Pantun Indahnya Syair Cahaya Sebuah Rasa Percayaan Diri

Pantun Indahnya Syair Cahaya Sebuah Rasa Percayaan Diri
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Sejak sudah lama sekali bahasa ini menorehkan kemerdekaan yang hanya mengibarkan bendera di setiap ulang tahunnya, sebagai tanda pengingat bahwa perjuangan serta revolusi Bangsa tidak mudah merebut Republik ini dari tangan penjajah, sebetulnya ini yang menjadi cermin kita akan kasih sayang kepada Rakyat akan Bangsa serta Negaranya.


Pada dekade Tahun 1998 pemerintah di tekan IMF bahwa harus membayar sejumlah Seluruh Restrukturisasi Hutang Swasta serta Pemerintah harus segera dan dalam masa Jatuh Tempo Pembayarannya, pada saat itu mungkin hutang pemerintah jelas dipergunakan oleh Pemerintah untuk membangun dan lain sebagainya, akan tetapi hutang-hutang Swasta saat itu tidak kalah besar dari hutang-hutang dari Pemerintah, yang nota Bene Swasta menjadi Anak Emas atau Konglomerat yang sangat exsclusife dari Para Taipan atau sekarang sudah menjadi gurita-gurita ekonomi raksasa [yang sedikit rasa nasionalis] mereka banyak menghembuskan fakta serta mengkotak-kotakkan UU yabg sengaja menggencet kaum Buruh/Rakyat Kecil, yang seharusnya SDM adaoah bagian kesuksesan mereka atau disebut sebagai SDM=Investasi, yang semarak sekarang dimedsos yang disebut-sebut sebagai Aseng China-Tiongkok, sudah menjadi dan bukan rahasia umum lagi dari tindakan mereka serta perbuatannya menjadi jaminannya atau sikap yang manja yang tidak tahu diri akan Rasa Nasionalis Negara Republik Indonesia [karena mereka tidak merasa hidup susah serta miskin dalam suasana berjuang melawan Revolusi Penjajahan] rasa itu yabg kurang tertanam di benak serta hati mereka, akhirnya serta pada saatnya mereka-mereka akan mengemplang hutang fundamental serta Exsclusifisme mereka yang kental serta beda dengan kaum Para Pribumi, Negara Indonesia saat itu menjadi kolaps dan menjadi masa krisis hutang tersebut dengan keuangan Dunia yaitu IMF, dengan seiring kejatuhan Penguasa Orde Baru saat itu, wa Allahu A'lam bisowab.

Apakah dengan cerita serta kepahitan dari IMF mengenai jatuhnya Indonesia pada jurang keterpurukan serta inflasi yang besar karena hutang yang menjadi terkoreksi dengan setidaknya penurunan jauh mata uang Rupiah terhadap dollar yang menjadikan Negara Kita krisis ekonomi saat itu, gambaran inilah jangan sampai hal ini menjadi terulang kembali pada dekade masa sekarang ini yang sangat memukul Rakyat dan Bangsa saat itu, Bangsa dan Negara kita, semoga dengan kekuatan yang ada sekarang Rakyat dan Bangsa bisa bertahan dari badai ekonomi yang akan Negara kita, Aamiin.

Sebenarnya kami tidak merasa bingung atau apatis dengan sikap Mereka-mereka serta kaumnya, yang serta Merta tidak masuk akal adalah corong pemerintahan selalu atau terlalu condong kepada pihak [yang mempunyai sifat enaknya sendiri-jauh dari rasa Nasionalisme] dan selaku memenuhi apa yang mereka tuntutkan sehingga disisi lain Pemerintah sendiri akan menjadi lupa serta terlena dan akan mengesampingkan Hak-hak Rakyat sendiri, saya tidak ingin membahas lebih jauh dengan pemikiran ini semoga sajah Pemerintah berubah [180°] seratus delapan puluh derajat dalam hal ini, karena kesensitivan ini akan mengundang banyak polemik apabila akan menggaungkan sesuatu kebenaran di depan publik, karena sesungguhnya dan sebenarnya Yang Maha segala Maha yang sedang membolak-balikkan hati-hati Mereka-mereka serta Pemerintahan, dan juga sedang menunjukan yang sebenar-benarnya apa yang sedang terjadi, apabila kita bisa berpikir benar-benar normal dalam posisi dan kondisi sekarang ini serta yang benar-benar yang datangnya dari hati sanubari yang paling dalam, jikalau satu orang baik apabila di kelilingi oleh orang-orang culas, egoistisme, punya tujuan tertentu serta jurang-jurang kebenaran serta kebaikan akan terkikis habis tidak sampai kepada yang menerimanya, walaupun hanya setetes akan menguap dan seperti air menetes di atas daun talas, siapakah yang benar serta tulus dan siapakah yang dalam hal ini yang salah hanya beda tipis antara Ghiob-Nyata maupun Antara Kulit-serta arteri saluran darah [akan tetap seorang pimpinan yang akan menjadi tumpuan kesalahan, karena tidak peka, tegas serta korektive apa yang dimaksud dengan pembantu-pembantunya, dan lihatlah dengan benar serta konsesus aktive siapakah sebenarnya Mereka-mereka yang ada disekelilingmu yang begitu asyik, mengagung-agungkan, lebih dari menjilat-jilat seperti kobaran api yang menyambar, padahal dari diri mereka sedang menutupi kebusukan serta kebiadaban untuk memutar balikan fakta yang akan menyetir Kebaikan serta kebenaranmu selama ini], walaupun semua pendukungmu akan membela mati-matian serta orang-orang disekitarnya dengan rasa ikhlas serta suka rela membela bahu-membahu, serta manusia-manusia yang membelanyapun dari berbagai golongan serta Element Rakyat, apabila dilihat kasat mata seperti buih diatas lautan yang menggelora, yang jatuh kepada nilai akhirnya adalah menjadi sesuatu Pantun Indah Syair Ketidak Percayaan, dalam peribahasa disebutkan "karena nila setitik rusak susu sebelanga", dalam artiannya gugurlah arti dari beribu-ribu kebaiakan hanya terhapus oleh suatu kesalahan yang dirimu sendiri tidak memahaminya, itulah sifat-sifat dari Bangsa Kaum Penjilat, mereka mempunyai filosofi biarkanlah aku mendapat keuntungan, walaupun orang lain [Rakyat] akan menderita dan menyeng - seng - seng - seng - sara - saran - rarakan - rasakan Rakyat, dan banyak kamuflasenya yang ada di dalam sana Rakyat senantiasa, Jeli, Meneliti, Memperhati, Mentelaah, Menyimpulkan, Rakyat tidak sedikitpun tertidur, terenyuh, tergiur ataupun apa kata akhirnya, yang jelas Pemerintahan saat ini sangat senangnya memelihara orang-orang seperti diungkapkan diatas atau sebelumnya, berarti ini ada sesuatu apakah gerangan Tuan-Puan yang sangat terhormat, jangan sampai terhormat tersebut hanya sematan didalam lingkup sidang sajah, jangan lupa di luar sidang, ada beratus-ratus juta pasang mata Rakyat yang tidak akan gila hormat serta Ucapan itu, Rakyat itu sederhana, Hak-hak Rakyat terpenuhi tersampaikan, ternikmati, dalam menjalankan usahanya aman sentosa Adil serta makmur, hanya itu, tidak akan peduli kalian disana gazi naik, fasilitas super mewah, kalian kemana-mana dikawal, tapi hatimu tidak sedikitpun mengawal kemauan serta keinginan Rakyatnya, dan yang sangat penting apabila suatu saat kalian semua DPR-RI dan Pemerintah sudah mulai sedikit akan takut menemui Rakyatnya, ada apa pertanda apakah ini?.

Di zaman now apabila ingin mau sampai membudah mulut ini, seperti ucapan kita-kita ini hanya alunan musik buat tidur mereka, dengan demikian penulis tidak ingin lebih banyak menuliskan seperti halnya akan sebuah ketidak mungkinan, akan hanya mengatakan waiting and see.


Pantun Gambaran Bangsa.

Alas ciri hutan lebat diatas sbh teluk

Pelampung kurang akan berbahaya

Atas mencari hutang bawah ngeruk.

Pembangunan nyata tk akn bermkna.


Uang diember ttp, tapi air akntumpah

Suar cahaya di tepi lautan akan nyala

Utang luber krn pencaya akn melipah

Syair kepercayaan adl mutiara makna


Ada onta mandi digua tanpa dibilas.

Mimpi kain sarung disangka mukena 

Anggota kita cari muka dan culas.

Pemimpin yang akan kena batunya.


Mari kita dukung memang yang senantiasa benar-benar bahwa itu tindakan benar, dan katakanlah apabila yang berbuat sesuatu yang bertentangan akan hak-hak Rakyat maupun Bangsanya.

Membangun bukan karena megah atau yang bisa menyentuh hati kepuasan yang melihat atau yang sekedar yang Pro-Mereka, karena pembangunan adalah didukung oleh dana Negara serta aparat yang melingkupinya dan serta sudah menjadikan kewajiban hak atas dasar UU45 untuk mempermudah usaha Rakyatnya dari hulu serta kehilir, walaupun dana tersebut hanya didapat dari pinjaman dan hutang, akan tetapi yang lebih penting yaitu ; "Pembangunan yang bisa menyentuh Ekonomi Rakyat Kecil secara menyeluruh, karena semegah-megahnya pembangunan ada sisi yang diuntungkan serta ada sisi serta kondisi yang lebih banyaknya merugikan alam serta Masyarakat sekitarnya, apabila tidak di persiapkan dengan study bandingannya sangat serius dan sangat matang atau dengan benar sesuai aturan yang berlaku.

Membangun saat ini yang bisa menyentuh serta masuk pada Hak-hak ekonomi kerakyatan, dan menyentuh perut Rakyat dan Bangsa, [Kami Rakyat bukan mau minta dana dari pemerintah, bukan Mas Brow] kepemimpinan yang bisa menembus kemudahan, keamanan, kedamaian dalam urusan bekerja, buruh, bertani, berusaha, berniaga dan lain [seperti dekade pemerintahan yang lalu aman-aman sajah tidak ada gejolak apapun] sebagainya menjadikan hak-hak Rakyat dan Bangsanya terjamin dengan rasa aman dan tenteram, jadi sebuah pembangunan yang bisa menyentuh perut serta ekonomi Rakyat, sesungguhnya dilihat menjadi sesuatu yang mewah [bisa dielukan oleh pihak luar] dan bisa sajah menjadi percuma apabila dalam kurun masa depan serta yang akan datang, kekuatan ekonomi serta hutang menjadi sebuah beban Generasi Penerusnya yang sehingga menjadi suatu masalah yang sangat pelik yaitu suatu menjadi bangkrut keuangan negara serta akan menjadi miskin karena keadaan yang berkesinambungan terseret pembangunan yang bukan pada tempatnya.

Karena kepercayaan yang datang dari luar adalah hanya mendapatkan suatu atau buah pujian, biaa lanjut berhutang kembali, menjalin kerjasama dan bentuk lainnya, akan tetapi kepercayaan yang hakiki adalah yang datang dari dalam Negara kita yaitu kepercayaan dari Rakyat dan Bangsa, kita akan menjadi kuat, tahan banting dalam segala cuaca ekonomi yang menerpa, menjadi handal dan terus maju ekonomi di kaki sendiri, mandiri ekonomi, alutista, modern manufaktur dan lain sebagainya sehingga kita menjadi sumber kebanggaan Rakyat dan Bangsanya, 

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد

وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.



Jaja Juharja.

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Kokok Ayam Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].