Puisi Butiran Debu dan Embun Kehidupan.
Puisi Butiran Debu dan Embun Kehidupan.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
......Aku ini hanya bagaikan butiran debu yang menempel di air yang mengalir,
.........Yang senantiasa tiada daya serta upaya,
.............Bila dibandingkan dengan hamparan alam jagad raya yang maha luas ini,
.................Mungkin hanya sebanding dengan buliran serta tetesan embun yang jatuh di malam hari, yang hanya akan bisa terlihat dari indah serta basahnya daun yang sedang terdiam serta hening tidak tergerak oleh hembusan angin pagi yang menusuk dengan rasa dingin yang menyentuh pada kulit,
.....Barulah sekiranya bisa terlihat serta bisa dibuktikan bahwa indah serta keberadaan sebuah embun yang tadi malam telah menempel diatas daun yang senantiasa menunggu dengan setianya dengan kedatangan malam sehingga akan berusaha pergi apabila telah diusir oleh fajar pagi yang menyingsing di ufuk timur, ditandai oleh Kokok Ayam serta seruan Adzan ketika jatuh dan tepat diwaktu Shalat Shubuh tiba.
.....................Memang mungkin sekiranya ada air yang menetes dari daun-daun yang tidak mengetahui dari mana air itu tadi malam menempel padahal saat itu tidak ada serta datang hujan.
.......Seseorang tidak juga akan mengetahui bahwa saat malam itu telah terjatuh setiap tetesan embun malam terjatuh ke bumi, serta mungkin ada yang tertahan di dedaunan maupun ada juga yang langsung terjatuh ke Bumi Pertiwi.
......................Tiada satupun orang atau makhluk yang bisa menggambarkan bahwa ada embun yang setia terjatuh pada setiap heningnya malam saling berjatuhan ke bumi yang terhampar luasnya alam jagad raya ini.
.........Itulah sebagai bukti bahwa sedang ada keberadaan embun apabila ada seseorang inkhsan sedang mencari sedianya buat obat-obatan yang akan diminumkan kepada yang sedang sakit.
Sebingga mengetahui bahwa akan keberadaan Embun-embun yang tadi dalam sepanjang malam telah terjatuh ke atas bumi,
.......................Karena sudah ada bukti bahwa ada basah air yang masih tertahan oleh indahnya daun-daun yang setia menengadahkan harapan akan tumbuh sebuah pucuk dahan yang dibasahi oleh tetesan embun-embun malam sampai habis pagi hari,
.........Begitu indahnya bahwa esok hari yang akan tersinari oleh sinar sang Surya untuk memberikan proses fotosintesis serta terciptanya oleh Sang Khaliq, yaitu Carbondioksida [CO2] akan berubah serta tergantikan dengan melimpahnya Oksigen [O2] esok pagi hari yang cerah untuk kelangsungan kehidupan semua serta seluruh makhluk-makhluk hidup yang masih bernafas Walaupun yang ada dan berada dibawah bumi serta di bawah dasar laut sekalipun yang ada di Alam Jagad Raya ini,
........... Debu-debu bertebaran serta tergabung dengan oksigen untuk semua kebutuhan makhluk hidup di jagad raya ini, demikianlah aku seumpama atau bagaikan hanya sebuah butiran Debu atau mungkin juga Embun-embun yang mungkin tiada arti serta yang tidak ada gunanya untuk kehidupan di alam jagad raya ini.
Jaja Juharja
Rabu, 04 Nopember 2020
Salam Siliwangi Terakhir
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar