhkan uluran, bantuan, support serta gapaian tangan dari Masyarakat International [karena kita Ber-Negara dan Rakyat dan Negara kita tidak luput dari mata Dunia International], apabila suatu saat kita terkucil, dikucilkan atau dihukum oleh masyarakat Dunia, yang rugi bukan orang ber-politik bukan pembuat keputusan yang salah [yang mebuat keputusan salah enak-enak makan duit Rakyat dan Negara], yang ruginya akan diraskan langsung oleh Rakyat serta merembet kepada Sosial Budaya, Ekonomi, Bisnis, Dunia Usaha dan lain sebagainya, yang menjadi tambah sulit lagi bagi kehidupan seluruh Rakyat, Bangsa dan Negara, akhirnya Rakyat kita di stop ke Negara Luar [imbasnya sudah menjadi fakta dan nyata] dan terasakan saat ini.


Itu baru saya contohkan dari sikap-sikap politik kurang populisme dan bahkan akan membunuh karakter bagi Rakyat Bangsa dan Negara kita yang sedang merangkak menuju ke suatu kemajuan yang luar biasa, jangan sampai di kotori oleh hawa nafsu dan hasutan dan pengaruh Uang, Dana serta apapun dari luar Negeri [yang rugi bukan perorangan seluruh Rakyat, Bangsa dan Negara] hati-hati kaum luar kelihatan lunak dgn uangnya tapi tetap mereka memboncengi politik bagaimana supaya Negara kita terjatuh] agar supaya lebih gampang lagi di bolak balik di ambil sarinya, jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga [disitulah makanya harus tetap Eling lan waspada], semoga kedepan kita tidak usah ragu dan takut untuk bertidak untuk menolong kebenaran Rakyat, Bangsa Dan Negara, bukan menolong bangsa lain Rakyat kita terperosok oleh karenanya, semoga para pemimpin kita di beri kejelian dan kepekaan tingkat politik yang murni dan bersih untuk kemaslahatan Umat dan barguna bagi kemajuan Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia, Aamiin ya Rabb.

Lantunkanlah kata-kata indah untuk mewujudkan persatuan Nusantara- Indonesia, dan pupuklah Rasa Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh sebetulnya tidak terlalu sulit untuk mengucapkan yang Indah-indah karena Allah ﷻ suka yang Indah itulah rahasia pahalanya yang akan didapat. 


Dalam perjalanan Rakyat yang Berbangsa serta Ber-Negara sedikitpun tidak usah nerasa ragu dalam membela kebenaran, tetap harus di tegakan serta dalam ke ikhlasan, karena sikap keraguan itu datangnya dari syaitan, karena kami yakin Allah ﷻ ada, karena wujudNya Negara kita ada, sekalipun semaraknya bentuk Pengakuan serta menggelegar LCS dalam dan sedang semarak sejagad raya kami seluruh Rakyat dan Alat Negara TNI-POLRI tidak akan gentar atau surut untuk berjuang demi Negara [apabila sikap pemimpin dan pembantunya masih mau mebela dan berdiri di tengah-tengah Rakyat] kami tetap sampai manapun melanjutkan dan tetap akan membela Negaranya atas sejalan dari ridho Mu ya Allah ﷻ. 

Pernah dalam tulisan terdahulu saya peenah menulis jangan sampai terpancing dengan provokasi masalah LCS karena kita menganut Negara Non-Blok, biarkan mereka yang mau ber- perang kita hanya sebatas mempertahankan wilayah yang di akui oleh Masyarakat Dunia Internasional tidah lebih dan tidak kurang dari itu, karena itu adalah hak serta tanggungjawab seluruh Rakyat, Bangsa dan Negara, apabila siap siaga di NATUNA dengan kekuatan penuh itu hal baik serta luar biasa adalah hal yang sangat-sangat positif karena dalam koridor hak Nasional serta International sudah jelas aturannya, Bravo TNI-POLRI.


