Antara Arti Sebuah Mimpi, Siloka, Syareat, Logika, Bukti, Fakta, Kenyataan, Anugrah Dan Hakekat.
Kehidupan semua makhluk yang berada di Alam Jagad Raya senantiasa sudah mempunyai Takdir , Qodla dan Qodar yang sudah ditentukan bagi semua ciptaan mahkluk yang ada di Alam Raya atas seizin'Nya.
Sepertinya juga kehidupan makhluk di planet bumi ini ada yang Nyata atau Dhohir serta apa pula yang ghoib, apabila kehidupan ini menjadi selaras dengan apa yang dicita-citakan oleh Para Leluhur Bangsa Nusantara ini tidak jauh serta meleset dari Para wangsit, Uga ataupun bentuk Serat-serat yang telah banyak dituliskan oleh seluruh Para Leluhur, Syuhada, Wali dan Kharomah Para Leluhur yang setingkat dengan Para Wali Allah atau Sunan-sunan yang mengulik ilmu Laduni demi masa depan Para Turunan maupun Titisan pada Generasi Muda. Penerus Bangsa dimasa yang akan datang, apabila dilihat dari peninggalan serta alur cerita yang sedang begitu marak di Dunia Para Ilmu Leluhur dan Titisan Nusantara akan menjadi penyambung bahwa Nusantara adalah menjadi Ciri Bangsa yang Unggul, bukan menjadi manusia-manusia yang menjadi kepanjangan tangan Para Cukong-cukong yang sengaja sedikit demi sedikit akan menghancurkan Bangsa ini dari pengaruh serta ketergantungan akan system oligarki yang akan membelit dari semua sisi kehidupan yang sudah nyata dan secara jelas faktanya pada dekade sekarang ini, dari setiap sisi sudah masuk pengaruh-pengaruh berbentuk uang atau dana-dana yang secara gratis disiapkan oleh Mereka-mereka untuk menjadi penjebak atau jebakan ke arah mau tidak mau akan kearah system oligarki politik, karena mereka sudah menguasai hampir 55% peredaran uang serta perputaran telah ada semua ditangan kantong-kantong mereka, di dalam sisi inilah yang sangat menghawatirkan perputaran roda ekonomi Kerakyatan akan semakin punah serta yang ada beredar atau menjadi sirkulation di fase bawah semakin seret dan tersedat untuk mendapatkan sebuah modal dan Dana Usaha [karena Negative Thingking Perbankan bagi Rakyat dan Bangsa].
Saudara-Ri Siliwangi di seluruh Nusantara adalah, sebagai berikut ;
- Saudara Tua semasa Tahun 2 Masehi ada di daratan Sumatera adalah di daerah sebelum Kayu Agung, yang menjadi tandanya yaitu Pohon Jambe sebagai menjadi tanda saudara Tertua yaitu tandanya [Pohon Jambe atau Pohon Pinang], kalau di Sunda Padjadjaran pohon itu sudah semakin punah oleh zaman [mereka semasa itu sajah sudah menganut Ajaran Islam].
- Kembaran Siliwangi banyak tersebar di Daerah Sumatera karena dahulu menjadi satu daratan dengan Sunda Besar serta Sunda kecil, yaitu zaman dahulu dititipkan kepada seorang Putri Kuning, Putri Selendang Kuning atau disebut juga Celenting Kuning, Saudara Kembaran Siliwangi dari jumlah Tujuh Saudara-Ri dan dua diantaranya ada di Sumatera, seperti Harimau Putih masih menampakan diri di daerah Jambi [Daerah Kubu Dalam], Si Belang tempat Random ke seluruh wilayah Sumatera, di Sumatera bagian Selatan juga ada Gajah Putih [orang ada di Sunda], Badak Putih padahal habitatnya ada di Ujung Kulon Jawa bagian Barat, dan masih banyak jejak sejarah yang hampir banyak persamaannya di setiap daerah di seluruh IBu Pertiwi.
