Puisi Sebuah Kumpulan Rindu Dan Kerinduan.
....."Kamu Rindu Kemajuan..yang bersih, sesuai tatanan dan sesuai pemikiran, keilmuan atau kepandaian serta kearifan lokal.
......."Kamu dan Kalian juga semua Rindu keamanan, ketrentraman, keteraturan sesuai dengan kaidah alam dan tidak menyinggung pihak-pihak lain, yang sama-sama bersaudara sebangsa dan setanah air.
..........."Kamu, Kalian dan Mereka menginginkan kepesatan fasilty pembangunan yang modern dari manapun datangnya sebuah dana serta keuangannya akan dihadirkan, akan tetapi jangan sampai setelah kurun waktu (50Th) Limapuluh Tahun kedepan dan atau lebih pangjang serta diperpanjang lagi dan lagi ke masa depan Tahunnya lagi, Negara kita hanya mempunyai lahan segala fasilty semua masih milik serta kebanggaan dari milik Asing, itulah kemajuan serta kemutahiran e-commerce kaum kapitalis, sebuah kebaikan yang menindas di luar kesadaran dari daya pikir yang normal.
.............."Kamu semuanya dari atas sampai bawah mempunyai kerinduan yang sama akan semua hal-hal istimewa yang kalian pegang serta kalian miliki, akan tetapi kepemilikan tersebut tidak sadar sifatnya sementara untuk memberikan sesuatu hal positive serta sensitif, baik yang sedang dibangun maupun semua yang sedang digarap akan terlihat keuntungan, kerugian bahkan akan timbul ke permukaan bahwa sebuah kajian ekonomis, untuk dan demi Bangsa ini yang paling utama.
...................Sedangkan Aku sangat Rindu walaupun sebesar biji zarah tapi yang menyentuh Hak-hak Rakyat dan Bangsanya.
.........Aku, Kami serta Rakyat Jelata semua ingin menjadi pembangunan itu minimal bisa menjadi seimbang jangan hanya melulu menggarap infrastruktur, tapi kendali ekonomi kita makin dipersempit, tercekik, terlilit, menjerit dan serta menjadi kendali serta cengkraman Para Aseng mulai dari hulu sampai ke hilir, apabila mereka sudah terkumpul dan menjadi gurita akan memenuhi kantong-kantong serta memenuhi lumbung-lumbung Singapore, Malaysia, China, Swiss dan bahkan sampai ke Hongkong, perputaran di dalam Negeri menjadi timpang dan tidak seimbang.
....Aku berharap ada tatanan yang bisa menjadi penyeimbang bagi kepentingan Hak-hak Rakyat dari sisi keadilan, kebenaran jauh dari rasa tertindas, mendengarkan serta memperhati jeritan-jeritan dari hati Rakyat Kecil yang selalu ikhlas akan kemajuan Rakyat dan Bangsanya.
........Aku tidak muluk-muluk atau menjadi paling yang terpaling, bukan juga itu karena yang akan menilai secara baik dan benar itu orang banyak atau Rakyat dan Bangsa, yang akan bercerita atau mengatakan kalian benar-benar membantu Ekonomi dari Rakyat untuk Rakyat, pembangunan sesuai dengan prinsip hidup Rakyat dan Bangsa, dan seterusnya.
..................Aku dan Kami ini sedang rindu yang bukan kalian rindukan, kalian rindu bagaimana caranya kekuasaan ini terap langgeng, rindu bagaimana caranya estafet kepemimpinan sesuai dengan tracknya kalian yang di setting dan dibuat sedemikian rupa sehingga kelihatannya mulus, rindu bagaimana kekuasaan menghasilkan atau mencetak bahagian uang-uang di luar dari jabatan serta jabatan yang lebih langgeng serta kalau bisa menapakinya dengan seumur hidup serta rindu-rindu lainya yang kurang menyentuh serta jauh dari hati rakyat serta Bangsanya.
.......Aku rindu bagaimana caranya titik amanah yang benar-benar bisa menggulirkan kemerdekaan yang hakiki serta kemakmuran bagi Rakyat Bangsa dan Negara Indonesia yang subur makmur gemah rifah lohjinawi yang Toto tengtrem kertoraharjo.
.............Aku rindu serta kami rindu yang benar-benar Rindu yang menyatu dengan hati sanubari Rakyat, Bangsa dan Negara akan kebenaran serta arif, adil dan bijaksana, juga senantiasa kebaikan serta keadilan hak-hak Rakyat terpelihara, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku yang berkeadilan dalam keadilan.
.........Kami dan Aku Rindu seorang Pemimpin yang mencintai semua Umatnya, Menchintai serta menghormati Para Ulama, Kiai, Syech serta Habibnya, yang mencintai Agama-agama yang di akui dalam Negara kita, mencintai dan sayang kepada bawahannya tidak sedikitpun pandang bulu, mencintai serta menghargai pendapat orang lain atau berbedaaan pendapat antara yang satu sama lainnya, tidak dibenarkan bawahnya membuat kubu-kubu perbedaan dalam aturan serta pendapat masing-masing, buat perbedaan itu dalam lingkup rapat serta musyawarah sajah, untuk memicu kemajuan akan Rakyat dan Bangsanya, kepada anak yang masih duduk di bangku Paud, TK, SD, SMP, SMA serta mencintai Para Pemuda Penerus Bangsa, Pelajar, Mahasiswa, serta seluruh element Rakyat kecil hingga pada pejabat pemerintahan yang duduk di jabatan tinggi, seorang pemimpin yang selalu Chinta Bangsa, Tanah Air, Tumpah Darah Ibu Pertiwi maupun Negaranya, Aamiin ya Rabbalalaamiin.
Sebetulnya semua Rindu-rindu itu ada jumlah (6) enam point bagian besarnya diantara, adalah ;
- Rindu yang semu bagi Mereka-mereka dan Kamu-kamu itu yang menggambarkan keberhasilan akan cukong-cukong oligarki kekuasaan sekarang ini.
- Rindu Aku, Mahasiswa, Para Kaum Buruh, Pelajar dan mungkin bersama Kami yang merindukan tatanan yang benar, baik, adil dan tidak ada penindasan atas hak-hak atas Rakyat Bangsa dan Negaranya.
- Rindu Akidah, ada sebahagian umat islam dan penganutnya yang merindukan pemimpin yang terefleksi dari kaum umat beragama yang mungkin sebuah keyakinan yang akan menjadikan sesuatu Negara yang berlandaskan Agama [tapi sebetulnya ini banyak yang pro serta kontra dari kalangan Agama Islam sendiri karena Negara kita Negara berfalsapah Pancasila].
- Rindu Gerakan Politik yang ada di jajaran DPR-RI yang nota Bene akan berkiblat sedikit-sedikit kepada faham yang akan bergeser kepada faham PKT & PKI, bersinergi karena mereka mempunyai modal yang mumpuni [ini semoga hanya menjadi bentuk ke khawatiran kita bersama karena mulai digulirkanya UU HIP dan UU lainya].
- Rindu yang akan pilu, sebagaimana semua point Rindu-rindu diatas akan sirna apabila seluruh Rakyat dan Bangsa sudah muak melihat perkembangan ini, hal inilah yang patut kita jaga bersama dimana Rakyat sudah marah dan menuntut rasa akan keadilan kepada siapa lagi kita akan bersapa, atau akan bercerita ataupun akan mengadukan rasa itu, maka Rindu [1,2,3 & 4] akan musnah serta akan tergantikan akan Rindu yang lain yang mungkin entah seperti apa jadinya, wa Allahu A'lam bisowab.
- Rindu Illahi Robbiy, Rindu ini rindu yang paling akhir akan gezolak Alam Jagad Raya ini, karena frekwensi jelek atau sebuah resonansi yang kurang baik atau diluar kuasa hati manusia yang bersih dengan sengaja menutup-nutupi kebenaran keadilan dan lain sebagainya, alam senantiasa tidak akan tinggal diam karena hal tersebut sudah menjadi taqdir dan segala akan hakekat'Nya, semoga kita tetap Eling Lan Waspodo karena kita ini sedang berada dipenghujung tahun 2020, yang sangat rawan bencana Alam dan semoga Indonesia baik-baik sajah,
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar