POHON DEMOKRASI


Kita mempunyai sebuah pohon besar yang daunnya Rindang, Pohonnya Besar, Dahannya Banyak Bercabang, apabila keluar bunga ..harumnya sampai dimana pada datang ingin memetiknya dan berbuahnyapun sangat lebat dan  juga rasanya manis, banyak ketagihan dari rasa manisnya semutpun bisa antri disana.

#Waktu terus berselang dan berjalan kok sekarang buahnya tetap lebat tapi rasanya berubah menjadi masem dan agak pahit rasanya, didaunyapun banyak ulatnya apalagi di dahan dan rantingnya banyak sekali ulat yang menggerogoti, kita sangat khawatir dengan pohon tersebut, kira-kira ada yang tahu obatnya Saudara-Ri se Nusantara.

#Apabila di tebang akan sulit menanam pohon baru, dan menjadi sebuah pohon yang besar akan menunggu lama mungkin puluhan Tahun hingga menjadi besar, belum lagi menunggu tumbuh berbuah pasti akan menunggu lama, padahal yang ada dibawah pohon tersebut sangat mengharapkan dan bertumpu pada kehidupan pohon tersebut.

#Kesimpulan yang tepat adalah mengobati tanpa menebang pohon atau menumbangkan pohon tersebut,

#Apabila kalian merasa sabar menunggu giliran untuk memanjat dan memanen pohon tersebut, sumbangkanlah bentuk pemikiran-pemikiran yang bisa membantu atau apapun yang bisa untuk mengobati pohon tersebut dan sumbangkanlah keahlian mu dalam mengelola pohon tersebut, jadi pada akhirnya ulat yang selalu menggerogoti daun dan menjadikan buahnya rasanya pahit pada suatu saat nanti anda menaiki pohon tersebut sudah tidak ada lagi hama yang mengganggu dan melekat di daun maupun dahanya, juga pasti pada saatnya nanti pada waktunya Anda akan menaiki kemudian sudah aman, sehat serta berjalan normal.

#Jangan dibiasakan yang sudah naik dengan sangat susah payah kalian orag-orag suruh turun dan memaksakan kehendak, suatu saat kalian diatas akan menjadi kebiasaan yang baik harus diturunkan, berarti atau walhasil tidak akan pernah nyampe dan berhasil, itu jangan sampai kebiasaan buruk dalam menanam pohon demokrasi.

#Apabila Anda suatu saat sudah mencapai puncaknya pohon tersebut, jangan lupa sering menengok ke bawah karena dibawah banyak yang ingin mencicipi rasa renyahnya buah tersebut, dan buah yang lainnya bisa dinikmati orang-orang yang dibawah pohon yang selalu terindangi dan mendapat rasa teduh dari pohon diatas, jangan sampai merasa teduh tetapi tidak dapat mencicip buah diatasnya, padahal kalau sudah matangpun paling pertama dan  sering menghirup rasa harum dan manisnya buah lebat itu, tapi hampir tidak dapat merasakanya rasanya, kita harus selalu menjaga perasaan yang ada dibawahnya.

#Bilamana sudah dapat menaiki pohon buah manis diatas, ingatlah jangan sampai memetik terus sambil memakan buahnya nanti menjadi buncit sediri, banyak buahnya di bawa memakai semua karung-karung untuk menepati buah tersebut, sehingga tidak sedikitpun buah itu yang terjatuh ke bawah.

#PohonItu
#Namanya
#INDONESIA

Ir. Soekarno

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Prabu Srie Aji Joyo Boyo
Raden Wijaya
Prabu Brawijaya V
Prabu Siliwangi
Para Wali

آمين يارب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.

Salam Silih Asah, Asih & Asuh.

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Jagawana Batas Leuweung Jati Membentang sampai Cikamurang Sumedang

Perbedaan Bukan Halangan Kemungkinan Sebuah Rasa Cinta

Belalang Sebagai Rezeki Atau Hama [Merupakan Panganan Halal].