- Saudara-Ri atau Adek Laki-laki paling dekat yaitu Saudara-Ri di seluruh Dayak Borneo [Pulau Kalimantan] sebagai tanda adalah sebuah Keris Pusaka yang di pegang oleh Dayak Sungkung, sebagai tanda yang semakin punah sekarang adalah kebiasaan Sunda Padjadjaran yaitu Senjata Sumpit [Senjata Ujungnya Menyempit], sudah dari zaman dahulu sudah ada karena Sunda Besar menjadi satu daratan yang sangat besar, sejak zaman sejalan semakin tua senjata Sumpit di Padjadjaran semakin punah dan di Borneo sana masih tersimpan serta terpelihara dengan baik dan banyak contoh bahasa-bahasa yang hampir ada persamaannya seperti kata diantaranya ; Pawon [Dapur] di Sumatera sama, Ikan Gabus di Deleg di Sumatera juga sama Deleg, sisa kebakaran yang berterbangan kalau Sunda "Silalatu" di Kalsel "Lalatu", Golok di Sunda di Borneo Mandau bentuknya beda-beda tipis sajah da banyak kesamaan lainnya.
- Saudara-Ri jauh Adek pengembara yang sangat jauh yaitu dari Suku Papua yang ada di paling timur Indonesia atau banyak disebut sebagai "Mutiara dari Timur", contoh alat atau senjata sama yang dipakai sampai sekarang yaitu Tombak dan Panah yang di Papua sangat terpelihara sampai dengan sekarang, contoh konkritnya adalah Gondewa atau pegangan alat untuk melesatkan panahnya masih tertinggal di Daerah Bandung yang juga disebut sebagai Cigondewah dan Panah atau anak busurnya terbawa oleh Saudara-Ri atau sudara Jauh yaitu di Papua makanya Gondewa yang mereka buat agak sedikit berbeda dengan aslinya yang ada di Padjadjaran, kalau senjata Tombak hanya sedikit perbedaan dan semua itu masih terpelihara sampai sekarang.
- Orang Tua yang paling di Tuakan yaitu ada di Kerajaan Goa di Sulawesi yang zaman dahulu menjadi bahagian dari Sunda Besar, yang menjadi contoh persamaan yang mutlak sampai sekarang yaitu senjata yang dipegang oleh orang Sulawesi, Sunda dan Madura sama mempunyai senjata sebetulnya, cuman senjata itu dibilang sebagai senjata rahasia seperti pada umumnya kalau senjata itu sipatnya bisa kelihatan oleh umum dalam memakainya, seperti senjata yang di taruh di pinggang seperti contoh nyata yaitu ; Golok-Bedog [Sunda], Gobang [Betawi], Keris [Jawa Tengah & Timur], Klewang [Maluku], Mandau [Dayak Borneo] dlsbnya, yang disebut dengan senjata Rahasia selalu di pegang akan tetapi orang lain tidak mengetahui atau melihatnya di mana menaruhnya [Senjata Rahasiah] atau disebut sebagai senjata terakhir antara yaitu ; Badik yang dimiliki oleh Saudara di [Sulawesi], Clurit-Bentuknya sangat Kecil [Madura], Kujang [Senjata Rahasia Orang Sunda yang sampai sekarang cara menaruhnya dibagian badan sebelah mana] karena itu disebut sebagai senjata terkahir atau Rahasiah.
- Ibunda yang masih keturunan Jawa yang keberadaannya ada di Pulau Bali
- Bunda Sepuh berada di Daerah Wilayah Mataram mungkin sekarang wilayahnya bisa berada di kota yang sangat Tua bisa di [Jogjakarta, Solo, Magelang dll].
- Sudara setetesan darah yaitu diantaranya adalah dengan seluruh Saudara-Ri yang berada di Jawa Timur, contoh yang banyak sampai sekarang seperti singa-singaan yang di buat sebagai Budaya Tari hampir menyeluruh di Jawa Timur, yaitu masih seketurunan Raja Majapahit, Singosari, Pajang, Blambangan dll.
- Sudara Siliwangi atau Kembaran yang sudah semenjak lama tertahan atau mendapatkan kutukan mungkin dari dekade zaman, yang sudah dibebaskan yaitu "Singa Purworejo" serta sudah berkumpul kembali dengan Alam yang sesungguhnya.
- Ular Putih yang memanjang di pantai Utara Pulau Jawa yaitu daerah yang menempati sekitaran antara Brebes, Tegal dan Pekalongan.
- Ular Naga Panuntun, yaitu ular besar yang di temui pada (3) tiga kota yang berbeda dan menunjukan atas persamaan dari ketiganya yaitu Sumatera di Daerah Tugumulyo ke arah sebelah Timur sebelum Megang Sakti [Muncul Bunga yang diantar Oleh Bunda Berselendang Hijau Muda], Daerah Loji Karawang [yang dahulunya menjadi atau merupakan ajudan terdekat Bapak Paduka Ir. Soekarno yang dekat dengan Gunung Sangga Buana [Muncul Wujudnya], yang ketiga adalah di Daerah Melak - Long Bangun [Kutai Kartanegara] yang lambangnya menjadi di abadikan di gapura setiap jalan dengan lambang utuh sebuah Naga dari Ekor sebelah kiri menjulur ke Kanan artinya yang ingin selalu menjalankan sebuah tindakan Kebenaran [Lambangnya], banyak cerita di daerah setempat bahwa sisik Ular Naga yang pernah ditemukan tersebut hampir sebesar kuali untuk memasak di dapur, jadi betapa besar dari wujud ular tersebut wa Allahu A'lam bisowab.
- Garuda Paksi sementara sampai sekarang sebelum Tokoh Satrio muncul ke Permukaan, kaki dari Garuda Paksi satu berada di Gunung Cakra Buana yang ada di Banten dan Kaki kirinya berada di Gunung Sangga Buana di Purwakarta, apabila sudah berdiri atau berkuasa suatu saat nanti kaki kiri akan memegang atau berada di Jawa Timur, jadi kedudukan kaki Kanan di Jawa Barat Banten [Cakra Buana] di Jawa Timur kemungkinan berada di Gunung Lawu, wa Allahu A'lam bisowab.
- Kakek yang sudah paling tua dan sangat Tua yaitu yang berada di Gunung Lawu Jawa Timur.
- Kakek Penyeimbang Alam atau Kakek sebagai Penasehat Alam Jagad Raya ini sekarang berada di "Gunung Tidar" di Kota Magelang Jawa Tengah sebagai Gunung Pakuning Alam atau disebut Central Pulau Jawa sampai sekarang ini.
- Sudara atau menjadi Anak Bontot sebagai penjaga laut Pantai selatan yang jarang terceriterakan adalah sebagai Eyang Balung Tunggal atau di sebut Buaya Putih yang menjadi nyata dan menjadi perlambang [Lambang] yang gagah berani sampai sekarang yaitu terletak di Kota Surabaya yang menyandang sebagai Kota Pahlawan Suraboyo [atau terkenal dengan sebutan Arek-arek Suroboyo].
- Tongkat Wujud yang sudah nyata dan ada yaitu bekas atau menjadi jejak dari peninggalan Nabi Sulaiman AS yang ada dan tergambarkan dengan jelas di relief Candi Borobudur di Daerah Magelang Jawa Tengah, sebagai bentuk atau Kharomah Tongkat Naga yang sudah saya ceriterakan terpisah pada Point (11) sebelas di atas, yang ada dan sudah diterangkan di dalam Al-Qur'an.
- Batu yang berada di Chandi Borobudur tidak akan ditemukan sampai sekarang, apabila merujuk kepada penelitian Prof. Ahli Ilmu Matematika yatu Prof. Dr Pahmi Basya, yang ditarik kesimpulan bahwa batu tersebut diambil dari daerah Palung yang ada di Lautan dekat Pulau Irian Jaya atau Daerah Papua, apabila saya yakin karena saat itu diambil dengan sangan dan kurun waktu yang sangat-sangat cepat, sehingga pada waktu itu dalam keterangan Prof saat kejadian tersebut Bumi berhenti berputar sehingga mengalami pembekuan, kemungkinan pada saat itu bebatuan yang ditarik secara paksa sehingga menjadi atau membentuk seperti Gunung sekarang ini dengan sebutan Gunung Jayawijaya [disana ditemukan beberapa bagian atau berbagai Fosil-fosil Laut Dalam yang ada di dasar Samudera] semoga ada yang meneliti kelanjutan bentuk batuan yang secara pasti akan sama bentuk serta kandungannya di Gunung Jayawijaya dengan Batuan Chandi Borobudur [Siliwangi Terkahir].
- Bunda yang mempunyai lambang Segitiga Padjadjaran dan yang tertera di Buku - Kitab Salaka Nusatara yang sudah dapat waris atau jabatan dari Ratu Dunia atau Ratu Bilqis [Istrinya dari Raja atau Nabi Sulaiman AS] salah satu Anaknya Beliau adalah Ratu Pantai Selatan yang sudah masuk Islam sama dengan Ayah Nabi Sulaiman AS, karena beliau dari Turunan Bangsa Jin jadi di buatkan suatu kerajaan yang ada di pantai selatan, beliau adalah dari Negeri Jin yang sangat jauh dan tidak mungkin terjangkau oleh Bangsa Manusia yaitu Negara Azrak Jin, wa Allahu A'lam bisowab [untuk lebih menambah pengetahuan bisa buka YouTube dari Prof. Dr. Fahmi Basya yang berjudul Borobudur warisan Nabi Sulaiman AS] selamat membaca.
Dari Seluruh Saudara-Ri dan Leluhur atau keturunan dari Gelar Siliwangi yang kurang lebihnya ada (18) delapan belas point diatas adalah sebagai titik garis besarnya sajah mungkin ada masih belum terkuak ke Permukaan, sebagai bahan perbandingan atau pengetahuan ilmu kehidupan serta berputarnya Alam Jagad Raya dalam system galaxy Bima Sakti sebagai system Tata Surya yang Maha Luasnya di Alam Jagad Raya ini, jadi sebagai untuk menjadi penambah cakrawala pengetahuan dari rotasi kehidupan Para Titisan, Tetesan, Totosan yang menjadi ilmu yang sudah dipelajari oleh Para Kaum Pemimpin atau Rajya-Rajya yang terdahulu atas kandungan serta hakekat Alam ini dalam ilmu perbintangan, Seperti umur sebuah Bintang, mungkin bisa juga Planet dan Galaxy, Galaxy di Luar angkasa raya menurut para ahli astronomi ada bebera gugusan Galaxy seperti ; Galaxy Bima Sakti [Bumi tempat kita tinggal serta susunan planet system Tata Surya ini], ada 10 mungkin lebih yang sudah terlihat oleh Teleskopik Para Ilmuwan Dunia diantaranya dari Galaxy Andromeda, Galaxy dll, dan di informasikan sebagai tambahan bahan pengetahuan kita di bawah ini, yang sengaja di upload dari Kompasdotcom, dari Informasi dari Saudara Ari Welianto, editor Kompasdotcom - Galaksi merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah tatanan alam semesta.
Galaksi adalah sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem. Galaksi terdiri lebih dari satu benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainya, dalam ilmu astronomi, galaksi adalah suatu sistem yang terdiri dari bintang, debu, dan gas yang luas, dilansir dari Encyclopaedia Britannica(2015), galaksi adalah satu sistem bintang yang membentuk alam semesta.
Baca juga: "Review Star Wars: The Rise of Skywalker, Babak Akhir Perang Galaksi", Banyak kumpulan galaksi yang berukuran sangat besar dan mengandung hingga ratusan miliar bintang. Kumpulan galaksi itu disebut dengan gugus galaksi, Gugus galaksi adalah pengelompokan galaksi yang terikat secara gravitasi. Jumlahnya mulai dari ratusan hingga puluhan ribu. Berikut macam-macam galaksi yang sudah diketahui masyarakat luas :
1. Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783. Dalam galaksi ini ada planet Bumi yang dihuni manusia. Galaksi ini terdiri dari 400 miliar bintang lebih dengan garis tengah sekitar 130 ribu tahun cahaya. Galaksi Bima Sakti berbentuk spiral. Nama Bimasakti berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Baca juga: "Galaksi Cincin Misterius yang Membingungkan Astronom", Diberitakan Kompas dot com (19/10/2018), istilah itu muncul karena orang Jawa Kuno melihat susunan bintang-bintang yang tersebar di angkasa. Jika itu dihubungkan dan ditarik garis akan membentuk gambar Bima yang dililit ular naga. Sebab itu, disebut dengan nama Bimasakti. Galaksi ini juga disebut galaksi Milky Way. Galaksi Bima Sakti memiliki berat sekitar 700 miliar hingga 2 triliun kali lebih berat dari Matahari. Menurut para astronom, galaksi Bimasakti akan bertabrakan dengan galaksi Andromeda dalam 4 miliar tahun. Karena, galaksi Bima Sakti sedang bergerak menuju galaksi Andromeda dengan kecepatan 250.000 mph (400.000 km/jam).
2. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda juga disebut Andromeda Nebula. Galaksi ini berbentuk spiral seperti galaksi Bima Sakti. Galaksi Andromeda berukuran besar dengan diameter hampir 200 ribu tahun cahaya. Andromeda terletak sekitar 2.480.000 tahun cahaya dari Bumi. Galaksi Andromeda bisa diamati dengan mata telanjang sekitar bulan September, Oktober, dan November. Dengan mata telanjang galaksi Andromeda akan tampak seperti kabut. Jika memakai teropong bisa tampak bintang-bintang di galaksi Andromeda. Galaksi Andromeda ditemukan pada awal 965 masehi dan ditemukan kembali pada 1612, tidak lama setelah penemuan teleskop oleh astronom Jerman. Baca juga: "Bak Ditembak Peluru Raksasa, Galaksi Bima Sakti Berlubang", Pada awalnya Andromeda dianggap sebagai komponen Bima Sakti. Namun pada 1920 astronom Amerika menentukan jika Andromeda adalah galaksi terpisah di luar Bima Sakti.
3. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan ini sering disebut dengan nama Awan Magellan. Galaksi ini dibagi dua jenis, yakni Awan Magellan besar dan kecil yang jaraknya 160.000 tahun cahaya. Magellan mengorbit pada satelit Galaksi Bima Sakti. Ukurannya mencapai 14.000 tahun cahaya. Pada awal abad ke-20, Awan Magellan diakui sebagai obyek pendamping galaksi Bima Sakti. Namun penelitian terus dilakukan, dan diputuskan jika Awan Magellan merupakan sistem terpisah.
4. Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor berjarak hingga 10 juta tahun cahaya dari Bumi. Ursa Mayor sering disebut sebagai galaksi beruang besar. Baca juga: "NASA Cetak Foto Keluarga Semesta, Berisi Lebih dari 265 Ribu Galaksi", Galaksi ini biasa terlihat sebagai tujuh bintang terang. Tujuh bintang terang itu menjadi patokan saat berlayar di malam hari. Jumlah bintang pada galaksi ini ada enam.
5. Galaksi Black Eye
Galaksi ini salah satu galaksi yang cukup populer seperti Bima Sakti. Galaksi ini punya keanahan berupa cincin kabut dan warna gelap. Cincin kabut itu mengelilingi intinya yang cukup terang. Bentuk galaksi ini spiral dengan lengan seperti belalai yang menjulur dari inti yang cukup terang. Jarak galaksi ini dengan Bima Sakti sekitar 17 juta tahun cahaya garis lurus. Galaksi ini ditemukan oleh astronom asal Perancis.
6. Galaksi Pusaran Air
Galaksi Pusaran Air merupakan galaksi yang mudah ditemukan olah para astronom. Jarak galaksi ini dengan Bimasakti sekitar 14 juta tahun cahaya. Bagian pokok galaksi ini ada bintang yang begitu jelas dan memiliki bentuk tidak teratur. Baca juga: "Misteri Bobot Galaksi Bima Sakti Akhirnya Terpecahkan".
7. Galaksi Roda Biru
Galaksi Roda Biru memiliki nama yang sama dengan bentuk dan warna galaksinya. Galaksi berjarak dua tahun cahaya dengan Bima Sakti. Ukuran galaksi ini kecil dengan bentuk spiral. Galaksi ini dekat Bumi, sehingga bisa dilihat menggunakan binokuler.
8. Galaksi Sombrero
Galaksi Sombrero memiliki jarak sekitar 29 juta tahun cahaya dari Bumi. Bentuk galaksi ini spiral. Lingkaran luarnya terlihat besar seperti topi sombrero yang merupakan ciri khas masyarakat Meksiko. Susunan galaksi ini terdiri dari awan debu, gas hidrogen yang dingin, dan debu antariksa. Baca juga: "Prediksi Tabrakan Galaksi yang Akan Lemparkan Bumi dari Bima Sakti.
9. Galaksi Dolar Perak
Galaksi Dolar Perak juga disebut sebagai galaksi silver coin. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan jarak 13 juta tahun cahaya. Dengan jarak cukup jauh dari Bumi, galaksi ini tidak terlalu terlihat.
10. Galaksi Centaurus
Galaksi ini merupakan galaksi yang biasa dikenal dengan nama NGC. Galaksi ini memiliki jarak sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bumi. Centaurus adalah salah satu radio galaksi yang berada dekat Bumi. Galaksi ini hanya terlihat dari lintang utara dan belahan bumi bagian selatan. (Sumber : Kompasdotcom"Gloria Setyvani Putri).
Semoga dengan tulisan diatas bisa menjadikan manfaat bagi seluruh Saudara-Ri Nusantara, apabila yang tidak bermanfaatnya buanglah karena ilmu pengetahuan itu datangnya bisa dengan membaca atau dari informasi dari orang lain, sehingga Saudara-Ri bisa menyimpulkan atas kebenaran atau mana yang akan menjadi pembenaran dari seluruh cerita ini, atau mungkin bisa sajah mendekati benar, atau mungkin jauh dari khakekat'Nya, anda sendiri yang akan bisa menyimpulkan atas kebenarannya, Salam dari penulis untuk selamat membaca dan like and share kepada yang lain,
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar