Cuplikan Asa Jeritan Hati Para Pejuang Bangsa.
....Dalam datangnya malam ditandai dengan macam bunyi-bunyian binatang malam, tapi ada satu bunyi yang bisa menggetarkan hati yaitu letusan senjata bareta bunyi disebelah Utara.
.......Secara sigap kami mengendap [20] dua puluh meter di pinggir menyusuri dan mengendap kearah sebuah bunyi letusan senjata.
.............Pohon dan ilalang menjadi saksi terkadang binatang melata serta nyamukpun bisa mengerti dan tak mengganggu kami sedang mengendap ke arah sebuah suara.
..................Pandangan kami tidak sedikitpun berkedip selalu liar mengawasi disekeliling jalan agar supaya tidak kecolongan pandangan, terlihat iring-iringan yang diikuti beberapa panser, mereka sepertinya dengan jumlah yang banyak, karena mereka sebentar legi akan memasuki perkampungan kami membatalkan perlawanan, karena takutnya warga sipil di daerah tersebut terkena bumi hangus disapu oleh mereka.
.....Kami berdua tetap pada posisi bahwa Pasukan Belanda tersebut akan mengarah ke sebuah kota besar yang ada disebelah selatan, kami perintahkan satu orang untuk segera memberikan kabar pada pasukan regu komando divisi, akhirnya teman yang lebih lincah sigap dengan berlari dari tempat pengintaian ke markas pasukan Divisi dengan mengintari gunung serta menembus hutan untuk lebih cepat sampai informasi yang akan disampaikan.
..........Kami berdua dalam pengintaian cukup geram dengan tangan gemetar melihat mereka, apa daya amunisi cuman cukup untuk beberapa kali tembakan.
................Kami memastikan ulang konvoi Belanda hanya cuman berjumlah dengan rombongan tadi, kamipun bergerak terus menyusuri jalan yang mereka lalui, sudah pasti bahwa tidak ada lain lagi dari rombongan tersebut, dengan setengah berlari kami kembali ke Pos pertama pengintaian, takutnya kalau teman satu apabila dilakukan dengan berlari kencang akan bisa kembali besok subuh, dengan cemas dalam menunggupun tidak bisa menyalakan lampu senter ataupun bakar kayu, atau sedikitnya membakar untuk sedikit menghangatkan nyeduh kopi atau membakar ketela pohon yang banyak disekitar kebun penduduk, padahal perut sudah dari tadi bunyi keroncongan sampai ke pestival roker ada di dalam perut, tapi bagaimana bisa keaman yang sangat penting dalam persembunyian harus sesunyi mungkin.
Karena waktu tinggal beberapa jam sudah mau masuk waktu subuh yang menegangkan, teman yang satu sengaja biar tertidur pulas untuk bergantian besok pagi berjaga, Tampa diduga dari sebelah barat tempatnya pada kebun jagung petani ada kelihatan orang mengendap-ngendap karena posisi sudah terlalu dekat tidak mungkin untuk berusaha menghindar dari tempat itu, dengan sigap tangan kiri mengambil senjata Laras panjang yang dari tadi di sederkan di sebelah dingding gubuk tempat Patani berkebun itu senjatapun sudah saya kokang dan sudah ditarik kuncinya sehingga mengeluarkan bunyi, moncong senjatapun sudah hampir terarah dari tadi ke arah tempat yang bergerak tersebut, teman yang sedari tadi tidur sengaja tidak di bangunkan takut berbahaya dan kaget malah menjadi berantakan karena posisi dalam pengintaian, pelatuk senjata sudah siap tarik dengan hitungan detik, saat jantung makin terpacu dengan pusat tujuan adalah pelatuk yang akan ditarik dengan cepat.
Tak lama dikejauhan kebun jagung tersebut kadang bergoyan, mungkin ada [2] dua kemungkinan adalah ; satu bisa sajah itu seorang telek sandi musuh, kedua adalah binatang babi hutan yang memakan jagung, tidak lama dari itu agak hening tidak bergerak, tapi terdengar bunyi siulan burung dari cuitan sebagai tanda bahwa itu teman mereka, ternyata teman yang tadi disuruh memberikan informasi ke Komando Divisi tentang tentara Belanda menuju arah Selatan, kamipun membalas siulan yang berbeda bahwa tanda kita masih menunggu di pos pengintaian, kenapa kamu bukan kasih tahu dulu dari tadi Kang, dari tadi sudah saya bidik coba kalau saya tadi Manarik lepas pelatuk gimana jadinya, kata teman sengaja karena tadi rada memutar jalannya, jadi saya sedikit lapar ada jagung dan ketela sudah saya mintanya besok pagi aja ke Bpk petani yang lebih aman sekarang mah yang penting ganjel perut dulu untuk membakar jagung sama ketela ini sama-sama.
Cerita serta sebuah cuplikan diatas ini diangkat dari cerita Para Pejuang Bangsa atau Para Veteran tapi dengan sangat sayang, dari pihak pemerintah masih banyak yang belum mendapatkan pensiunan veteran dari sebahagian para pejuang tadi sebenarnya, ada yang mempunyai modal cukup untuk ngurusnya mereka pasti akan dapat dan cair, akan tetapi ada juga yang memang benar-benar berjuang, karena tidak mempunyai modal untuk mengurusnya kesana sini, yang akhirnya jadi walhasil tidak mendapatkan pensiun selamanya, ini sebetulnya sangat miris dengan kehidupan Ber-Bangsa, sesungguhnya mereka-mereka itu sudah berjuang benar-benar dalam berjuang, malah secikitpun tidak mendapatkan hasilnya, akan tetapi kepada mereka-mereka yang hanya memondalkan biaya serta omongan yang direkayasa, araubada kaitan saudara, yang semuanya itu banyak yang dapat menikmati pengsiunan tersebut, saya coba menanyakan dari jumlah yang mengikuti perjuangan kurang lebih 400 keatas yang bisa mendapatkan tidak sampai separonya, dan sekarang pada saat saya tanya veteran tersebut sudah hampir banyak yang meninggal Dunia, jikalau dihitungpun mungkin hanya tinggal sedikit dan sudah pada pindah mengikuti atau pindah sama anaknya karena terdorong kebutuhan hidup semata, wa Allahu A'lam bisowab.
Penulis menelusuri Para Penjuang yang masih hidup, dan dianggap sebagai Veteran tulen yang memang dirinya berjuang untuk Negara hidupnya cukup pahit dan mengenaskan, inilah yang menjadi realita kehidupan tidak jauh dari sebuah keberhasilan adalah di support atau di tunjang dengan karena mereka-mereka di dukung oleh keuangan juga jadi bisa berhasil untuk dalam pengurusanya.
Sesungguhnya kami gulirkan cerita ini karena masih dalam suasana Peringatan Hari Pahlawan, 10 Nopember 2020 serta Cerita ini diangkat dari cerita yang sebenarnya dan sengaja saya rahasiakan Nama karena keinginan dari beliau biarkan memang katanya sudah menjadi rejekinya seperti ini, ada beberapa yang sangat diacungkan jempol saat menghadapi Belanda adalah, diantaranya ;
- Di badanya banyak bekas tembakan atau siksaan dari bangsa Belanda di paha, perut dan yang sangat tidak masuk akal yang bersarang di kepalanya, yaitu ditembak dari jidat sampai tembus di belakang kepala belakang menonjol runcingnya mau keluar, apabila di pegang sama jari teulunjuk terasa menonjol, sampai saya merasakan benar-benar ngeri apabila saat waktu dieksekusi yang akhirnya Orang Tua tidak akan mati walaupun bagaimanapun sampai sekarang, apabila belum saatnya di jemput oleh malaikat maut, wa Allahu A'lam bisowab.
- Teman seperjuangan si Abah satunya saking kesal Belanda sampai si Abah tersebut rumahnya dibakar dan berondong oleh sejata stend jaman dahulu yang pegangannya di sebelah samping, Alhamdulillah sampai sekarang si Abah masih hidup, kadang saya menyampaikan ini sebagai penghormatan yang sangat luar biasa kepad beliau-beliau sebagai Pejuang Revolusi Kemerdekaan Rakyat, Bangsa Indonesia.
- Kadang Beliau kalau memang lagi terpepet atau mengahapi musuh yang banyak dan tidak seimbang, beliau hanya mencabut rambut sendiri dalam genggaman lalu diludahin dengan ludahnya dan saat itu dilemparkan sehingga setiap satu rambut akan berubah menjadi bentuk ular-ular kecil yang berbisa dan dari separoh pasukan Belanda gugur oleh ular tersebut itu merupakan kharomah yang sangat luar biasa, itulah candaan bagi Para Veteran saat berperang di dalam perjuangan sebetulnya sepele tetapi bagi pihak musuh menjadi sebuah keseriusan yang nyata.
Buah keanehan dari (3) tiga cerita di atas adalah menjadi sebuah trik atau strategi perang dalam melawan Penjajah Bangsa Indonesia, atas kehormatan serta rasa kasih sayang dengan penuh suka cita dari mulai mereka memperjuangkan Bangsa ini adalah menjadikan contoh serta suri tauladan yang baik dan benar serta menjadi sebuah kajian ilmu yang bisa dipelajari oleh Anak Cucu Bangsa ini dimasa yang akan datang dan tidak mengenyampingkan atau membuat sepele Ilmu-ilmu Laduni Nusantara sebagai tameng atau Mejadi bahan warisan bagi Para Pemuda Penerus Bangsa dan Negara di masa yang akan datang.
Ada wejangan dari bentuk arah mata angin untuk Para Pemuda Penerus Bangsa dan Negara yaitu adalah ;
- Arah dari Barat. Apabila datang dimana bangsa yang datang dari barat, kuatkanlah keteguhan hati, pikiran serta nasionalisme yang kuat karena semua bentuk perjanjian akan semua ditanda tangani dengan kedua belah pihak dengan mengandalkan celah-celah perjanjian itu sendiri, apabila di awal mempunyai keteguhan akan perjanjian semua akan berjalan baik bagi seluruh Rakyat, Bangsa dan Negara, itu inti pokok pemikiran yang jeli dan berazaskan kepada Nasionalis serta menjamin hak-hak Rakyat dan Bangsa didalamnya, apabila tidak setuju dengan perjanjian tersebut, kita punya sumber daya, tanah air serta punya Rakyat dan Bangsa senantiasa penguasaan akan Tanah dan Air yang terkandung di dalamnya semata untuk menjadikan sebuah kemakmuran Rakyat, Bangsa dan Negaranya, apabila niat ini terlepas dan dikorbankan demi Rakyat dan Bangsanya maka sangat yakin yang akan terjadi seperti perjanjian Freeport, Morowali, Pernjanjian Pengadaan Alat Telekomunikasi dengan China-Tiongkok [Huawei-Three] yang men-Swap dari Team Jaguar semua alat-alat German yang masih Produktif dan belum rusak [ini jelas ada sisi politik untuk itu - padahal alat China-Tiongkok baru dipasang sajah sudah mengalami trouble shoot [Rusak dan masalah], coba kita inventarisir apalagi kerjasama apalagi yang sangat menguntungkan mereka China-Tiongkok atau perjanjian-perjanjian lainya yang jelas mencatut sesuatu dari keringat Rakyat dan Bangsanya, coba kita bisa angkat kepermukaan sesuai dengan pengetahuan'mu.
- Arah dari Utara. Kongsi dagang yang sangat timpang yang datang dari kongsi-kongsi yang di campur aduk dengan politik PKT [Partai Komunis Tiongkok], kita sebagai Bangsa dan Negara jelas harus sangat-sangat teliti dan jeli karena Negara mereka adalah merupakan haluan Komunis bukan kita peka atau benci tapi sikap hati-hati serta Waspada wajib sebagai Rakyat dan Bangsa, seperti yang sudah saya sampaikan denga akhir pada Point [1] satu diatas, kita juga sekarang harus sadar ekonomi masih dijajah oleh mereka karena kita terlalu lama terlena dari sikap korup dan nepotisme yang sehingga merugikan kepentingan-kepentingan serta hak-hak Rakyat dan Bangsa, ini mungkin dari akibat sikap yang kurang kepeduli dari Para Pemimpin-pemimpin Bangsa sampai pada sekarang ini dengan adanya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law,vtang lagi ramai sekarang ini.
- Arah dari Timur. Cobalah perhatikan kearah timur dari penglihatan kita sejarang dan juga tengok dengan mata hati dan pandangan yang ikhlas sepanjang jauh mata memandang, disana sangat banyak Rakyat serta Bangsa kita hidup dibawah garis kemiskinan, keterbatasan, keterbelakangan, belum yang hanya sebagai buruh Tani yang mengandalkan hanya bisa bekerja apabila musim menggarap sawah berjalan seperti menjalankan Traktor [kerja nyangkul sudah hilang diganti dengan mesin nanti juga lama pabrik juga akan lebih banyak mesin dari pada manusianya], menyemprot rumput, musim memupuk dan hanya terakhir menunggu musim panen setelah itu menganggur panjang menungggu musim lagi apabila datang hujan atau masih banyak tetap banyak hujan, atau berkebun dlsbgnya.
- Arah dari Selatan. Dari arah tersebut ada sebuah Negara yang tidak juga umum disebut Negara dari selatan karena arahnya sebetulnya agak ke arah Tengara Negara kita [Australia], jadi arah selatan bukan menjadi suatu ancaman dan faham dari suatu Negara luar, yang sedikit tepat untuk arah selatan adalah banyak yang disebut Turki [Turunan Kidul] suatu arah yang sangat sakral untuk kehidupan dan arah suatu sejarah Nusantara Raya, ini saya kira tidak perlu di jelaskan secara terperinci dengan Arah yang dari selatan ini karena sebahagian ada yang mempunyai mata Bathin tajam dan walaupun dia melalui pendidikan pesantren bisa juga baik itu Kiai, Ulama, atau sebutan-sebutan lain mereka belum tentu bisa meraba sampai mata batinnya tembus kearah sejarah dalam sejarah Nusantara Raya ini, bahkan ini nantinya yang akan menjadi sumber polemik yang mengarah kepada ketidak kepercayaan karena mereka-mereka tidak bisa mencerna atau malah tidak memahami sedikitnya yang akan menjadikan kata olok-olok bohong karena tidak percaya, akan adanya dari jenis serat Jongko Joyoboyo maupun yang termuat dengan Wangsit Siliwangi, mending kita membahas yang lebih penting yang lain untuk hal kebaikan akan keadilan serta kebenaran hak-hak Rakyat Bangsa dan Negaranya.
Semoga dengan filosofi arah mata angin yang bisa tepat dan akan benar, semoga kita sama-sama Saudara-Ri untuk tetap selalu dan harus pada posisi harus dalam posisi Eling Lan Waspodo, karena pengaruh yang datang dari luar adalah sebagai bahasa serta anggapan pahit atau bahaya yang datang dari bahasa musuh-musuh kita yang sedang mengintai dengan seksama dan akan memasukan pengaruh-pengaruh untuk mendapatkan titik lengah serta lemah kita, seperti memberikan campur tangan Kebaikan ; Keuangan, Jabatan Yang Akan Menghebohkan, Ketidak adilan, Kolusi, Korupsi, Para Kaum Pemerintah mudah Diatur dan Disogok, UU yang senantiasa menekan serta menindas Rakyat dan Para Buruh, yangbakan diuntungkan adalah kaum mereka cukong dan kapitalis bersorak mendapatkan keuntungan yang lebih dan lebih besar lagi agar bisa untuk lebih menggigit lagi kepada ekonomi Bangsa sampai menjadi sebuah Negara yangabkan miskin di lingkungan lumbung pagi yang menghampar, yang melarat dari megahnya hasil tambang di Bumi Pertiwi, dan kesemua itu sadarlah wahai Penguasa kalian sedang berada di kandang-kandang Cukong dan di gerakan oleh Kapitalis dan Oligarki yang systematis , dari kejauhan Rakyat dan Bangsa Melihat, Mencerna, Merasakan dan sedang Menanggung akibat dari ulah-ulah kalian, yang tidak sedikitpun berpihak kepada Rakyat serta Bangsan'Mu, suatu Arah mata angin adalah sebagai berkah serta Rizky yang akan mengalir, sebetulnya simple bagaimana menangkapnya yang disesuaikan dengan bentuk Falsafah Pancasioa serta disesuaikan dengan UU45 semua pertimbangan MOU akan pasti aman dengan pihak Negara manapun [yang penting klausul dari butir-butir perjanjian akan selalu membela Hak-hak Rakyat, Bangsa dan Negaranya, serta dalam aturan tidak ada yang akan menunggangi bentuk apapun yang akan memberatkan Para Pemodal] diantaranya aturan yang diatur-atur didalamnya, Fee untuk para pejabat dll sehingga akan mengurangi nilai Nasionalisme serta Kebangsaan, dan terakhir kepada kaum Kiri jangan selalu GR dengan semua yang datang dari sisi yang sensitif untuk Bangsa dan Negara ini, Wa Allahu A'lam bisowab.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja.
Rabu, 11 Nopember 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar