Mistery Rasa Chinta
Ungkapan rasa Chinta itu mulia, indah suci, jujur serta suatu Anugerah dari yang maha pemurah, pengasih dan penyayang yaitu Allah SWT.
Karena Chinta itu timbul tidak dibuat-buat atau direkayasa karena timbul dan datang dari sumber keikhlasan dari segumpal darah yang kotor yang menggumpal berwarna merah agak sedikit menghitam [ada juga yang mengatakan dengan menyebut Warna Merah Hati], yang itulah dinamakan atau disebut hati, apabila sudah dimensinya yang timbul dari sebuah rasa sabar yang menjadi sebuah keikhlasan Maka ilusi/kaidahnya itu akan ditempatkan atau bersemayam ditempat yang paling yang sangat dalam serta sangat suci yaitu kholbu, karena pikiran yang masih ada serta yang belum menyentuh Qolbu itu masih dikatakan sebagai masih dikatakan kotor contohnya, Fiktor [Pikiran Kotor] Fiktif [Pikiran Negatif] bisa membentuk sesuatu perbuatan lain diantaramya, Culas, jail, kaniaya serta bentukan yang jahat lainya.
Chinta bisa di gugah serta ditanamkan semenjak dini, dari mulai Anak masuk sekolah Play Ground, Paud, TK Umum/Islam, TP Alquran dan lain sebagainya.
Bahagian pekerjaan atau bentuk apapun apabila dimulainya dengan sebuah Rasa Chinta akan menjadi bentuk kasih serta sayang, karena sayang akan masuk serta tertanam terpatri di dalam setiap qolbu masing-masing ikhsan serta makhluk membentuk suatu ungkapan sebuah rasa lebih peduli, sifat, tingkah laku, sayang, hormat, tata Krama, sopan santun, rasa bersalah, damai, tentram, mengasihi, mengayomi, rela berkorban dsbgnya dari bentuk ungkapan rasa-rasa yang indah serta manfaat [semua terakumulasi dari rasa murni serta tulus ikhlas], itulah ungkapan sebuah Chinta.
Ada beberapa contoh sebuah Chinta-Chinta yang sangat umum serta mendasar bagi pribadi atau seorang pemimpin untuk berlanjut kepada Rasa Chinta-Chinta yang lebih dalam lagi, serta akhirnya dari sebuah rasa Chinta tersebut akan begitu membawa kepada sesuatu keindahan, kebersamaan, ketrentaman, keamana serta kedamaian serta menjadi atau membentuk suatu rasa yang Patent di masing-masing individu atau person masing-masing, diantaranya adalah ;
- Chinta kepada Sang Maha Pencipta, kepada Para Rasulnya dst.
- Chinta Kepada Kedua Orang Tua.
- Chinta Para Leluhur Rajya-Rajya Nusantara dan Para Leluhurnya yang terdahulu.
- Chinta kepada Para Pahlawan Pejuang Bangsa serta Sejarahnya.
- Chinta kepada Para Guru-guru Kita dari ajaran mulai dari Guru Ngaji Agama atau Guru Sekolah Formal maupun Informal sampai ke tingkat perguruan tinggi.
- Chinta akan Alam Jagat Raya [seperti memelihara kekayaan hayati, nabati sampai makhluk hidup yang ada didalam hutan dan semua keseimbangan biota di dalam laut, Udara serta di darat].
- Menchintai, menjiwai, merasakan, menyayangi Rakyat serta Bangsanya, dan Apabila menyayangi Rakyat serta Bangsa susah pasti menjalankan Negara akan Amanah, sesuai dengan keinginan dari hati Rakyat untuk Rakyat serta Bangsanya.
- Menchintai Seni Budaya, Adat-Istiadat, Kultur, Suku-suku, Bahasa, Ilmu Laduni, Artefak, Peninggalan, Ageman, Pusoko dst.
Karena bentuk Chinta akan menjadi kepada [2] dua Point saja yang utamanya yaitu diantaranya adalah ;
- Hablum Minallah, yaitu hubungan antara Makhluk dengan Tuhanya [hubungan dua Arah], yang diantaranya termaktub didalamnya semua bentuk ajaran atau landasan Agama atau point pada Sila ke (1) satu atau Sila Pertama Pancasila dan juga pada Point (1) diatas ini, maka dalam hal ini kita tidak bisa menyimpulkan dengan dasar ilmu apapun, atau menyimpulkan seseorang menjadi sebuah batasan antara Miskin dan Kaya atau Ahli Agama [Kiai, Habib, Ustad] Dimata Allah SWT, karena uang dilihat juga akan pasti amal baik serta perbuatannya, mungkin bisa juga malah terbalik dengan situasi serta keadaannya, dari hisab harta yang diperolehnya hasil atau di dapat dari Para Majelis, atau Murid sudah setara tidak termasuk yang menimba ilmu di pesantren atau ilmu yang diajarkannya sudah masuk katagori diperjualbelikan atau sebuah kata keihklasan, atau menumpuk Uang Umatnya atau majelisnya untuk sebuah tingkat Kekayaan atau Statusnya di muka bumi ini, inilah titik hisab yang akan membedakan atau memberatkan mereka [Ahli Agama] apabila dibandingkan dengan si Miskin atau Rakyat Biasa, wa Allahu A'lam bisowab.
- Hamblum Minanas, cakupan antara hubungan manusia dengan manusia dan meliputi semua mulai dari point dua (2) sampai kepada Point delapan (8) salam tulisan ini, mungkin apabila digali masih banyak lagi point dari Keutamaan sebuah Chinta-Chinta yang sangat indah serta merdu merayu serta mendayu-dayu, serta mengharu biru.
Chinta sebagai dasar atau landasan yang semua terungkap diatas masih banyak Chinta-Chinta yang lainya yang bisa lebih di gugah lagi dalam lingkup Pemerintahan, Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Majelis, Padepokan, Institusi, Lembaga, Perusahaan, Pabrik dan dalam lingkup lainya sehingga terbentuk satu ungkapan Chinta yang universal serta membentuk secara global yaitu yang akan bermuara kepada suatu titik dari Roso atau Rasa Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh.
Inilah ungkapan sebuah rasa Chinta yang sedikitnya bisa menyentuh kepada Qolbu dari Saudara-Ri Nusantara yang akan membentuk suasana baru yang indah serta mempesona dari indahnya dari bentukan sebuah rasa Chinta dan harum serta wanginya Sang Siloka Siliwangi dari rasa silih Asah, Asih dan Asuh, mudah rasa bentukan Chinta-Chinta dalam Point diatas menjadi bahan penyaring, pembanding, atau menjadi rasa penghalau yang efektif untuk lebih menchintai Seni-Budaya Nasional Indonesia dari lingkup yang sangat terdekat dengan kita yaitu mulai dengan diawali dengan jentikan yang di awali dari jendela Gadget serta serta berlanjut kepada Chinta-Chinta point yang lainya yang bisa bermanfaat bagi Generasi Penerus Bangsa, Rakyat, Bangsa dan Negara.
Tidak ada satupun rasa yang bisa mengalahkan dari rasa chinta, termasuk mengahalau atau menghadapi fitnah yang di politisir dari Wabah bentukan Novel Cerita Corona Virus, Covid-19 yang sedang menjadi bahan tunggangan bentuk politik dari berbagai pihak dan kalangan akan mungkin bisa kalah dengan sebuah Rasa Chinta-Chinta yang sudah disebutkan diatas.
Sebagaimana rasa penguat atau untuk menjadi pembuat anti body bentukan yang efektif dan serta membentuk jaringan imun yang kuat bagi tubuh kita dan serta akan menguatkan keseluruh rasa harapan yang lebih positive untuk menuju rasa alami yang indah dibalik rasa Chinta, rasa Chinta akan serta Merta menumbuhkan rasa-rasa yang lain, diantaranya ;
- Menguatkan serta mengaktifkan Rasa tenang akan harapan indah, sedikitnya akan melupakan ketakutan rasa akan kena Corona;
- Mengaktifkan percaya diri karena sedang dilingkupi sebuah rasa Chinta yang begitu indah yang sedang bertaburan bunga-bunga kebahagiaan yang dimiliki.
- Mendorong rasa adrenalin positive dari sebuah rasa lebih memiliki rasa lebih muda serta ceria dari usia sebuah rasa Chinta yang sedang bergelora.
- Rasa Chinta akan mengaktivasi rasa-rasa yang lain yang membawa cita-cita, harapan, keindahan, suasana, jala positive dan serta selain rasa Chinta itu sendiri.
- Saling Chinta menchintai akan menumbuhkan genetika yang akan selalu merubah sel-sel pertumbuhan menjadi lebih mempermuda dan merefresh semakin muda karena membentuk Susana perasaan indah tadi.
- Chinta akan menghapus rasa-rasa Negative yang sedang dirasakan oleh tubuh yang lainya, sehingga seolah menutupi dan kadang menjadikan sebuah kesembuhan karena nilai titik Chinta yang akan menjadi nilai positive dan ++ plus.
Itulah gambaran sederhana yang saya ilustrasikan dalam bentuk tulisan yang tidak manfaat serta tidak berguna ini, tapi mudah-mudahan akan memberikan atau menumbuhkan kepada inspirasi-inspirasi positive lainnya, yang akan mendorong sehingga karena tulisan chinta ini akan membendung atau menghalau dari sikap kepada ;
- Ketakutan mati karena Corona dimanapun anda atau Saudara-Ri Nusantara-Indonesia.
- Ketakutan-ketakutan lain yang tidak mendasar dari bentukan politik Virus Corona, Covid-19 yang terkadang sangat tidak masuk akal sehat dan logika.
- Akan lebih membantu sikap serta aturan pemerintah karena didasari pilosofi bentuk rasa Chinta akan Rakyat serta Bangsanya, yang akan menghilangkan Chinta serta takut kepada Corona.
- Chinta akan membawa kepada tindakan Rasa Chinta-Chinta yang lebih indah serta Kemanusiaan yang adil dan beradab akan membawa ketingkatan yang New Normal.
- Apabila gaung tentang corona terus-menerus digaungkan akan membawa nilai bentukan Negative yang diantaranya, akan menjadikan sebuah object ketakutan, lebih seram yang dibuat dari image ketakutan, Sulit melangkah serta Ragu-ragu dalam menjalankan usaha, kemana-manapun akan melangkah akan selalu dihalangi, terhalangi dan dihalang-halangi oleh aparat pemerintah yang kadang kurang mengena di hati Rakyat, Bangsa dan Negara, disamping dengan kewajiban selalu mentaati aturan dan anjuran kesehatan yang wajib dikenakan setia person itu adakah hak pribadi kesehatan pribadi yang memang harus ditaati, seharusnya.
- Keterkaitan ketat dari semua aturan akan membentuk opini yang akan bermuara kepada bentuk pemerintahan itu sendiri, karena kata benar bukan produk pribadi, benar itu universal serta bisa dirasakan, dilihat, dikatakan oleh semua pihak beserta Rakyat dan Bangsanya.
Semoga dari bentuk tulisan ini sedikitnya memberikan gambaran yang baik.serta positif untuk semua insan tergerak kepada tindakan yang lebih positive dan freshpektive untuk memperbaiki suatu kesalahan akan berangsur menuju kepada kebenaran yang manfaat untuk seluruh umat,
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar