Kabupaten Sumedang

-
KABUPATEN SUMEDANG

Torehan sejarah pada masa Kerajaan Sumedang Larang, sebetulnya pada zaman Kerajaan Sumedang Larang terdahulu dan awal daerah yang masih masuk wilayah Sumedang adalah Indramayu dan Majelengka, dan pada masa Raja Pangeran Geusan Ulun setelah pulang dari Raden Fatah Demak (mendalami ilmu Islam) setelah pulang menuju arah Sumedang, mampir dulu di Keraton Cirebon karena masih satu cucu dari Eyang Prabu Siliwangi dengan Cirebon maupun Demak dan setelahnya singgah, tanpa sepengetahuan rombongan Putri Harisbaya ikut dengan rombongan Pangeran Geusan Ulun [Pangeran Angka Wijaya], sebuah peristiwa yang menjadi bakal atau asal sengketa dengan perjanjian bahwa pada saat itu Indramyu dan Majalengka menjadi masuk wilayah ke Kerajaan Cirebon sebagai pengganti dari Putri Harisbaya [karena Putri Harisbaya mengancam Akan Bunuh Diri] karena hak tersebut Pangeran Geusan Ulun dipersilahkan Putri tetap ikut rombongan pulang ke Sumedang, ditarik asal muasal tersebut Para Putra Putri Sumedang Larang secara ilmu dan Siloka dari akibat cerita Babad  Sumedang dan Cirebon harus jauh mengambil pelajaran yang Arif dan bijaksana, apabila mengacu kepada Siloka kearifan yersebut, antara  bahwa sebagai berikut :

1. Akibat rasa melepas daerah 
    tersebut dengan rasa kehilangan 
    itu menjadikan merekatnya dan 
    menambah tali silaturahmi 
    seduluran, di tiga Kabupaten 
    tersebut dengan daerah segitiga 
    emas antara Sumedang-
    Majalengka-Indramayu.

2. Karena lepas daerah wilayahnya 
    pada saat itu menjadi pemacu 
    kebersamaan dalam bidang
    Usaha, Bisnis, Pertanian, 
    Perkebunan, Peternakan dan 
    Perikanan dan bidang usaha untuk 
    saling tolong menolong dalam 
    Saduluran atau Baraya Sunda.

3. Putra-Putri Sumedang Larang 
    harus jeng kudu boga atau punya 
    cita-cita minimalnya menjadi 
    Kepala Daerah, atau Gubernur 
    harus diraih secara prestasi oleh 
    Para Penerus Putra-Putri Bangsa 
    dari Sumedang di kemudian hari 
    [karena keunggulan pitutur leluhur 
    Sumedang Larang] yang sudah 
    dibuktikan tandang terlebih awal 
    untuk mewujudkan rasa 
    Sumedang.

4. Secara Adat, Seni Budaya dan 
    Kultur  harus bisa tampil yang 
    terdepan menjadi pemersatu 
    seluruh Tatanan Baraya Sunda 
    Padjadjaran dan bisa 
    mempersatukannya, menjadi 
    sabeukeutan, sabaraya Sunda, 
    saCarita, saBilulungan 
    saGotongroyongan keur 
    ngawujudjeun, Sunda Ngahiji, 
    Sunda sauyunan, Aamiin.

4. Bukan ngabentuk kana ngahiji 
    daerahna, tapi ngajadikeun kudu 
    ngahijikeun kahayang tina cita-
    cita anu ngajadikeun ngahiji 
    kasaluyuanana, jadi tetap bahasa 
    ngahiji tapi nu ngahijina alam cita-
    citana sareng nu ngahiji teh 
    jabatan Sareng pangkatnya. 

5. Sebentar lagi cisundawu bakal 
    Ngahiji Sareng tol cipali. 

6. Gunung Tampomas jangan
    sampai menjadi kenangan nanti 
    akan menghilang karena terus 
    ditambang secara terus menerus, 
    hati-hati gunung Tampomas 
    adalah gunung Merapi jangan 
    digali terus akhirnya menjadi 
    pecah lagi, saran saya Gunung 
    seharusnya terpelihara jangan 
    sampai terus ditambang akan 
    menjadi Gunung tersebut jadi 
    hilang di peta Jawa Barat.

Janten jembarkeun kamotekaran kudu tiasa ngajadikeun seorang pemimpin dari Sumedang Larang harus berusaha tampil ulah wae ngokok ayam jago kongkorongok, kudu tandang makalangan Seni, Budaya Sareng Politiknya untuk Rakyat dan Bangsa, Sareng kasuluyuan ti para sepuh Sareng karuhunna, ku Ayana Bandara International di Kertajati kudu ngahijikeun sareng kanggi ngambil elmu lenyepaneun Urang sarerea ni Aya ti sambundereun Sareng wewengkon segitiga emas nyaeta ; Baraya Sumedang, Baraya Indramayu, Baraya Majalengka  mangga kasadaya Saudara-Ri Nusantara Sabaraya Urang Sunda Padjadjaran jadi ngahiji Tina pamikiran Sareng pangwangunana.

آمين يارب العالمين


اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.

Jaja Juharja
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Salam Siliwangi Terakhir.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

-
Gambar
Leuweung Jati Ujung Jaya Sumedang. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ Kondisi dan tata letak daerah Ujungjaya zaman dahulu masuk ke kawedanaan Conggeang zaman masih kerajaan dahulu, karena pada saat zaman itu, Daerah ini sangat strategis karena merupakan dan tempat subur Hutan Jati Paling Unggul di Wilayah Sumedang yaitu pasti adanya di daerah Ujungjaya , walaupun di Darmaraja ada yang disebut Waduk menjadi disebut Jati Gede, tapi yang sesungguhnya hutan jati yang terkenal pada zaman kerajaan yaitu yang dinamakan Jati Satim di Daerah Cikuleu , Sakurjaya Kecamatan Ujungjaya Sumedang , sayang Hutan Jati Satim Cikuleu sudah punah dan hanya menyisakan sedikit di area ka Buyutan Cikuleu , seharusnya dari Jajaran Kehutanan Ujung jaya tetap dijadikan menjadi daerah Hutan Lindung  sebagai Hutan Jati-Jati Unggulan di Wilayah Jawa Barat seharusnya [dibuatkan tempat sebagai Agrowisata Hutan Jati Alam yang sempurna] siapa yang merubah bentuk hutan jati menjadi hutan kare...
Baca selengkapnya

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

-
Gambar
Sebuah perbedaan yang sangat mencolok dalam sebuah contoh alam adalah bisa juga diterjemahkan atau menjadi sebuah applikasi contoh dari sebuah kehidupan, salah satu bedanya atau katagori dari kesamaannya sifat, diantara air hujan dan minyak selamanya tidak akan bertemu atau bersatu dalam nuansa ruang maupun waktu, bisa juga bentuknya yang ada di alam jagat raya ini, seperti bentuk dari alam semesta yaitu antara bumi dan langit, dan bentuk dan sifat dari [2] dua contoh perumpamaan tadi sudah menggambarkan sesuatu ketidak mungkinkan untuk menjadi suatu yang menjadi mungkin [dengan kata tidak mungkin atau mustahil], tapi bagi Allah SWT bisa sajah menjadi mungkin dan terlaksana, Aamiin. Sebuah gambaran dan nuansa harapan dari contoh [2] dua sisi bilah yang berbeda diatas adalah sesuatu yang tidak mungkin bagi sebahagian dari makhluk'Nya, membentuk sesuatu opini yang terkadang menjadi suatu pada pemahaman yang keliru dan menjadi buah menjadi sesat dalam arti ling...
Baca selengkapnya

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].

-
Gambar
BELALANG YANG BISA DIKONSUMSI بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ Belalang dikatakan Hama itu sebetulnya sangat Beda-Tipis antara satu kelompok mengatakan itu adalah Hama dan satu kelompok lain mengatakan itu adalah merupakan anugerah rezeki yang dikesampingkan karena sudah terdoktrin sedemikian rupa dikatakan sebagai hama, padahal dalam Al'Quran sudah secara nyata itu adalah makanan halal, apabila Allah SWT mengirim begitu banyak rezeki kepada kita berupa belalang apakah kita termasuk dikatakan Dosa bahwasanya makanan itu dikatakan sebagai hama atau Rezeki?. والله اعلم بالصواب. Seluruh yang melekat dan yang terdekat dengan Diri Kita diantaranya, Harta, Kekuasaan, Jabatan, Ilmu, Sebutan Kehormatan, Istri/Suami dan Anak2 adalah semua merupakan cobaan dari Sang Haliq, apalagi sebagaimana yang lainnya yang datang di luar urusan itu juga yang merupakan sebahagian urusan yang lainnya pula yang berada dan diluar serta disekeliling kehidupan diri kita sendiri t...
Baca selengkapnya