MISTERI GUNUNG TAMPOMAS
GUNUNGTAMPOMAS
Gunung adalah merupakan sebagai Pakuning alam, ada fungsi lain dari sebuah gunung yaitu juga sebagai tempat hutan lindung (atau sebagai fungsi tanaman lindung sebagai paru-paru alam jagad raya) dan didalamnya terkandung lebih penting lagi adalah sebagai konservasi alam dari mulai tumbuhan langka, hewan dan berbagai jenis unggas yang terlindung didalam hutan lindung tersebut.
Gunung Tampomas Sumedang dan Gunung Ciremai Kuningan dari dua gunung ini mempunyai berbagai ceritera mistis, akan tetapi yang kami akan membahas adalah dari sisi lain yang merupakan sisi lain mengenai sejarah dari gunung tersebut dari perbedaan arti yang ditarik lurus secara fakta dan logika adalah sebagai berikut, diantaranya :
Gunung Tampomas
Gunung dengan ketinggian 1.684 MDPL, sebuah Gunung berapi aktive akan tapi sudah tidak dikatakan aktive lagi, di karenakan Nilai Unggul Sejarah, dari Gunung yang akan hendak meletus pada Tahun 1800 sebelumnya di sebut Gunung Gede (Gunung Tampomas) setelah Menampa Kujang Mas yang dimasukan sendiri pada saat mau meletus Oleh Pangeran Sumedang yang peduli pada Rakyatnya setelah menempatkan Kujang Emas tersebut Gunung Gede berubah Nama menjadi Gunung Menampa Emas/Tanpa Emas/Tompo Omas menjadi Gunung Tampomas, dan kejadian kebakaran tanggal, 20-10-2019.
Gunung Ciremai
Gunung dengan ketinggian 3.078 MDPL yaitu sebuah Gunung berapi yang masih aktive yang pernah meletus kira2 tahun 1940 dan pernah kebakaran hebat pada tanggal 7 Agustus 2019 Tahun lalu yang berada di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Apabila di hubungkan dengan sejarah Gunung Tampomas di Sumedang bahwa menjadi contoh Nilai Unggul Genetika Ilmu Laduni dari cerminan seorang Pemimpin, Sikap Mengayomi Rakyat dan Bangsanya, Weruh Sadurung Winara, Berani Berkorban, suatu Gambaran sikap Kepedulian dan sikap Loyalitas Seorang Pemimpin terhadap Rakyat dan Daerahnya, Sikap Melindungi seta Membentengi, Sikap Telaten dalam Merawat dan Memelihara Nilai Sejarah sampai terpelihara dan tersampaikan bukti ceritera tersebut kepada Anak Cucu Bangsa sampai sekarang, dan ada juga beberapa tingkatan Misteri dari Gunung Tampomas, bisa ditarik kesimpulan bahwa sejarah membawa contoh positif bagi Rakyat dan Bangsa sebagai berikut, antara lian :
1. Tampomas satu-satunya Gunung
di Indonesia yang di beri atau
Syareat dgn sebuah Kujang Emas
kedalam kawahnya yang langsung
di lakukan oleh Pangeran
Sumedang di saat gunung sedang
mengeluarkan Abu vulkanik dan
dentuman yang mengeluarkan
hawa panas, dia menaruh
pusakanya pada saat Gunung
sedang meletus, dengan
mengendarai Kuda yang Gagah
Kesayangannya dan dilanjutkan
dengan perjalanan pendakian
sampai di bibir kawah Gunung
yang sedang Bergelora tersebut.
2. Gunung Ciremai walaupun
tempatnya di Daerah Kuningan,
akan tetapi walaupun
sebagaimanapun sebuah benda
Kuningan tidak akan menjadi
Emas dan bukan Emas (tetap
Kuningan) tidak bisa dibanggakan
menjadi Emas (hanya contoh),
akan tetapi di tangan atau
tingkatan linuwih seseorang dgn
tanda-tanda dari alamnya
Kuningan saripun bisa menjadi
Emas ditangan Beliau.
3. Nilai Contoh bentuk Kepedulian
Seorang Pangeran Sumedang
yang senantiasa mau
mengorbankan nyawa demi
kepentingan Rakyat dan
Daerahnya, untuk menanggulangi
bencana tersebut.
Harapan dari Satria atau Srikandi yg menjadi calon Pemimpin yang akan datang semoga muncul dan ada di Tanah Trach Kelahiran dan Keturunan Kerajaan atau Keraton asli sejatinya, semoga sajah ada yang muncul dari keturunan Sumedang Larang Asli yang tersebar di Pemerintahan dan Angkatan (kalau dilihat keunggulan dari nilai sejarahnya), semoga dan moga - moga hanya Allah ﷻ yang bisa kehendak والله اعلم بالصواب.
Pangeran pertama kali yang menapakkan kaki di kawasan gunung Tampomas adalah Prabu Sokawayana, Dia adalah putra dari Prabu Guru Haji Adji Putih, adik kandung dari Prabu Tadjimalela.
GunungTampomas karena keterkaitan sejarah tersebut bisa juga sebagai Tempat yaitu diantaranya :
a. Tempat Mencari Ilmu Laduni /
bersemedi ataupun bertapa
dengan nilai kemistisannya sangat
kuat dan kental.
b. Tapak tilas dan tempat atau
bersemedinya dan Tempat
pesinggahan dan tempat mencari
Ilmunya atau lagi menyendiri Sang
Prabu Siliwangi.
c. SebuahTempat keramat dan
salah satu situs tapak kaki Sang
Prabu Siliwangi yang merupakan
raja kerajaan Pajajaran.
d. Situs makam keramat
Ranggahadi dan Istrinya yang
diyakini masih bahagian keluarga
atau Orang terdekat atau
kepercayaannya Sang Prabu
Siliwangi.
e. Situs Batu Kasur yang dipercaya
merupakan tempat tidur Sang
Prabu Siliwangi saat bertapa di
kawasan Gunung Tampomas.
f. Di Puncak Gunung Tampomas
ada yang dinamakan Kampung
Puncak Manik dan Puncak Gunung
Geulis yang sudah diulas di dalam
Naskah Kuno Bujangga Manik
yang ditulis pada abad ke-15, dan
dahulu kala diceriterakan ada yang
disebut Nini Gede yang
mempunyai kekayaan yang besar
di Daerah Puncak Manik.
Sumedang memiliki 7 Puasaka dan beberapa Tokoh yang sangat populer dalam pemerintahan diantaranya, adalah :
Tokoh Dalam Pemerintahan
(Bpk. Ali Sadikin-Gubernur Jakarta, Bpk. Ginanjar Kartasasmita Menteri Pertambangan dan Energi, Wakil Presiden-Bpk. Umar Wirahadikusumah, dll)
Puasaka SumedangLarang
1. Pedang Pusaka Ki Mastak
peninggalan Prabu Tajimalela raja Sumedang Larang pertama tahu 721 – 778 M.
2. Keris Ki Dukun peninggalan Prabu
gajah Agung (893 – 998 M).
3. KerisPanunggulNaga dan
4. MahkotaBinokasih peninggalan Prabu Geusan Ulun (1578– 1601M).
5. KerisNagasasra peninggalan
Pangeran Panembahan Bupati
Sumedang (1656 – 1706 M).
6. KerisNagasasra II peninggalan
Pangeran Kusumahdinata / Kornel
Bupati Sumedang (1791 – 1828).
7. BadikCurulAul peninggalan
Senapati Jayaperkosa.
"Insun Medal Insun Madangan”
Jauh Tina Hiri Dengki, Nyekel Tetekon Nu Luhung, Gagah Bedas Tanpa Lawan, Handap Asor Hade Budi, Kasabaran Nyata Elmu Katunggalan.
Mencipta Ilmu Kesumedangan atau Ajian juga disebut Ageman, terdiri dari 33 Pasal :
Sideku Sinuku Tunggal Mapat Pancadria” ilmu yang berisikan hubungan manusia dengan Sang Pecipta dan Antara manusia dengan manusia.
Yang tergambar dan terpancarkan dalam tembang sinom :
"Sumanget ka Sumedangan",
***Tara ngukut kanti risi, Tara reuwas ku beja, Sikepna titih carincing, Jauh tina hiri dengki, Nyekel tetekon nu luhung, Gagah bedas tanpa lawan, Handap asor hade budi, Kasabaran nyata elmu katunggalan.***
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
Komentar