Kesadaran Nusantara, Iqon Indonesia
Kesadaran Nusantara, Iqon Indonesia
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Nusantara gabungan atau jajaran kearifan tatanan di zaman kerajaan Nuswatara, yang menggabungkan serta mewariskan harga yang tidak ternilai harganya, dari mulai Kultur, Kearifan Adab, Adat-istiadat, Seni, Budaya, Bahasa, Etnik-Nuansa, Handycraf, Beragam Suku Bangsa, Keteguhan/Ketaatan Ber-Agama dan Beautiful Panorama Alam Nusantara, sebuah keindahan alami yang membentang sebagai zamrud hatulistiwa, apabila seluruh ungkapan itu dihargai dengan bentuk Super Dana maupun Uang Seluruh Dunia [tidak cukup untuk membayar atau menilai Negara Indonesia], sehingga semua nilai kekayaan yang kekuasaannya dan kekuatannya membentang dari timur hingga barat Madagaskar, dengan terkuaknya berbagai sejarah serta kegemilanganya kekuatan/kekuasaan Dinasty dan Prasasti serta berbagai artepak dari hasil penggalian peninggalan zaman, yang akhirnya mulai sedikit-sedikit mencuat serta timbul dan muncul ke permukaan yang memberi tanda image positif serta keyakinan Seluruh Bangsa untuk tetap saling menjaga kepada klausul Alam Nusantara ; Cinta Para leluhur, Cinta Para Pahlawan Bangsa, Cinta Sejarah, Cinta Pemimpin Bangsa dan Cinta-cinta yang lain. Yang akan membawa serta menggiring serta lebih dan akan Unggul dalam bidang penguasaan Ekonomi maupun sebuah Tatanan Kerajaan yang sudah mendunia pada zamannya, jadi kita sebagai bangsa sangat besar dan unggul sudah tidak layak lagi menjadi atau mempunya nyali minder ciut seharusnya menjadi patriot-patriot tangguh serta unggul di semua bidang itulah Hakekat Nusantara Hadir.
Jadi kita sekarang sudah tidak perlu takut dan kerdil dari Bangsa-bangsa lain di Dunia termasuk Bangsa China yang menghinakan serta menganggap Negeri Kita sebagai pekerja yang ditindas serta diperbudak karena menghinakan nilai upah pekerja, standar ekonomi, diremehkan, dipandang sebelah mata, dianggap hina, serta strata perbedaan etnik karena ras sering ditonjolkan atau dipertontonkan disetiap perusahaan [bukan menganut profesionalisme kerja], itulah yang menghawatirkan masa depan kita ditangan Kaum Taipan dan pengusaha Bangsa China [mungkin ini tidak semua tapi tetap ada].
Apabila kita bisa saling menghargai serta masih merasakan persaudaraan serta kedekatan satu Rumpun, satu Bahasa, satu Bendera, satu Bangsa Indonesia ataupun mungkin lebih serta menjadi peduli satu Bangsa-bangsa di Asia Tenggara, marilah untuk semua terap bergandengan tangan untuk menjadi sahabat dan saudara dalam mengangkat ekonomi, adat, seni dan budaya dikawasan Asia Tenggara dengan semboyan No Asing and No Aseng.
Kesadaran serta Iqon dari Nusantara untuk memberikan inspirasi dan tekad semangat secara kebersamaan secara khusus kepada seluruh Saudara-Ri se - Bangsa Indonesia, secara umum teruntuk semua dan seluruh Saudara-Ri se-Asia Tenggara, se-Rumpun dan secara keseluruh se - Asia Raya,
آمين يارب العالمين
.
Komentar