Kami ingin memupuk bentuk positivisme serta ke indahan juga kemurnian atas kebenaran di Bumi Pertiwi Nusantara-Indonesia yang selalu di pagari oleh sebuah rasa di rasa Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh antara Umat Beragama, antara Saudara-saudari Nusantara-Indonesia, yang cerminan ini akan membawa suatu keharuman sebuah Kultur, Seni Budaya adat istiadat yang masih asli-murni warisan yang terpelihara dari Nenek Moyang dan Para Leluhur Bangsa di Bumi Pertiwi ini. 

Semoga bermanfaat dan menjadi bentuk sebuah kajian kita bersama mudah-mudahan kedepan Ibu Pertiwi senantiasa tersenyum dan mewangi ke Seluruh Nusantara-Indonesia dan seantero Jagad Alam Buana [Dunia]. 

Jangan sampai membuat kembali politik yang rancu dari sikap politik kepentingan pribadi dan pendukungnya yang sehingga akan menjadi berlawanan atau berbenturan dengan sikap Rakyat serta Sikap Masyarakat International, sikap yang di anut oleh Bangsa kita Non-Blok yang berpolitik Bebas Aktif, yang akhirnya akan menjadi sebuah pengaruh yang sangat luar biasa yang memberi pengaruh Negative dari sikap politik yang mulia yaitu sikap politik Non-Blok dan pengaruh tersebut akan menjadi sesuatu kesulitan baru bagi Seluruh Rakyat dan Bangsa Indonesia kedepannya, jangan sampai titik kemajuan ini akan terpeleset oleh sikap politik pembantu-pembantu Negara yang kurang respek bagi Rakyatnya, di antaranya adalah sikap pada point di bawah ini ;

  • Hindari sikap Arogan, Jumawa dihadapan Rakyat serta media, kok Rakyat sendiri mau di lawan, sekarang Rakyat itu berpikir obyektif karena yang berfikir seluruh mata yang melihat dari kumpulan banyaknya pandangan mata seluruh Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia dan Mata Dunia International, Ingatlah suatu keputusan dalam menjadi sebuah keputusan itu adakah nilainya [1] satu point ini yg disebut keputusan yang benar, setelah proses suatu mustawara dengan bandingan musyawarah nilai pointnya [99] Rakyat jd sembilan puluh sembilan, yaitu hasil sebuah nilai yang akan dirangkum menjadi suatu keputusan dari hasil menjadi keputusan aklamasi mustawarah 99 ~ 1 menjatu satu keputusan yang berarti.
  • Jadilah sebagai para pemimpin yang amanah yang selalu membela yang lemah [Rakyat] demi kepentingan Negara, jangan membela pengusaha untuk menyengsarakan Rakyat dan Bangsanya.
  • Apabila Kekuasaan semakin diraih atas Kekuasaan yang tidak pada tempatnya yang benar, maka hal itu akan menjadi senjata nyata yg akan melawan Niat dari Kekuasaan/Kekuatan itu sendiri.


Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang harus lemah lembut [tidak mengurangi kehormatan seorang pempinan dihadapan Rakyatnya, Rakyat melihat keputusan yang jujur, tepat, tegas, tepat sasaran dan tentu yang berpihak kepada Maslahat Umat], dan pentinggnya musyawarah dalam Surah Al-i'Imran - Ayah 159, ada hadis juga yang menerangkan pemimpin tidak luput dan lepas dari pada pertanggungjawaban setelahnya, dan Rasulullah SAW bersabda, "Imam [kepala negara] itu laksana penggembala, dan dialah penanggung jawab rakyat yang digembalakannya.", Disertakan di bawah ini ;

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

(Al-i'Imran - 159)

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

اَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat hingga ia ditanya:Umurnya dia habiskan untuk apa; ilmunya diamalkan untuk apa; hartanya dari mana ia peroleh dan dibelanjakan untuk apa dan tubuhnya digunakan untuk apa. (HR at-Tirmidzi).

Dan Amanah seoran Pemimpin dalam firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat An-Nisaa Ayat 58

۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

(An-Nisaa - 58)

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Dengan beberapa dasar serta contoh diatas tidak ada bentuk atau satupun di Dunia ini baik itu makhluk hidup atau wadah pemerintahan suatu bentuk Negara baik itu Besar, Berkembang atau Kecil tidak terlepas dari Takdir dari yang Maha Kuasa atas penilai dari Makhluk-makhluk yang akan menilai sesuai kaca mata Internasional.

Sekarang yang terpenting bagaimana caranya keluar dari kesulitan atau terbangun dari bukan sebuah pembatasan tapi rubah dengan keyakinan dari bentuk wabah bentukan Novel Corona VIRUS WUHAN, agar seluruh Rakyat Bangsa dan seluruh Saudara-Ri Nusantara-Indonesia terbangun dari keterpurukan Ekonomi yang ambruk karena pembatasan waktu, jadikanlah waktu bukan untuk dibatasi, akan tetapi waktu untuk ikhlas dalam keyakinan akan ada takdirnya waktu adalah hak Sang Maha Khaliq mengamati Takdir, Kematian dan Ajal [Mohon inilah semua agar dapat menjadi beberapa kajian dan pencerahan yang positif akan Bobot/Kadar sebuah batasan waktu menjadi sebuah keyakinan positif untuk merubah dan mekangkah bangkitnya ekonomi tidak tunduk kepada batasan tapi tunduk kepada takdir Allah SWT, disamping mentaati kebersihan dan ketetapan sosial Distancing dan protokol kesehatan tetap harus di lakukan seperti pemekaian masker dan cuci tangan karena itu membantu agar selalu bersih dan terhindar dari udara serta debu yang buruk dari luar, itu membantu memulihkan kesehatan masing-masing personal] ini merupakan PR Para Bapak-bapak yang duduk di Majelis, MPR-DPR, Para Pemimpin Menteri-menteri, Jajaran Kepemerintahan, serta Para Tokoh Masyarakat, Ekonomi, Politik, Kiai, Ustad / Ustadzah untuk menjadi bahan musyawarah serta menjadi penyejuk, penguat, meyakinkan dan memberikan jalan yang baik bagi kelangsungan seluruh Umat Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia.

Kita harus bersama-sama harus segera Menghindar dari Keterikatan fitnah wabah bentukan itu adalah, diantaranya :

  1. Semua orang yang meninggal jangan semua dilaporkan Corona, karena ingin mendapat bantuan tapi akibatnya di luar penilaian tersebut, Negara Indonesia tidak akan habis atau selesai dari belenggu fitnah wabah karena laporan dari orang punya kepentingan untuk itu, banyakndisakah gunanakan, akhirnya kita akan terpuruk pada kedua kali langiah di bidang ekonomi, yang seharusnya sudah pulih dan meninggalkan jauh fitnah tersebut.
  2. Sudahi sandiwara atau Novel politik Corona ini jangan terlarut oleh politi novelnya Corona, karena Wabah ini sengaja mau menghancurkan satu dasawarsa ekonomi supaya anjlok yang menjadi pemenangnya adalah, mereka yang menggulirkan awal strategi srjata perang ekonomi mereka, karena tipu daya karena sebuah balutan energi iluminasi novel yang bermuatan lingkaran setan fitnah, biar dan atar terjerumus pada kedalaman jatuhnya ekonomi.
  3. Apabila ekonomi Indonesia mau tebangun, kita harus yakin dan sudahi dengan kepercayaan Iman, dan ketakinan semua dari penganut Agama, agar supaya terkeoas, terhindar dan menuju kepada keadaan situasi normal kembali, kita percaya Allah SWT, yang memutuskan nyawa seseorang atau takdirnya bukan bentukan Novel Wuhan, sudahi sampai disini apabila kita terlarut di dalamnya, apabila [2] dua Tahun kedepan Indonesia masih tetap dan senang dengan kondisi ini yakin akan hancur dan kukuh lantak, dan akan disusul oleh ketawa-ketiwi Negara Funder di luar Negeri agar supaya kita bertekuk lutut kepada simbol-simbol mereka, maka dihadapan politik dunia ternyata gampang untuk membuat takluk kita tidak usah memakai senjata, [filosofi ini kita harus lawan karena darah kita adalah darah-darah turunan Pejuang Revolusi, apabila perangpun jangan TNI-POLRI bahkan Rakyat Semesta akan bangkit turut serta untuk melawan mereka, itulah apabila ada pemimpin atau politik yang sekiranya arti Rakyat Bangsanya, sudah jelas itu adakah penghianat amanat penderitaan Rakyat atau penghianat Bangsanya sendiri] tidak ada bentuk seluruh Rakyatnya di Negara di Dunia yang seperti budaya Indonesia, karena itu Para pemimpin bangsa harus tetap sehati, sejalan, bergandengan, membela, mengayomi dari kepentingan Rakyat, karena arti dari kata-kata yang sudah disebutkan tadi, apablla ada pemimpin yang kurang pro Rakyatnya di segala bidang, ya sepertinya menjadi lucu mereka berarti menjadi penghianat Rakyat, Bangsa dan Negaranya.
  4. Hapus suasana ilmunisasi corona di pemerintahan maupun Rakyat bergulirkah seperti biasa, tapi dengan aturan social Distancing tetap berlaku tapi tidak perlu, memperketat sendiri yang akhirnya untuk membangun atau menggerakkan Ekonomi akan sedikit terhalang atau terhambat, dalam Point (4) ini takdir mati bukan milik dari iluminasi Wuhan atau politi Tiongkok tapi disitu ada tangan Tuhan yaitu Allah SWT, saya sertakan kematian itu adalah hak dan milik Allah SWT, dan ayat yang terkait kematian dan ajal dalam Al-Qur'an kurang lebih ada 55 Ayah, dibawah cerita akan di sertakan beberapa ayat yang pendek, itulah keputusan dan hak'Mu ya Allah atas Takdir serta Kematian Makhkuk'Nya, Aamiin ya Rabbalalaamiin.
  5. Arti Corona adalah "Cirina atau Cirinnya orang munafik yang mengagungkan fitnah", jadi mereka-mereka yang selalu menggaungkan hal dalam Point (5) lima ini adalah anggota-anggota masyarakat luas yang tidak ingin ekonomi Indonesia menjadi berkembang serta maju di hadapan Dunia, dan mereka berpikir sempit hanya ingin dikatakan ada pergerakan, kepakai pimpinan dan ingin mendapat bantuan lebih dari sekarang yang telah didapatkan sehingga menjadi mengalir terus dihadapan kelompok dan kocek mereka.

Racun Ekonomi Kita masih di dikuasai oleh Kaum Yang Punya Dana Bentukan dan tidak menyisakan sedikitpun mulai dari Bisnis Usaha dari Hulu ke Hilir dan Tanah/Agraris dari Sabang sampai Merauke banyak yang menguasai lahan beberapa titik bisa di hitung dengan jari dan tidak ada pembatasan atau kuota dalam kepemilikannya dan undang-undang tidak mengatur untuk itu sedangkan Peraturan dititik beratkan kepada Pemerintah yang semakin mandul dengan undang-undangnya hanya isapan jempol belaka, satu Perusahaan semakin makmur dlm usahanya sedangkan, Rakyat menjadi upah buruh di Negeri yang sumber dayanya yang melimpah ini.

آمين يارب العالمين


Beberapa Firman Allah SWT dari Surat dan Ayat Al-Qur'an tentang Takdir  Kematian, Ajal, Rezeki, Jodoh dari semua  Makluknya, dibawah ini hanya keterkaitan dengan yang ada pada Takdir dari Karuan serta Ajal dari Makhluk'Nya dalam Al-Quran adankurang lebih 55 Ayat dan di beberapa Surat, dan ada 5 Surat di bawah in diantaranya adalah ;

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

(Al-i'Imran - 145)

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ

(Al-Muminun - 43)

Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

(Al-Jumu'a - 8)

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَـٰذِهِ مِنْ عِندِ اللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَـٰذِهِ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَـٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

(An-Nisaa - 78)

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?


اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.


Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja

Minggu, 13 September 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].