Hikmah & Nikmat Di Kritik Atau Memberi Kritik Di Alam Demokrasi Dalam Menyampaikan Pendapat.

Hikmah & Nikmatnya Di Kritik Atau Memberi Kritik Di Alam Demokrasi Menyampaikan Pendapat.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Semua nikmat-nikmat yang diberikan kepada umatnya dari Sang Maha Khaliq kepada makhluk di Bumi ini tidak terlepas dari kuasa serta hak dari yang mempunyai hak di alam jagad raya ini yaitu Allah ﷻ.

Tidak ada satupun atau dalam waktu satu detik pun di bumi tidak terlepas dari kuasanya Illhai Rabbiyy, maka dalam hidup bermasyarakat akan dipastikan ada suatu kaum yang Pro serta Kontra dan juga tidaklah heran apabila yang Kontra pasti ada golongan yang memberi saran dengan nada lembut dari luar golongannya itu sudah wajar dan lumrah, bisa juga sindiran, atau teguran langsung bahkan akan ada aksi demo yang merasa dalam Ketidak adilan atau merasa tertindas karena keadaan keputusan-keputusan dari seorang Pemimpin, dan semua itu adalah merupakan berbagai bentuk atas pembelaan yang akan tergerak dari semua atas kehendak'Nya tidak ada satupun umat atau perjalanan seseorang atas seizin Rabb'Nya apabila kritikan serta saran itu adalah suatu bentuk menegakkan kemaslahatan serta keadilan serta pembelaan dari Kaum Buruh, karena apabila pada suatu kaum Pemimpin ataupun Umat yang sedang berada di kursi tertinggi akan selalu dibuat terlena dengan sifat bumi yang fana mereka akan serasa terbius dengan dalih atau citra kebaikan atau kebenaran menurut pribadi mereka sendiri, bukan berdasar atau menurut orang-orang yang melihat, merasakan, menjalankan serta mengalaminya itu, adakah suatu tindakan yang salah ?, Maka itulah merupakan warna-warni kehidupan akan menghinggapi atau terlena kepada siapapun maupun itu dari kaum Pejabat, Pemerintah, Habib, kiai, Ustadz atau para Pemimpin pemerintahan karena terbius oleh hawa nafsu itu sendiri.

Kaum yang dikritik biasanya kaum atau seseorang yang sudah mapan, bisa perorangan atau kelompok Serta bisa juga seorang pemimpin, apabila saya sambungkan dengan judul yang ada diatas, apabila ditinjau dari sisi positive atau baiknya adalah, sebagai berikut ;


  1. Memngkritik atau memberi pesan kepada seseorang agar supaya jalan yang ditempuhnya itu salah atau mungkin pilihannya itu menyimpang dari pandangan umum, seharusnya menjadi bahagian dan berterimakasih, karena disitulah mungkin seorang Pemimpin sedang diingatkan Oleh Tuhan YME lewat seseorang, agar supaya menjadi paham dan merubah apa yang diputuskannya, apabila datangnya teguran langsung dari Allah SWT mungkin bukan dengan cara secara umum seperti seseorang menegur, mengkritik, ataupun juga memberi saran, tapi mungkin teguran langsung dari Allah SWT bisa dengan Kecelakaan, Bencana Alam, Menurunkan Wabah dlsbgnya, mungkin datangnya ahzab akan sangat pedih dan sakit terasakan oleh semua makhluknya, wa Allahu A'lam bisowab.
  2. Kritikan yang membangun bisa dilakukan dengan sindiran sopan, bisa juga kritikan itu bersifat keras, dan banyak cara sekarang ini untuk menyampaikan aspirasi positive membangun untuk Negaranya bisa dengan cara tulisan lewat social media, ada juga yang dengan video unggahan secara langsung, dan biasanya apabila pesan serta aspirasi itu belum dan tidak juga didengar serta digubris oleh Para Pemimpin serta Elit Politik biasanya akan dilakukan Demo, yang turun secara bersamaan seperti contoh pada aksi Para Mahasiswa dan Buruh pada tanggal 6,7 dan 8 Oktober 2020 pada sebulan yang lalu, apabila kita menyampaikan pesan atau saran yang baik atau positive di dalam lingkup Negara Demokrasi itu sangatlah wajar untuk mengemukakan pesan-pesan moral kepada Pemimpinnya mungkin bisa sajah mengingatkan untuk kebaikannya pada waktu kedepannya dalam pemerintahannya, apabila seorang Pemimpin sudah tidak mau dikritik atau di beri pesan oleh orang lain, yang sengaja mengingatkan hal kebaikan buat dirinya, hal inilah yang akan muncul adalah sifat tidak mau tahu, sepertinya aku yang lebih tahu dari pada diluar sana, jadi sifatnya sudah menjadi tertutup jiwanya kepada semua saran ataupun pesan yang berada dari luar dirinya.
  3. Pemberi kritik saran ataupun pesan saya kira wajar dalam suasana Alam yang demokrasi adalah suatu kewajiban atau merasa terpanggil untuk memberi saran serta mengingatkan jangan sampai Negara Kita terjerumus kepada kemelut yang lebih besar, serta lebih pelik dan tidak berkesudahan karena disana ada sisi perbedaan pandangan, pemaksaan kehendak, Ketertutupan dengan Publik dll, sikap itulah yang akan bisa meruncingkan kepada titik perbedaan, dan itu akan menjadi serta menimbulkan suatu Kritikan serta Saran juga Pesan-pesan dari pihak yang membela hak-hak sebuah kebenaran serta keadilan dari ketertindasan, bisa juga teguran tersebut itu yang secara khusus dititipkan dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada makhluk yang lain untuk memberi peringatan atau warning, wa Allahu A'lam bisowab.


Dari sekema gambaran yang telah diisampaikan dengan contoh (3) tiga point diatas adalah sebuah ungkapan serta harapan masih ada tegaknya dan yang memperhatikan jalannya Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang kita sama-sama cintai ini, jadi kemajumukan suatu Bangsa tidak akan terlepas dari yang merasa Pro dan Berseberangan pendapat itu adalah suatu kewajaran ber- Politik dalam Ber-Negara, apabila dilihat serta diperhatikan dari para yang Pro serta Kontra sekarang sudah berbeda sifatnya dengan yang timbul dari zaman yang telah lalu karena yang menjadi Pro sekarang ini bukan karena orangnya Netral atau Mengakui sebuah Kepemimpinan yang ada dan kadang ada juga yang tidak mau peduli dengan keadaan sekarang, seperti contohnya adalah sebagai berikut :

  • Karena mereka merasa atau sedang dalam Top-topnya Kehidupan seperti [Dalam Lingkup Pemerintahan, PNS, Pemerintah Daerah, Team Sukses atau Para Partisan Partai Politik dalam satu Bendera, Perusahan BUMN dan BUMD serta seluruh Perusahaan Flat Merah yang sedang solid sekarang ini, Perusahaan atau Pabrikan Aseng, Pengusaha-pengusaha Aseng Kapitalis, Media TV bisa dan ada terindikasi sudah tidak Netral lagi karena mungkin Komisaris mereka adalah terdiri dari Pengusaha - pengusaha Aseng, Anggota DPR-RI, Orang-orang Kaya/Mampu atau yang menyimpan Uang Banyak di Daerah ini juga sangat alergi dll], Perusahaannya di saat perusahaan lain mundur ini merasa Berkembang [mungkin perusahaan kontra flow], Orang-orang yang merasa kekayaannya menjadi terkotak-katik oleh keadaan.
  • Kaum atau golongan kontra sekarang ini dari itu semua hanya dari golongan Para Kaum Intelektual Generasi Pemuda-pemudi Mahasiswa dan Pelajar, Buruh, Masyarakat yang tertindas dari sulitnya mencari Pekerjaan, Penghidupan, Usaha dan semua element masyarakat dari berbagai profesi yang stagnan dan terjebak dari sulitnya kehidupan dan situasi keadaan seperti kaum Urban yang tidak sesuai KTP dengan domisilinya, lagi berada di suatu daerah karena terjebak Corona sehingga kerjaan off dan tidak ada gaji, banyak Sisi kehidupan yang lain yang tidak bisa tergambarkan penyebarannya karena PHK dan masalah lain atau kondisi lainya satu persatu yang menjadi permasalahan serta kesulitan dari kehidupan Rakyat Kecil dll, dalam golongan sedang merasakan sulit serta peliknya kehidupan dari kriterianya terlihat sedikit tapi jumlah prosestasinya mungkin sangat banyak serta luar biasa bisa dikisaran 73?ri seluruh penduduk Indonesia, apabila saya bandingkan kalian yang sudah merasa enak, nyaman, tenang serta makmur dari gelimangan gazi uang Rakyat dan Bangsa sedangkan kami mau minta pertolongan atau memohon bantuan kepada siapa lagi di Negeri ini?.


Semoga dari semua indikator yang bahas di atas adalah tidak semua Pemerintah Daerah Peka dan bersifat mengayomi Rakyatnya, sesungguhnya banyak yang saling acuh atau yang tidak mau peduli bahkan dari daftar bantuan yang mana dan yang dapatpun berbeda dari yang telah diajukan dan yang sudah terima malah banyak yang tidak terima lagi, sudah banyak yang tebang pilih itu semua kebijakan dari Pemerintah Daerah masing-masing yang biasa menerima bantuan besoknya banyak yang tidak terima lagi, saya bingung sedang bagaimana pemerintah sekarang ini di sisi sebelah Kabupaten pada yang terkena imbas Corona semua diajukan tidak ada yang dipilih-pilih dan tidak juga menjadi sebuah patokan mungkin sudah masuk system nepotisme yang buka saudara pasti tidak dapat dan serta banyak berbagai macam kasus serta permasalahan yang ada di tiap Daerah masing-masing, untung sajah dari sekian banyak dari sikap masyarakat kita banyak yang sabar dan Nerimo opo anane, wa Allahu A'lam bisowab.

Gambaran sekarang ini dari beberapa kandidat Orang-orang Taipan di Pemerintahan kadang mungkin ada baik serta juga bagusnya, cuman yang tidak bisa ditawar atau di buat main-main adalah sebuah Kekhawatiran dari sikap sebagai warga peranakan [Kekhawatiran Ber-Bangsa], itu lebih banyak prosestasinya karena yang akan sulit serta timbul hanya mungkin dan bisa hanya pencitraan sebagai awal kebaikan untuk meluluskan pada periode berikutnya, karena sejumlah Kekhawatiran kita sebagai Rakyat dan Bangsa adalah sangatlah wajar karena kita sebagai bangsa asli Tanah Air Indonesia, dan dari bentuk kekhawatiran itu akan menjadikan sebagai tolok ukur sebagai bahan yang wajib untuk mempertahankan bangsa ini, antara lain ;


  1. Gebrakan awal mungkin akan menunjukan kinerja yang sangat baik serta luar biasa dihadapan Rakyat, Bangsa dan Negara, untuk menaruh simpati dan memuluskan semua orang-orang taipan akan diberi kesempatan orang-orang taipan lainnya untuk sedikit demi sedikit mempunyai pengaruh di dalam parlemen dan Kekuasan Jabatan Menteri, saya tidak ingin berapriori serta tidak ingin juga berandai-andai dari sebuah keyakinan akan keutuhan Negara yang akan di kuasai Oleh Bangsa Aseng / Taipan yang tidak ada sedikitpun proteksi dan kekuatan dari pagar-pagar, batasan-batasan, rambu-rambu ataupun aturan UU yang mengatur akan lingkup pergerakan atau sejauh mana Batasan tertinggi yang boleh di Jabat atau dipegang oleh mereka-mereka ini, disinilah bahwa sebuah nilai yang sangat besar serta mahal harganya bagi kesatuan serta Persatuan serta yang sering dan kental kita sebut "NKRI Harga Mati".
  2. Gambaran filosofi dari bentuk kesempurnaan simbol yang timbul dari kekuasaan dari munculnya orang-orang Taipan banyak ditandai dengan bermunculan secara berani dari Kaum yang datang dari Tenaga Aseng [TKA] yang sudah sangat berani serta percaya diri dengan secara bergroup-group masuk Negara Indonesia dari semua lini dengan alasan sebagai Tenaga Ahli, itu juga salah satu pengaruh yang timbul dari Munculnya Jabatan-jabatan dari Kaum Taipan merupakan salah satu point dalam bahasan ini.
  3. Bermunculan seperti di Media Sosial para kaum Taipan sudah sangat menghawatirkan menonjolkan exsclusifisme dari bahagian kaum mereka itu respon refleksifitas issue sebagai rasa bangga dan serta merasa lebih positive thinking manuver sosiologis dibandingkan seorang Pribumi itu merupakan imbas pengaruh yang sangat sensitif terhadap sebuah rasa Ber- bangsa dan Ber-Negara, belum lagi ada beberapa Taipan yang arogan apabila menghadapi Aparat Kemanan Pemerintah Seperti Polri-TNI, dan yang tidak kalah jauh penting salah satunya yaitu ada beberapa fasility yang bocor kepada media dari beberapa Video tentang Pasility TNI-POLRI yang dipergunakan oleh kaum Taipan, ini yang sangat terpukul dan merendahkan martabat dan sebuah harga diri di hadapan Kaum Mereka-mereka [Aseng-Taipan], dengan TNI-POLRI sajah mereka berani apalagi dengan Rakyat Sipil mungkin hanya dipandang sebelah mata oleh mereka.
  4. Ada beberapa tanggapan yang datang dari Orang terkaya di China-Tiongkok yaitu dari Jack Ma orang petinggi dari Bisnis Alibaba yang datang Negeri Aseng melalui Orang-orang Taipan Eric Thohir, mereka bersikap apabila orang-orang yang mengkritik di Negara China-Tiongkok sudah pasti ditembak didepan regu tembak, mohon maaf Jack Ma di Negeri kalian itu menganut Hukum PKT, sekarang di Indonesia sebuah Negara Demokrasi sudah beda jauh, antara tanah dan langit bedanya, sekarang dari Tiongkok apa yang dibanggakan toh perusahaan Multinational semua akan hengkang dari sana [hampir berjumlah 3.000 lebih perusahaan yang akan hengkan serta membajiri Negara-negara berkembang, termasuk Negara Indonesia], mereka jenjang dari sana itu juga merupakan karena sebuah sikap serta aturan dari Pihak China-Tiongkok sendiri [PKT] atau kelalaianmereka sendiri, nah sekarang ini kita wajib tanya ada apa dan kenapa bisa terjadi demikian, itu semuanya tidak bisa dibenar-benarkan atau dibanggakan oleh dan dari Negara China-Tiongkok sekarang ini, yang jelas sekarang mereka sedang merebut debut kepercayaan untuk menggeser kekuasaan boleh kalah di China-Tiongkok, mereka akan bergeser di Negara Indonesia untuk menjadi Cukong-cukong Oligarki menampung perusahaan-perusahaan yang akan hengkang dari China-Tiongkok ke Negara kita, dari kesempatan inilah mereka sangat ngotot dan minta dibentukan seolah-olah mereka sendiri yang membawa agar supaya disambut dengan beberapa kemudahan dengan bergulirnya atau dibungkus dengan Omnibus Law [inimkerupakan pandangan awam dari penulis], yang akan menjadi sikap dan menjadi cukong sebagai penolong atas dasar kebodohan politik kita sendiri dihadapan kaum taipan-Aseng China-Tiongkok, dan sebagai persiapan dari politik itu orang-orang Taipan sudah banyak yang dipasang di dalam Pemerintahan, inilah sekelumit pandangan kekhawatiran Kita bersama dengan sikap Pemerintah sekarang ini, ya mudah-mudahan apa yang pandang dari segi atau sisi Rakyat Jelata hanya sebagai bentuk ke khawatiran belaka, mudah-mudahan secara prakteknya tidak jauh dari tulisan saya ini.
  5. Sepahit-manisnya apabila memberikan kepercayaan kepada orang lokal adalah kalaupun kabur tidak akan jauh dari kampung halamannya itu sejelek-jeleknya kita mempunyai sikap, apabila sesuatu saat terjadi seumpama sekarang yang terjadi para kaum taipan-Aseng sudah menguasai jabatan-jabatan strategis di Pemerintahan mungkin hanya dalam perkiraan sekiranya angka kurang dari 5% sajah sudah banyak kekeruhan serta kegaduhan yang sering muncul dipermukaan, apalagi kalau nanti bisa bertambah diatas 10% keatas saya yakin untuk lokal akan sedikit sulit dengan system kroni mereka sangat kuat serta ketat dengan Modal serta Dana mereka yang sedikitnya kita harus merasa khawatir, dari guliran yang sekarang yang sedang terjadi sekarang ini, dalam tubuh serta system Pemerintahan adalah ;

  • Secara tidak sadar Para Kaum Ulama ataupun Kiai sudah hampir tersingkirkan, dari percaturan dan kehidupan apapun dalam Ber-Negara, Ber-Pokitik, karena banyak ganjalan dari pigur-pigur Kiai yang ada di barisan DPR-RI atauborang pemerintahan sudah tidak berkutik dan banyak dari sikap mereka bertolak belakang dari keulamaannya.
  • Begitu mudahnya memutar balikan fakta, menjadi konsumsi Hoax dan Hoax yang keluar dari statement Pemerintah sampai ke Pendukung serta yang Merasa bangga dan serta Pro mereka.
  • Nilai kepedulian kepada Rakyat Kecil, Upah Buruh, Pemuda serta Mahasiswa dan element lain kurang mendapatkan Porsi yabgbbaiknserta cukup bagi [Keadilan, Kebenaran serta Keberpihakan kepada Rakyat dan Bangsa Menurun], lain halnya dengan semua kepentingan dari golongan politik serta kaum Pengusaha-pengusaha yang sekarang mengusung terciptanya Omnibus Law, selain dari yang mempunyai kepentingan serta lingkup yang berkecimpung di bidang Pengusaha-pengusaha Aseng itu menjadi orang-orang atau kaum yang berseberangan seharusnya menjadi sebuah Team Oligarki [Penyokong aktive].
  • Para Pemdemo dari kaum Buruh, Mahasiswa Pelajar dan Element lain tidak menjadi belas kasihan sebagai Warga, Makhluk, maupun Rakyat dan Bangsa yang sedang membela hak-hak pribadinya dimasa akan datang, sudah sangat tidak dihargai serta tanpa nilai peduli lagi.
  • Semua Statsiun TV media semua sudah dibungkam ataupun mereka adakah sudah menjadi bagian dari saham-saham kapitalis oligarki [Cukong-Oligarki] bahagian dari mereka-mereka.
  • Semua aktivis yang vokal sudah hampir semua ditangkap dan ditahan, ini sebagai pertanyaan paling akhir bahwasanya dan sebetulnya Negara Indonesia akan mau dibawa ke arah mana tujuannya, ini saya sebagai orang awam sudah sangat bingung dan khawatir dengan keadaan hidup yang sudah serba sulit dan penghidupan yang sudah susah ini, bagaimana kita besok dari hari ini untuk mencari pekerjaan tidak ada, bagiamana untuk bersikap dan bagaimana untuk menggulirkan usaha yang normal dan agar supaya berkembang, ini masih meraba-raba serta berandai-andai dari jalannya kehidupan.

Semua itu merupakan sebuah sikap kekhawatiran sebagai Bangsa, apabila selebihnya adalah merupakan sebuah ungkapan dari titik pandang yang salah, tapi dengan tulisan ini sedikitnya juga sudah memberikan rasa hati-hati eling lan Waspodo dari sedikit rasa ketelitian serta kejelian untuk memberi pandangan serta untuk dalam berusaha bersikap dari berbagai hal yang tak mbul sehingga bisa di apresiasi kepada tujuan yang lebih positive untuk kemajuan Rakyat, Bangsa dan Negara tercinta ini.

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja.

Kamis, 05 Nopember 2020

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].